Dua Perampok Menyerah Usai Dihadiahi Timah Panas di Kaki
Kedua tersangka merupakan pelaku perampokan terhadap seorang sopir truk Trado bernama Arif dan dua rekannya di kawasan Air Batu pada Sabtu (20/7/2019)
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Mustaqim
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Petugas gabungan Sat Reskrim Polres Asahan dan Jatanras Polda Sumut l menangkap dua pelaku perampokan.
Mereka adalah Suriono alias Kempleng (39) warga Desa Mekar Sawit, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat dan Suhendri Sinaga alias Bajak Laut (39) warga Desa Pulau Maria, Kecamatan Air Batu, Asahan.
Kedua tersangka merupakan pelaku perampokan terhadap seorang sopir truk Trado bernama Arif dan dua rekannya di kawasan Air Batu pada Sabtu (20/7/2019) lalu.
Bahkan ketiga korban sempat mendapat pukulan serta tangan dan kaki mereka diikat dengan lakban oleh para pelaku.
Kasat Reskrim Polres Asahan, AKP Ricky Pripurna Atmaja menyebutkan kedua tersangka ditangkap pada Rabu (24/7/2019) di dua lokasi berbeda.
Tersangka Bajak Laut diringkus tim gabungan di wilayah Hukum Polres Humbahas pukul 11.00 WIB.
Sedangkan tersangka Kempleng diciduk pukul 22.00 WIB saat tengah berada di dalam sebuah bus yang melintas di Jalan Lintas Tobasa.
"Kedua tersangka terpaksa kami tembak, karena coba melarikan diri saat dilakukan pengembangan. Keduanya merupakan residivis atas kasus yang sama," kata Ricky, Kamis di RSUD H Abdul Manan Simatupang, Kisaran, Kamis (25/7/2019).
Lebih lanjut Ricky mengatakan, satu tersangka lainnya berinisial Ucok Kangkung telah ditetapkan sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO) dan dalam tahap pengejaran.
Dijelaskan Ricky, perampokan terhadap para korban, bermula ketika seseorang yang tidak dikenal menghubungi sopir truk Trado pada Sabtu (20/7/2019) sekitar pukul 12.00 WIB.
Penelepon meminta korban untuk mengangkat alat berat dari Sijabut, Kecamatan Air Batu menuju Merbau, Labuhanbatu.
Dari komunikasi itu, harga untuk mengangkat alat berat menggunakan truk Trado disepakati dengan harga Rp 4 juta.
Tersangka dan korban akhirnya sepakat untuk bertemu di kawasan Kecamatan Simpang Empat, Asahan.
"Korban bersama dua orang rekannya, salah satunya bernama Arif, selaku supir truk trado berangkat menuju lokasi yang disepakati. Saat tiba di Simpang Empat, orang yang menelepon korban menyuruh menunggu di rumah makan Kota Salak, di sekitaran Jalinsum Air Batu," ucap Ricky.
Usai bertemu, salah seorang pelaku mengajak Arif untuk melakukan pengecekkan jalan menuju ke tempat alat berat dengan mengendarai sepeda motor Honda Revo warna hitam tanpa plat.
Sedangkan dua korban lainnya menunggu di rumah makan.
Setibanya di sekitaran areal perkebunan sawit, Arif justru mendapat penganiayaan oleh dua orang pelaku yang tidak ia kenal. Kedua orang itu sebelumnya sudah berada di lokasi.
"Saat itu korban Arif dipukuli dan diikat tangan dan kaki. Lalu kedua pelaku menyuruh Arif, sambil nodongkan pisau, untuk menelepon kedua korban lainnya yang masih berada di rumah makan untuk menuju ke lokasi. Setelah ditelepon oleh Arif, kedua korban percaya dan ikut sama pelaku yang menjemput. Di situ kedua korban juga dianiaya dan diikat. Kunci truk beserta empat unit HP milik korban diambil pelaku," ungkap Ricky.
Selanjutnya para pelaku langsung membawa pergi truk Trado menuju ke Propinsi Riau.
Keesokan harinya Minggu (21/7/2019), sekitar pukul 06.00 WIB ketiga korban berhasil melepaskan diri, dan segera meminta pertolongan kepada pihak kemanan kebun dan dilanjutkan ke pihak kepolisian.
Atas laporan itu, maka petugas langsung melakukan olah TKP dan mengejar para pelaku yang telah diketahui identitasnya. (ind/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Melawan saat Hendak Ditangkap, Dua Perampok Sopir Truk Trado Dihadiahi Timah Panas