Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sederet Fakta Karhutla di Riau, Capai 60 Titik Hingga 4 Wilayah Dilanda Kabut Asap

Berikut lima fakta bencana karhutla di Riau yang dirangkum Kompas.com, Selasa (30/7/2019)

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Sederet Fakta Karhutla di Riau, Capai 60 Titik Hingga 4 Wilayah Dilanda Kabut Asap
Dok. BNPB
Wilayah Riau menjadi daerah yang terus dipantau oleh BNPB dan lembaga lain terutama dalam kaitan kebakaran hutan dan lahan yang terus meningkat. Data yang berhasil dihimpun, perluasan kebakaran hutan dan lahan mencapai 2.830 hektar per 1 Januari - 28 Maret 2019 

2. Titik panas meningkat Titik panas di Riau mengalami peningkatan 

Helikopter untuk operasi water bombing berada di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Senin (29/7/2019). Kini telah ada delapan unit helikopter dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memperkuat Satgas Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau, yaitu helikopter jenis sikorsky, MI, Kamov dan Bell. Berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru, mulai Agustus hingga oktober nanti Riau akan dilanda musim kemarau. Kondisi ini menyebabkan potensi kebakaran lahan semakin mudah terjadi. (TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY)
Helikopter untuk operasi water bombing berada di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Senin (29/7/2019). Kini telah ada delapan unit helikopter dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memperkuat Satgas Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau, yaitu helikopter jenis sikorsky, MI, Kamov dan Bell. Berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru, mulai Agustus hingga oktober nanti Riau akan dilanda musim kemarau. Kondisi ini menyebabkan potensi kebakaran lahan semakin mudah terjadi. (TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY) (Tribun Pekanbaru/THEO RIZKY)

Baca: Hingga Hari Ini Gunung Tangkuban Parahu Masih Tutup, Ini 3 Rekomendasi BNPB

Selasa pagi, BMKG Stasiun Pekanbaru mendeteksi 60 titik panas atau hotspot di Riau.

"Paling banyak di Kabupaten Pelalawan 30 titik, Rokan Hilir 8 titik dan Indragiri Hilir 15 titik," sebut Prakirawan BMKG Stasiun Pekanbaru, Yasir dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa.

Selain tiga wilayah itu, hotspot tersebar di Kabupaten Bengkalis 2 titik, Kampar 1 titik, Kuansing 1 titik, Siak 1 titik, Siak 1 titik dan Kabupaten Indragiri Hulu 2 titik.

"Untuk confidence 70 persen sebanyak 33 titik, tersebar di wilayah Kabupaten Bengkalis 2 titik, Kampar 1 titik, Pelalawan 19 titik, Rokan Hilir 5 titik, Indragiri Hilir 5 titik dan Indragiri Hulu 1 titik," sebut Yasir.

3. Empat wilayah terpapar asap

Tank Pemadam Kebakaran buatan Muromteplovoz asal Rusia, MT-LBu-GPM-10 saat uji coba kendaraan lapis baja di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung, Jakarta, Rabu. (24/7/2019). Tank MT-LBu-GPM-10 dapat menampung 4.000 liter air, berkemampuan penyemprotan hingga 50 Meter lebih, dapat mengevakuasi korban bisa 8 sampai 10 orang, berkapasitas 13 petugas dan 3 orang Navigasi. (Dok.PT.SSMS)
Tank Pemadam Kebakaran buatan Muromteplovoz asal Rusia, MT-LBu-GPM-10 saat uji coba kendaraan lapis baja di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung, Jakarta, Rabu. (24/7/2019). Tank MT-LBu-GPM-10 dapat menampung 4.000 liter air, berkemampuan penyemprotan hingga 50 Meter lebih, dapat mengevakuasi korban bisa 8 sampai 10 orang, berkapasitas 13 petugas dan 3 orang Navigasi. (Dok.PT.SSMS) (PT.SSMS/PT.SSMS)

Baca: Bayi Dibuang Ibunya Diduga Alami Gangguan Saluran Kencing, Ini Penjelasan Dokter Klinik

Dampak kebakaran lahan gambut, mengakibatkan empat wilayah terpapar kabut asap.

Berita Rekomendasi

Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru Yasir menyebutkan, empat wilayah yang terpapar kabut asap, yakni Kabupaten Rokan Hilir, Indragiri Hilir, Pelalawan dan Kota Pekanbaru.

"Dari hasil pantauan kami, memang pagi ini pukul 07.00 WIB, hotspotnya sudah cukup banyak. Jadi memang sudah terpantau asap di wilayah Pekanbaru. Hasil pengamatan kami, jarak pandang jam 08.00 WIB, sudah 5 lima kilometer," kata Yasir dalam keterangan tertulis pada Kompas.com, Selasa.

Selain Pekanbaru, sebut dia, wilayah Kabupaten Pelalawan, Indragiri Hilir dan Rokan Hilir juga berkabut asap akibat dampak karhutla.

"Kabupaten Indragiri Hilir, Pelalawan dan Rokan Hilir, pagi ini terpantau hotspot terbanyak," kata Yasir.

Berdasarkan arah angin, tambah dia, kabut asap yang tersebar di Pekanbaru berasal dari asap kebakaran lahan di Pelalawan.

Namun, pada siang hari kabut asap sudah berkurang dan cuaca kembali tampak cerah berawan.

4. Dinas Kesehatan bagikan masker Kota Pekanbaru 

Helikopter untuk operasi water bombing berada di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Senin (29/7/2019). Kini telah ada delapan unit helikopter dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memperkuat Satgas Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau, yaitu helikopter jenis sikorsky, MI, Kamov dan Bell. Berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru, mulai Agustus hingga oktober nanti Riau akan dilanda musim kemarau. Kondisi ini menyebabkan potensi kebakaran lahan semakin mudah terjadi. (TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY)
Helikopter untuk operasi water bombing berada di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Senin (29/7/2019). Kini telah ada delapan unit helikopter dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memperkuat Satgas Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau, yaitu helikopter jenis sikorsky, MI, Kamov dan Bell. Berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru, mulai Agustus hingga oktober nanti Riau akan dilanda musim kemarau. Kondisi ini menyebabkan potensi kebakaran lahan semakin mudah terjadi. (TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY) (Tribun Pekanbaru/THEO RIZKY)

Baca: Jokowi Sebut Izin FPI Bisa Tak Diperpanjang, Ali Ngabalin: Pemerintah Tak Mungkin Zalim

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas