Belum Sempat Bertugas Membawa Bendera, Anggota Calon Paskibraka Asal Tangerang Meninggal Dunia
Belum Sempat Bertugas Membawa Bendera, Anggota Calon Paskribraka Asal Tangerang Meninggal Dunia
Penulis: Anugerah Tesa Aulia
Editor: Whiesa Daniswara
Belum Sempat Bertugas Membawa Bendera, Aurel, Anggota Calon Paskibraka Asal Tangerang Selatan Meninggal Dunia
TRIBUNNEWS.COM - Aurellia Qurrota Ain, anggota capaska yang berasal dari Kota Tangerang Selatan dikabarkan meninggal dunia, Kamis (1/8/2019) pagi.
Aurel menghembuskan nafas terakhirnya di kediamannya yang berlokasi di Taman Royal 2, Cipondoh, Tangerang.
Aurel merupakan siswi kelas XI MIPA 3 dari SMA Islam Al Azhar BSD.
Dikutip dari Kompas.com, kabar meninggalnya Aurel dibenarkan oleh Wakil Wali Kota Tanggerang Selatan, Benyamin Davnie.
Baca: Gubernur Anies Berencana Larang Angkutan Umum Berusia Lebih dari 10 Tahun Beroperasi di Jakarta
Baca: Dua penyandang disabilitas parah terpilih menjadi anggota parlemen Jepang
"Namanya Aurel Qurrota Ain. Almarhumah adalah Paskibraka Kota Tangerang Selatan yang seharusnya pada Tanggal 17 Agustus 2019 nanti membawa baki Sangsaka Merah Putih pada Upacara Hari Kemerdekaan RI yang Ke-74 Tingkat Kota Tangerang Selatan.
Harapan itu pupus karena Allah SWT lebih sayang kepada Almarhumah.
Almarhumah dipanggil Sang Pencipta disaat sedang bersemangat mengejar impian yang menjadi kebanggaannya.
Saya sangat bersedih ketika mengetahui bahwa Almarhumah adalah anak yang aktif, ceria, dan tidak pernah sakit selama mengikuti Diklat Paskibraka.
Malah Almarhumah dijagokan oleh senior dan teman seangkatannya untuk membawa Bendera Kebanggaan Rakyat Indonesia.
Hari ini, para senior, kerabat dan segenap masyarakat Kota Tangerang Selatan kehilangan sosok Putri Terbaik yang menjadi kebanggaan kita semua.
Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raji’un.
Mari kita sejenak berdoa agar Almarhumah diberikan tempat terbaik oleh Allah SWT. Aamiin."
Dalam postingannya tersebut, terlihat air mata Benjamin tidak dapat terbendung saat mendoakan almarhumah.
Selanjutnya, Benyamin juga menambahkan bahwa penyebab meninggalnya Aurellia belum diketahui.
"Tidak ada sebab sakit, almarhum meninggal husnul khotimah InsyaAllah," jelasnya.
Namun, dari pihak keluarga menduga Aurel meninggal karena diduga karena dipelonco oleh seniornya di Paskibra.
Dikutip dari Warta Kota, Romi, paman Aurel meminta kasus meninggalnya Aurel untuk diusut hingga tuntas, dirinya merasa banyak keanehan dalam peristiwa ini.
Bahkan ia menyebut tubuh Aurel itu lebam-lebam.
"Tubuhnya lebam membiru. Dia (Aurel) juga sempat cerita kalau pernah dipukul oleh seniornya di Paskibra," ucapnya.
Romi meminta agar Pemerintahan Kota Tangerang Selatan menindak lanjuti permasalahan ini. Jika tidak, keluarga Aurel akan menempuh jalur hukum.
"Kalau tidak ditangani masalah ini, kami berencana melaporkan kepada pihak berwajib," kata Romi.
Baca: Ekspor produk Kelapa meningkat ke Eropa dan Amerika
Baca: Kronologi Kecelakaan Maut di Tangerang, Supir Truk Menghindari Razia Polisi hingga As Roda Patah
Sebelumnya, Aurel mengikuti pelatihan selama sebulan untuk menjadi pasukan pengibar bendera di Lapangan Cilenggang, Serpong.
Menurut keterangan Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Tangsel, Warta Wijaya, sosok aurel selama sebulan latihan terlihat kuat dibanding temannya yang lain.
"Enggak pernah ngeluh anaknya, selalu ceria selama latihan," kata Warta ketika ditemui di rumah duka.
Sebelum meninggal dunia, Warta juga menjelaskan jika Aurel disebut-sebut menjadi kandidat pembawa baki yang akan menyerahkan atau menerima bendera merah putih dari Wali Kota Tangerang Selatan.
(Tribunnews.com/Anugerah Tesa Aulia)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.