Hasil Visum Terungkap dalam Persidangan Kasus Mutilasi, Ternyata Kekasih Prada DP Tidak Hamil
"Hasil visum menujukkan korban meninggal akibat mati lemas dan mengalami benturan keras di kepala. Korban dalam kondisi tidak hamil,"
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Fera Oktaria (21), kekasih Prada DP yang menjadi korban pembunuhan serta mutilasi, ternyata dalam kondisi tak hamil saat dieksekusi oleh terdakwa.
Fakta tersebut terungkap saat persidangan yang berlangsung di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Kamis (1/8/2019).
Oditur Mayor D Butar Butar menghadirkan bukti-bukti kepada hakim yang didapatkan oleh penyidik saat melakukan pemeriksaan terhadap Prada DP.
Bukti tersebut diantaranya adalah sepeda motor honda beat milik korban, helm, obat nyamuk, tas, gergaji besi yang digunakan untuk memutilasi Fera, bahkan bantal dari penginapan.
Selain itu, bukti visum dan otopsi dokter forensik dari rumah sakit Bhayangkara Palembang juga ikut dilampirkan.
Baca: Aurellia, Paskibra Calon Pembawa Baki Bendera 17 Agustus Meninggal Tiba-tiba, Mendagri Kirim Bunga
"Hasil visum menujukkan korban meninggal akibat mati lemas dan mengalami benturan keras di kepala. Korban dalam kondisi tidak hamil," kata Oditur.
Seperti diketahui, pembunuhan yang dilakukan oleh Prada DP dilatarbelakangi oleh asmara karena terdakwa menduga jika kekasihnya Fera Oktaria memiliki pria idaman lain.
Prada DP yang curiga, akhirnya memilih kabur dari lokasi pendidikan Ifanteri di Baturaja dan menjemput korban ke Palembang.
Mereka pun langsung menuju sebuah penginapan di Kabupaten Musi Banyuasin. Di sana keduanya bercumbu layaknya suami.
Lalu sepasang kekasih itu terlibat keributan saat Prada DP melihat handphone korban.
Korban mengaku hamil
"Kamu maunya berhubungan saja, kapan mau nikahin saya. Saya hamil dua bulan," kata Oditur menirukan ucapan korban dari pengakuan Prada DP.
Ucapan itu lalu membuat Prada DP bingung, lalu membenturkan kepala Fera ke dinding. Selanjutnya, korban tewas setelah dibekap menggunakan bantal.
Setelah Fera tewas, Prada DP bermaksud menghilangkan jejak dengan memutilasi pacarnya itu menggunakan gergaji. Baru bagian tangan terpotong, tindakan itu gagal karena gergaji yang digunakan patah.
Prajurit baru ini lalu mencoba membakar korban dengan membuat "bom waktu" menggunakan obat nyamuk bakar dan pertalite sembari terdakwa meninggalkan kamar penginapan.
Namun, lagi-lagi usaha itu gagal karena obat nyamuk tersebut mati.
Makan jeruk sambil merokok
Pembunuhan sadis yang dilakukan Prada DP terhadap pacarnya, Fera Oktaria (21) terungkap di persidangan yang berlangsung di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Sumsel, Kamis (1/8/2019).
Dalam sidang tersebut, Mayor D Butar Butar sebagai Oditur membacakan dakwaan yang diberikan kepada Prada DP.
Dalam dakwaan dijelaskan setelah memutilasi Fera, Prada DP duduk santai di samping jenazah sembari mengisap satu batang rokok serta memakan buah di dalam kamar penginapan yang jadi tempat memutilasi.
"Terdakwa memakan jeruk dan mengisap rokok di kamar sembari nonton TV. Tangan korban ketika itu diletakkan di atas kloset kamar mandi dan sudah dalam keadaan tewas," kata Mayor D Butar Butar dalam persidangan, Kamis.
Buah jeruk tersebut sebelumnya dibeli oleh Prada DP di pasar tak jauh dari penginapan di Kabupaten Musi Banyuasin, saat membeli tas, koper serta gergaji sebagai alat mutilasi.
Baca: Prada DP Gagal Mutilasi Pacarnya karena Gergaji Patah
Seluruh barang tersebut rencananya digunakan Prada DP untuk membungkus jenazah korban.
"Satu tas dan koper setelah diukur terdakwa, ternyata tidak pas sehingga dia membatalkan memasukkan tubuh korban ke dalam tas dan koper tersebut," ungkapnya.
Karena kebingungan untuk menghilangkan jejak, Prada DP pun menghubungi rekannya untuk meminta saran.
Temannya tersebut menyarankan agar Prada DP membakar tubuh Fera di dalam kamar.
"Selanjutnya tubuh korban dimasukkan ke dalam kasur yang telah dirobek. Terdakwa membeli obat nyamuk dan menyiramkan pertalite di tubuh agar terbakar ketika obat nyamuk yang dihidupkan habis, rapi gagal," ungkapnya.
Dalam dakwaan yang sebelumnya telah dibacakan di persidangan, terungkap juga bahwa Prada DP gagal memutilasi hingga tuntas karena gergaji yang digunakan patah.
Prada DP yang telah membunuh Fera dengan cara dicekik kebingungan untuk menghilangkan jejak atas aksi kejahatannya tersebut.
Ia lalu keluar kamar penginapan dan melihat satu gergaji yang berada di dalam gudang dan digunakan untuk memotong tubuh Fera.
"Namun, saat terdakwa mencoba memutilasi korban, gergaji itu patah," kata Mayor D Butar Butar.
Setelah gergaji patah, Prada DP kembali keluar kamar dan membawa sepeda motor milik korban menuju ke pasar. Di sana, ia membeli buah serta gergaji dan tas untuk dibawa kembali ke penginapan.
"Saat di penginapan, terdakwa kembali melakukan mutilasi. Namun, gergaji itu kembali patah," ungkap Oditur.
Sejumlah saksi dihadirkan saat persidangan, salah satunya adalah kakak Fera, Putra. Mendengar kesaksian Putra, Prada DP menangis.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Setelah Mutilasi Kekasihnya, Prada DP Makan Jeruk Sambil Merokok di Samping Jenazah Korban" dan "Hasil Visum Terungkap, Ternyata Kekasih Prada DP Tidak Hamil"