Sebagian Warga Pesisir Pantai Kecamatan Cipatujah Pilih Mengungsi
Sebenarnya kondisi air laut aman, tidak ada surut yang mendadak sebagai tanda tsunami tapi sebagian warga memilih mengungsi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jabar Firman Suryaman
TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Sebagian warga pesisir pantai Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, mengungsi ke rumah sanak-saudara yang agak jauh dari pantai.
Ini menyusul adanya ancaman tsunami pasa gempa di Banten, Jumat (2/8) malam.
Salah seorang relawan BPBD Kabupaten Tasikmalaya wilayah tugas Kecamatan Cipatujah, yang dihubungi semalam, mengungkapkan, untuk berjaga-jaga warga yang bermukim di dekat pantai mengungsi sementara ke tempat aman.
Tsunami pernah melanda pantai Cipatujah tahun 2009.
"Sebenarnya kondisi air laut aman. Tidak ada surut yang mendadak sebagai tanda tsunami. Tapi sebagian warga memilih mengungsi. Jadi malam ini mereka menginap di rumah sanak-saudara di lokasi aman," kata Yati.
Menurut Yati, di sepanjang pesisir pantai Cipatujah, mulai Desa Ciheras hingga Desa Cikawungading banyak bangunan yang terdiri dari rumah serta warung sekaligus sebagai tempat tinggal.
Terutama di lokasi wisata Pantai Pamayang dan Pantai Pasanggrahan.
Yang mengungsi adalah yang lokasinya berada di pantai, tidak terhalang lagi oleh apapun.
"Mereka sementara mengungsi malam ini ke tempat aman," ujar Yati.
Ia bersama aparat Polsek, Kecamatan serta desa terus berjaga-jaga.
Warga pun sebagian masih berada di liar rumah, menunggu perkembangan situasi.
Kondisi air laut sendiri, tambah Yati, normal.
Bahkan Dadang, kakak kandung Yati, masih berada di pantai Sindangkerta mencari ikan dan udang diantara celah-celah karang.
"Anak saya juga barusan menuju Desa Ciheras dan tidak melihat air laut surut," ujarnya.