Ayah dan Anak Ditemukan Tewas Tergantung di Bogor, Diduga Sang Ayah Terlebih Dulu Gantung Putranya
Ayah dan anak ditemukan tewas tergantung di plafon rumahnya di Desa Rawa Panjang, Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (5/8/2019)
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Ayah dan anak ditemukan tewas tergantung di plafon rumahnya di Desa Rawa Panjang, Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (5/8/2019)
Kanit Reskrim Polsek Bojonggede, Iptu Jajang Rahmat, menduga keduanya bunuh diri.
Ia menduga Rudi Hermawan (45) selaku ayah lebih dulu membantu anaknya, DH (8) menggantung diri di ruang tamu rumahnya Kampung Panjang RT 03/06, Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor.
"Dugaan sementara anaknya dulu digantung, kemudian ayahnya gantung diri," kata Iptu Jajang Rahmat saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Senin (5/8/2019) malam.
Baca: Prostitusi di Singaraja Bali Berkedok Warung Kopi, di Depan Jualan Kopi, di Belakang Layani Tamu
Baca: Mbah Kirman Kayuh Becak Surabaya-Denpasar Demi Hadiri Kongres PDIP di Bali
Baca: Respons Bupati Bogor Sikapi Ratusan Bus TransJakarta Terbengkalai di Wilayahnya
Baca: Saat Dua Menteri Jokowi Bungkam Ditanya Listrik Padam
Menurut Iptu Jajang Rahmat dua korban ini ditemukan sekitar pukul 12.15 WIB.
"Awal yang menemukan itu saksi yaitu adik kandungnya sendiri (Yuni). Jadi berawal tadi pagi sekitar jam 07.00 WIB itu yang biasa korban (Rudi) mengantar anaknya saksi, jam 07.00 WIB dia tidak terlihat," kata Jajang kepada wartawan, Senin.
Akhirnya Yuni memberangkatkan anaknya menggunakan ojek online tanpa diantar korban.
Kemudian, Yuni juga berangkat bekerja sebagai pengajar di sebuah sekolah.
Sepulang bekerja, Yuni penasaran karena tak kunjung melihat Rudi sejak pagi sampai akhirnya mencoba memeriksa rumah korban.
"Sepulang mengajar sekitar jam 12.15 WIB karena penasaran, Ibu Yuni akhirnya melihat lewat lubang angin (rumah korban). Terlihatlah korban berikut anaknya itu tergantung di kayu kaso langit-langit rumah dengan berhadapan," kata Jajang.
Dia menjelaskan bahwa dari hasil olah TKP kesimpulan awalnya korban murni gantung diri yang kemungkinan dilakukan sehari sebelumnya atau tadi pagi.
Baca: Kelar Dikonfrontir dengan Vivi Paris di Kantor Polisi, Vicky Prasetyo Ngacir Hindari Awak Media
Dari pemeriksaan luar juga tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau tindak pidana serta barang-barang korban masih utuh, seperti motor, laptop, ponsel dan yang lainnya.
Informasi dari saksi, kata dia, korban anak ini tunanetra dan tunawicara dan dicurigai via pesan WA bahwa ayah anak ini putus asa sehingga ada WA-nya di sebuah grup ingin bertemu istrinya yang memang sudah meninggal 1 tahun lalu.
"Jadi sehari-hari korban bekerja wiraswasta biasa dia punya 4 motor. Setelah istrinya meninggal, kondisi kehidupannya kurang bagus. Sempat ditawarkan nikah lagi, dia bilangnya fokus rawat anaknya yang memang mengalami kekurangan. Korban ini sudah 2 kali berupaya menyembuhkan anaknya sampai ke RS Cipto dan ada vonis dokter bahwa kebutaan anaknya itu sudah permanen," ungkapnya.
Jajang menuturkan bahwa sesuai prosedur pihaknya melaksanakan permohonan visum dan otopsi.
Namun ada permohonan dari keluarga untuk tidak dilakukan dan menganggapnya sebagai musibah.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Kronologi Ayah dan Anak Gantung Diri di Bogor, Rudi Bantu Putranya Kaitkan Tali ke Leher