Driver Ojek Online Tewas Mengenaskan, Sang Istri yang Menghilang Ditangkap Polisi
Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono membenarkan penangkapan MH. Istri driver ojol itu ditangkap di pinggir jalan.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Tak sampai 24 jam, tim Satuan Reserse dan Kriminal Polres Madiun berhasil menangkap MH, istri driver ojek online, Darwin Susanto yang ditemukan tewas mengenaskan di salah satu ruko di Caruban, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun. Polisi menangkap MH di salah satu ruas jalan di Rungkut, Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (12/8/2019) malam.
Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono membenarkan penangkapan MH. Istri driver ojol itu ditangkap di pinggir jalan.
"Tadi malam kami amankan MH di pinggir jalan di Kota Surabaya," kata Ruruh.
Usai ditangkap, kata Ruruh, polisi akan memeriksa MH terkait kematian suaminya, Darwin Susanto. Pasalnya, saat jasad suaminya ditemukan tewas mengenaskan di ruko kontrakan, MH menghilang.
Ruruh mengatakan saat ini tim penyidik masih intensif memeriksa MH usai ditangkap di Surabaya.
Sebelumnya, jejak MH terdeteksi berada di Solo, Jawa Tengah, Senin (12/8/2019) pagi. Namun malam harinya, MH sudah berada di Surabaya.
Baca: Istri Menghilang, Driver Ojek Online Tewas Misterius Banyak Darah Mengering di Rumahnya
Istri korban menghilang Diberitakan sebelumnya, seorang driver ojek online bernama Darwin Susanto (35) ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di rumah toko (ruko) kontrakannya di Jalan Panglima Sudirman, Kelurahan Pandean, Mejayan, Kabupaten Madiun, Minggu malam (11/8/2049).
Pria yang kesehariannya bekerja sebagai driver Grab itu ditemukan tewas dengan kondisi wajah penuh luka. Setelah kejadian itu, istri korban sempat menghilang dan masih dalam pencarian petugas kepolisian.
Sebelum ditemukan tewas, korban sempat melaporkan 2 kali istrinya soal Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), namun, saat itu bukti yang ditemukan minim.
Sementara itu, hasil penyelidkikan Polres Madiun menyebutkan kalau istri driver ojek online berinisial MH pernah dirawat di rumah sakit jiwa.