Prada DP Secara Sadar Membunuh Lalu Memutilasi Vera Oktaria, Tak Ada Gejala Gangguan Jiwa
Chandra mengungkapkan, setelah mendapat identitas tersebut, dirinya langsung bergegas melaporkan ke Kasatreskrim Polres Muba.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Dalam pemeriksaan kejiwaan Prada DP pasca membunuh Vera Oktaria, didapat hasil bahwa pria tersebut dalam kondisi normal tanpa ditemukan adanya gejala-gejala gangguan jiwa.
"Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan adanya gejala-gejala gangguan jiwa dari terdakwa. Sehingga saya simpulkan bahwa yang diperiksa tersebut dalam kondisi normal,"ujarnya.
Hal ini diungkapkan Dandenkesyah 02.04.04 Palembang Letkol Ckm dr Hilary SpKJ pada sidang keempat Prada DP yang digelar di Pengadilan Militer I-04 Jakabaring Palembang, Selasa (13/8/2019).
Hilary menjelaskan pemeriksaan yang dilakukan terhadap Prada DP di lakukan pada 17 Juni 2019 lalu.
Bertempat di Denpom II Sriwijaya, tes yang dilakukan menggunakan metode wawancara face to face terhadap Prada DP.
Hasilnya, berdasarkan pedoman status kesehatan (stakes) jiwa yang dipakai di ruang lingkup TNI dengan kode J, hasil pemeriksaan terhadap Prada DP menunjukkan kode J2.
Baca: Saat Petani Bandung Memanen Tembakau Kualitas Terbaik
Baca: Ini Ramalan Zodiak Hari Ini Rabu 14 Agustus 2019, Leo yang Jomblo Akan Bertemu Pasangan Hidup
Baca: KPK Tak Masalah Alat Penyadapnya Diaudit BSSN, Tapi Ini Syaratnya
Baca: Viral Mina Banjir dan Terjadi Pemadaman Listrik, Amirul Hajj Jelaskan Kondisi Sesungguhnya
Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini 14 Agustus 2019 : Virgo Waspadai Musuh Tersembunyi, Capricorn Bakal Dilema !
"Ada empat kategori penyakit jiwa yang dialami seseorang. Yakni J1, J2,J3 dan J4. Semakin tinggi semakin parah.
Lebih lanjut dia menjelaskan, pemeriksaan kejiwaan Prada DP dilakukan kurang lebih selama 2 jam.
Sementara, untuk hasil pemeriksaan terdakwa menunjukkan hasil J2. Artinya masih dalam batas normal dan tidak ditemukan adanya gangguan jiwa,"jelasnya.
Termasuk saat mengikuti tes penerimaan calon tamtama pada 2018 lalu, Hillary mengungkapkan tidak mendapati kejanggalan dari Prada DP yang saat itu masih berstatus sebagai calon siswa.
Sebab dari hasil tes wawancara psikologi, Prada DP dinyatakan sehat dan tak mengalami gangguan jiwa.
"Saat itu saya yang periksa dan semuanya normal. Tidak ada gejala yang aneh-aneh padanya,"ujar Hilary.
Maka, berdasarkan pemeriksaan tersebut, Hilary menegaskan bahwa Prada DP dapat mempertanggungjawabkan seluruh perbuatannya.
"Ada beberapa kategori kondisi kejiwaan. Yakni ada kondisi jiwa Normal, batas normal, kecenderungan dan yang paling parah dalam Kondisi sakit.
Sedangkan terdakwa masuk dalam kategori masih batas Normal dan bisa mempertanggungjawabkan tindak yang dilakukannya,"ujar Hilary.
Cara Identifikasi Prada DP
Dalam mengungkapkan pembunuhan yang dilakukan Prada Deri Pramana (Prada DP) terhadap Vera Oktaria, pihak kepolisian menggunakan kecanggihan alat Inafis Portable System (IPS).
Kaur Identifikasi Satreskrim Polres Muba Aipda Chandra Kartika menjelaskan, IPS merupakan metode pencocokan sidik jari dengan data perekaman E-KTP di dinas penduduk catatan sipil (Disdukcapil).
Hal ini diungkapkannya pada sidang keempat Prada DP di pengadilan militer I-04 Jakabaring Palembang, Selasa (13/8/2019).
"Saat di lokasi, kami menganalisa tempat kejadian untuk mencari sidik jari yang tertinggal disana,"ujarnya.
![Sidang Prada DP di pengadilan militer I-04 Jakabaring Palembang, Kamis (8/8/2019). TRIBUNSUMSEL.COM/SHINTA DWI ANGGRAINI](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/sidang-kasus-mutilasi-tersangka-prada-dp.jpg)
"Dari hasil penyelidikan didapat ditemukan sidik jari jempol kiri dan telunjuk kiri ditemukan di pintu depan kamar mandi. Serta Di botol mineral jari manis kanan," tuturnya.
Namun dalam proses pengungkapan kasus tersebut, petugas sempat mengalami sejumlah kendala.
Diantaranya petunjuk yang sangat minim di lokasi kejadian. Hal ini dikarenakan hampir seluruh kondisi di kamar 06 dalam keadaan tanpa jejak yang ditinggalkan pelaku.
"Selain itu kami juga mengalami kendala dikarenakan koneksi yang tak stabil saat melakukan IPS di lokasi kejadian. Sehingga kami memutuskan untuk kembali pulang ke Polres,"kata Chandra.
Lanjutnya, ada empat nama yang keluar saat proses pencocokan sidik jari berlangsung.
Namun dari nama-nama tersebut, Prada DP yang memiliki skor tertinggi yakni 7,6 persen.
"Kita data download data sidik jari jempol kiri yang ditemukan.
![4 Kekejaman Prada DP, Pelaku Mutilasi Vera Oktaria, Beri Keterangan Palsu hingga Jual Motor sang Pacar untuk Beli](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/terungkap-kebohongan-prada-dp-di-hadapan-pihak-kepolisian.jpg)
Hasilnya, identik ada 12 titik persamaan. Setelah ada persamaan itu, kita langsung samakan lagi dengan telunjuk kiri.
Sama, hasilnya identik juga dengan yang bersangkutan (Prada DP),"ujarnya.
Chandra mengungkapkan, setelah mendapat identitas tersebut, dirinya langsung bergegas melaporkan ke Kasatreskrim Polres Muba.
Selanjutnya, dilakukan pencocokan terhadap data pembanding ke tim Inafis Polda Sumsel.
Hasil yang dikeluarkan tersebut juga sama dari pemeriksaan sebelumnya dan tetap mengarah pada satu orang yakni Prada DP.
"Hasilnya mengarah kuat ke terdakwa," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Prada DP Sadar Saat Mutilasi dan Membakar Vera Oktaria, Saksi Ahli Sebut Kejiwaannya tak Terganggu,
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.