Koordinator Aksi Mahasiswa di Cianjur Masih Dicari Polisi
Koordinator lapangan aksi unjuk rasa mahasiswa di Cianjur, M Fadil ternyata menghilang sejak unjuk rasa berujung terbakarnya 4 polisi.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Koordinator lapangan aksi unjuk rasa mahasiswa di Cianjur pada Kamis (16/8/2019), M Fadil selaku Ketua Himat ternyata menghilang, sejak unjuk rasa berujung terbakarnya empat anggota Polri.
"Masih ada lima orang lagi yang belum diperiksa termasuk Mf karena yang bersangkutan sejauh ini belum bisa diambil keterangannya karena tidak ada, masih dicari," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko di Bandung, Jumat (16/8/2019).
Sebelum aksi, pengunjuk rasa menyampaikan pemberitahuan ke Polres Cianjur karena akan berunjuk rasa. Kordinator aksi itu yakni M Fadil.
"Kordinator aksi dalam kesepakatannya bersedia menjaga keamanan dan ketertiban dan tidak anarkis," ujar dia.
Penyidik sudah menetapkan Rs (19), kader GMNI Cianjur sebagai tersangka.
Ia juga mahasiswa Universitas Surya Kencana, Cianjur.
Penetapan tersangka berdasarkan pemeriksaan saksi dan alat bukti yang didapat penyidik dan bukti petunjuk. Misalnya rekaman video detik-detik sebelum pembakaran.
"Sejauh ini proses hukum terhadap yang bersangkutan terus dilakukan. Namun kami dari Polda Jabar mohon doa restu, kemungkinan tersangka bertambah," ujar Trunoyudo Wisnu Andiko.
Baca: Buku, DVD Hingga Flashdisk Diamankan dari Rumah Terduga Teroris di Banjarsari Solo
Baca: Cincin Hotman Paris Disoroti Anak Presiden AS, Ini Kata Donald Trump Jr ke Sang Pengacara
Baca: Sejarah Hari Ini: Peristiwa Rengasdengklok 16 Agustus 1945, Soekarno-Hatta Diculik Golongan Muda
Terhadap Rs, penyidik akan menjerat Rs dengan Pasal di KUH Pidana yakni Pasal 170 dan atau 351, Pasal 160 dan atau Pasal 212 dan atau Pasal 213 KUH Pidana.
"Penerapan pasalnya bersifat kumulatif. Ancaman pidana penjara maksimal di atas 5 tahun," ujar Trunoyudo.
Seperti diketahui, gabungan organisasi mahasiswa yang terlibat dalam aksi itu yakni dari GMNI Cianjur, HMI, PMII, Himat, ICF, IMM dan Hima Persis.
Mereka berunjukrasa menentang ketidakadilan, pemerataan pendidikan hingga pengentasan pengangguran.
Mereka hendak menemui pimpinan DPRD Cianjur namun gagal.
Kemudian, mereka memblokir Jalan Siliwangi dan membakar ban.
Aiptu Erwin berusaha memadamkan api namun ada peserta aksi yang melempar bensin hingga api menyambar tubuh Aiptu Erwin serta tiga polisi lainnya. (men)