Fakta Baru, Pendiri Komunitas Bumi Datar Tewas Diracun Pembunuh Bayaran Sebelum Dibakar di Mobil
Terungkap fakta baru kasus pembunuhan Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan putranya, M Adi Pradana alias Dana.
Editor: Sugiyarto
AK sempat menyewa empat pembunuh bayaran terkait rencananya itu.
Senin malam, polisi menangkap AK di Jakarta.
Sedangkan KV masih dirawat di RS Pertamina Jakarta karena mengalami luka bakar 30 persen.
Edi Chandra Purnama dan M Adi Pradana dilumpuhkan oleh sempat eksekutor yang disewa AK.
Melansir dari Kompas.com, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Iksanto Bagus mengatakan du jasad terpanggang itu diculik terlebih dahulu.
"Dua korban diculik dan dilumpuhkan di rumah korban di Lebak Bulus, Jakarta Selatan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Iksanto Bagus di Mapolda Jabar, Selasa (27/8/2019).
Setelah dieksekusi, dua korban diletakkan di SPBU Cirende dalam keadaan sudah meninggal.
"Dan para eksekutor menyuruh AK dan anaknya KV mengambil mobil yang sudah berisikan mayat tersebut," kata Iksanto. AK dan KV kemudian mengambil mobil tersebut pada Minggu (25/8/2019) sekitar pukul 07.00 WIB untuk kemudian dibawa ke Cidahu.
Tersangka AK kemudian membeli bensin di dekat lokasi tempat kejadian.
"Menyerahkan ke anaknya KV untuk membakar mobil tersebut," ungkapnya.
Sebelum warga menemukan mobil terbakar, ada dua unit mobil hitam melintas berulang kali di sekitar tempat kejadian.
Hal tersebut diakui oleh salah satu pemilik warung di sekitar lokasi, Eti (50).
"Bolak balik itu, mobilnya bagus pokoknya. Itu sebelum ada mobil kebakar. Saya kira biong tanah, ngecek tanah gitu di sekitar sini," kata Eti kepada TribunnewsBogor.com.
Dia menjelaskan bahwa anaknya yang bermain sepeda juga sempat melihat bahwa dua mobil hitam itu terparkir di lokasi kejadian.