Pembantaian di Banyumas: Hidup Sendirian Tak Tahu Anaknya Dibunuh Sejak 2014, Begini Nasib Misem
Pembunuhan yang dilakukan oleh Minah beserta 3 anaknya terhadap keempat saudaranya sendiri menyisakan luka mendalam bagi orang tua korban, Misem (76).
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Setelah Tinggal Sendirian Sejak 2014, Misem Akan Dibawa Anak Keempatnya
TRIBUNNEWS.COM - Pembunuhan yang dilakukan oleh Minah beserta 3 anaknya terhadap keempat saudaranya sendiri menyisakan luka mendalam bagi orang tua korban, Misem (76).
Selama hampir 5 tahun, Misem sama sekali tidak menduga jika tiga anaknya Supratno (56), Sugiyono (46), Heri (46) dan satu cucunya Pipin (27) telah meninggal di tangan oleh anak keduanya yaitu Saminah (53) beserta Irvan (31), Putra (27), dan Sania (34) yang merupakan anak Saminah.
Misem yang tinggal di Dukuh Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, sebenarnya masih memiliki satu anak bernama Edi Pranoto (Edi) yang merupakan anak keempat, namun Edi sebelumnya tidak tinggal bersama Misem karena sudah menetap di Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor, Banyumas.
Meski tinggal terpisah, tetapi Edi masih sering mengunjungi Misem setiap akhir pekan untuk menjenguk dan mengantar makanan kepada orang tuanya tersebut.
Baca: Kesedihan Mbah Misem, Ibu 3 Kerangka di Banyumas, Masak Banyak Tiap Lebaran Berharap Anak Pulang
Saat pra-rekonstruksi pada Rabu (28/8/2019), Edi Pranoto datang dan menemani Misem. akan tetapi mereka berdua tidak menyaksikan proses rekonstruksi tersebut.
Misem sengaja diungsikan di rumah tetangganya, lantaran kondisi yang dialami dikhawatirkan akan semakin membuatnya bersedih.
"Saya sedih banget dan tidak menyangka tersangka pembunuhan adalah keponakan sendiri," ujar Edi Pranoto seerti dikutip dari TribunJateng.
Sebelum kejadian pembunuhan sadis tersebut, Misem masih berkumpul dalam satu rumah bersama Supratno (anak pertama), Sugiyono (anak ketiga), Heri (anak kelima), dan Pipin (cucu perempuan).
Namun, semenjak 2014 hingga penemuan tengkorak anaknya, Misem hanya tinggal sendiri di rumahnya.
Edi rencananya akan membawa Misem kerumahnya yang ada di Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor, Banyumas.
Baca: Tak Tahu 3 Putranya Telah Dibunuh Saudaranya Sendiri, Misem Tiap Tahun Masih Sajikan Makanan Lebaran
Setiap lebaran Misem selalu menantikan anak-anaknya tersebut untuk pulang, bahkan Misem selalu menyiapkan hidangan lebaran dengan maksud untuk menyambut anak-anaknya.
"Mbah Misem itu selalu masak cukup banyak ketika Lebaran."
"Dia memasak ketupat dan hidangan lain. Berharap anak-anaknya itu pulang merantau," ujar Sihad mantan Ketua Rt setempat.
Setiap lebaran pula Misem selalu menanyakan kepada Edi kemana perginya anak-anaknya tersebut.
"Saya selalu menguatkan ibu dan mengatakan jika masih berjodoh pasti mereka akan kembali," tutur Edi.
Sebelumnya Edi mengaku sempat mencari Pipin dan Supratno hingga ke Purwokerto, bahkan juga sempat melapor ke pihak kepolisian.
"Saya mencari Pipin dan Supratno hingga ke Purwokerto," katanya.
Mengetahui anggota keluarganya dibunuh secara sadis oleh keponakannya sendiri, Edi ingin mereka dihukum seberat-beratnya.
Sebelumnya, diberitakan Kompas.com, temuan tengkorak manusia pertama kali diketahui Rasman (63), warga setempat saat sedang membersihkan kebun dengan mencangkul tanah di belakang rumah Misem, Kamis (22/8/2019).
Namun, saat itu Rasman tidak langsung memberitahukan temuan tersebut kepada orang lain.
Rasman baru menceritakan temuan tersebut kepada Saren (55) yang rumahnya berada di belakang kebun pada Sabtu (24/8/2019).
(Tribunnews.com/tio/TribunJateng)