5 Kecelakaan di Tol Cipularang hingga September 2019, 2 Terjadi di Januari dan Hanya Selang 5 Hari
Berikut 5 kecelakaan di Tol Cipularang hingga September 2019. Dua diantaranya terjadi di Januari dan hanya selang 5 hari.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Sri Juliati
Berikut 5 kecelakaan di Tol Cipularang hingga September 2019. Dua diantaranya terjadi di Januari dan hanya selang 5 hari.
TRIBUNNEWS.COM - Rentetan kecelakaan telah terjadi di Tol Cipularang, Purwakarta, Jawa Barat selama 2019 ini.
Diketahui, sebanyak lima kecelakaan terjadi di Tol Cipularang hingga September 2019.
Dua kecelakaan di antaranya terjadi pada Januari.
Bahkan, kecelakaan kedua di hanya berselang lima hari dari kecelakaan pertama pada Januari 2019 tersebut.
Baca: TERKINI Foto-foto Kecelakaan di Tol Cipularang: 4 Mobil Hangus, 9 Orang Tewas, 21 Kendaraan Ringsek
Baca: Imbas Kecelakaan Beruntun, Satu Arah Diberlakukan di Tol Cipularang
Baca: UPDATE Terkini Kecelakaan di Tol Cipularang, Diduga Berawal dari Tergulingnya Dump Truck
Lantas, bagaimana kelima kecelakaan di Cipularang itu terjadi?
Berikut lima kecelakaan di Tol Cipularang hingga September 2019, dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber :
1. Kecelakaan di KM 94,8 Tewaskan Wakil Ketua DPRD dan Ajudannya
Wakil Ketua DPRD Kota Banjar dari PDI Perjuangan Anwar Hartono, bersama ajudannya, Dedi Wahyudi, tewas dalam kecelakaan di Tol Cipularang KM 94,8, Rabu (23/1/2019).
Dilansir Kompas.com, kecelakaan terjadi sekitar pukul 04.30 WIB.
Selain itu, Galuh Jaya Santana (22), sopir mobil dinas Toyota Innova berplat merah Z 7 X yang ditumpangi kedua korban mengalami luka berat hingga tak sadarkan diri.
Kejadian bermula saat sebuah truk tronton bernomor polisi Z 9102 HB melaju perlahan di lajur kiri dari arah Bandung-Jakarta.
Dari arah yang sama, Innova yang ditumpangi legislator Kota Banjar dan ajudannya itu melaju kencang di lajur kanan.
Tepatnya di KM 94,8 Desa Pasir Munjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Innova tiba-tiba oleng ke kiri dan menghantam bagian belakang truk.
Di lokasi kejadian, jalur tol sedikit menikung dengan turunan yang agak memanjang.
Hal ini membuat kendaraan kecepatan tinggi sedikit kesulitan melakukan rem mendadak.
Innova yang dikendarai sang sopir dan di dalamnya dua penumpang tewas langsung ringsek masuk ke bagian kolong belakang truk tersebut.
Setibanya di lokasi kejadian, petugas PJR dan Satuan Laka Lantas Polres Purwakarta langsung mengevakuasi para korban yang semuanya berjumlah tiga orang di dalam Innova.
Dua tewas di lokasi kejadian, sedangkan sang sopir pingsan serta mengalami luka berat.
Ketiganya langsung dibawa ke RS MH Thamrin, Bungursari, Purwakarta.
Sementara itu, kedua kendaraan diamankan di Pos Derek Jatiluhur.
Di kesempatan lain, sopir truk, Nanang (43), langsung dimintai keterangan petugas Unit Laka Lantas Polres Purwakarta.
Sopir truk sempat shock dan mengaku kaget saat tiba-tiba kendaraannya ditabrak dari arah belakang.
"Dua orang yang merupakan penumpang mobil Toyota Innova menjadi korban meninggal dunia, pengemudi mobil mengalami luka berat."
"Kedua korban meninggal sudah berada di Rumah Sakit Bungursari," tutur Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Purwakarta, AKP Ricky Adipratama saat dimintai keterangan, Rabu (23/1/2019), dikutip Tribunnews dari Kompas.com.
Menurut Ricky, kecelakaan diduga terjadi saat sopir Innova melajukan kendaraannya kencang tetapi dalam keadaan mengantuk.
Hal itu sesuai dengan keterangan sopir Innova yang sempat dimintai keterangan setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit.
"Pengendara Innova diduga mengantuk lalu menabrak bagian belakang sebelah kanan truk," tambah dia.
Pihaknya telah menginformasikan kepada keluarga korban meninggal terkait kejadian ini.
Kedua jenazah korban telah diambil pihak keluarga sekitar pukul 12.00 WIB untuk disemayamkan di rumah duka Kota Banjar.
"Jenazah korban tewas tadi sudah dijemput pihak keluarga," pungkasnya.
2. Kecelakaan Bus Bima Suci, 4 Meninggal di Lokasi
Kecelakaan bus PO Bima Suci di Tol Cipularang, Purwakarta, merenggut tujuh nyawa dan puluhan korban luka, Senin (28/1/2019).
Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabidhumas) Polda Jabar, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, penyebab kecelakaan bus Bima Suci bernopol A 7520 CS adalah bus hilang kendali saat kondisi hujan.
"Bus itu datang dari arah Bandung menuju Jakarta. Sewaktu di jalan lurus dengan kondisi hujan telah hilang kendali ke kiri jalan kemudian menabrak guadrill pembatas kiri jalan kemudian masuk ke selokan row kiri jalan," kata Truno, dalam pesan singkatnya, Senin (28/1/2019), dikutip Tribunnews dari Kompas.com.
"Empat orang meninggal dunia di TKP dan 26 orang mengalami luka-luka kemudian 3 orang meninggal dunia ketika mendapat perawatan medis di rumah sakit," katanya.
Kecelakaan tunggal berujung maut itu membuat 4 penumpang meninggal di lokasi.
Tiga penumpang lainnya meninggal setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit.
"Akibat dari kejadian kecelakaan lalu lintas tersebut 4 orang meninggal dunia di TKP dan 26 orang mengalami luka-luka. Kemudian 3 orang meninggal dunia ketika mendapat perawatan medis di rumah sakit," kata Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko.
Sementara itu, satu dari tujuh korban meninggal itu adalah sopir bus bernama Jalaludin (29), warga Kampung Jatinenggang Rt. 03/01 Desa Ciharashas Kecamatan Cipeundeuy Kabupaten Bandung Barat.
Dilansir Tribun Bogor, saat terjadi kecelakaan bus PO Bima Suci, cuaca di lokasi kecelakaan sedang hujan deras.
Diduga kuat kondisi jalan menjadi licin.
Akibatnya, laju bus Bima Suci sempat oleng dan kehilangan kendali saat melintas tol di wilayah Desa Cigelam, Kecamatan Babakan Cikao, Kabupaten Purwakarta.
Kondisi bus bernopol A 7520 CS ini rusak parah setelah mengalami kecelakaan.
Bagian atap bus dan beberapa kursi penumpang tampak lepas dari dalam bus jurusan Bandung-Merak tersebut.
Setelah seluruh korban berhasil dievakuasi, aparat kepolisian, TNI, Dishub dan warga masih berusaha mengevakuasi bangkai bus dari selokan.
Beberapa mobil derek tampak datang untuk membantu evakuasi. Dilansir dari Tribunnews, kemacetan lalu lintas mencapai dua kilometer akibat menunggu proses evakuasi bangkai bus PO Bima Suci tersebut.
Hingga pukul 13.40 WIB, Senin (28/1/2019), sejumlah anggota kepolisian masih mengamankan lokasi kecelakaan.
"Kendaraan belum dievakuasi, masih diselidiki dan nama korban masih dalam identifikasi," kata Kasatlantas Polres Purwakarta, AKP Ricky Adipratama, Senin (28/1/2019).
3. Kecelakaan di KM 92.6, Bus Pariwisata Pengangkut Rombongan Istri Lurah se-Bandung vs Truk
Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Tol Cipularang KM 92.600 Sukatani, Purwakarta pada Selasa (30/4/2019) sekitar pukul 07.50 WIB.
Kecelakaan itu melibatkan dua kendaraan yaitu Bus bernopol D 7794 YU dengan Truk bernopol Z 9898 KG.
Dilansir Tribun Jabar, sejumlah istri lurah dari beberapa kecamatan di Kota Bandung turut masuk dalam rombongan yang sedang menuju Jakarta itu.
Menurut informasi, istri sekretaris Kecamatan Regol, Lilis Sumiati juga ada dalam daftar penumpang.
Kasatlantas Polres Purwakarta AKP Ricky Adipratama membenarkan adanya kejadian kecelakaan antara dua kendaraan besar tersebut.
"Betul, telah terjadi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan dua kendaraan, bus dan truk di Tol Cipularang KM 92 B," kata Ricky saat dikonfirmasi melalui telepon, dikutip Tribunnews dari Tribun Jabar.
Ricky menjelaskan, bus yang sedang dikendarai oleh Arif Pradana (42) melaju dari arah Bandung menuju Jakarta.
Setibanya di TKP, Arif memacu kendaraannya untuk hendak menyusul truk yang ada di depannya.
Diduga kurang mengantisipasi, bus pariwisata tersebut menabrak truk yang sedang dikendarai Agus Rosyandi (41).
"Diduga tidak memperhatikan posisi aman dan tidak bisa menjaga jarak sehingga menabrak dari arah belakang kendaraan truk tersebut," jelas Ricky.
Akibat kecelakaan tersebut, 11 penumpang bus termasuk Arif mengalami luka-luka ringan.
Para korban pun dibawa ke Rumah Sakit MH Thamrin, Purwakarta untuk dilakukan penanganan medis lebih lanjut.
Selain itu, bus yang membawa keluarga lurah di Kota Bandung itu mengalami kerusakan di bagian depan kiri dan sudah dievakuasi ke pool derek Gerbang Tol Jatiluhur.
4. Kecelakaan Karambol di KM 95.2 Libatkan 7 Kendaraan, Mobil Toyota Ringsek
Kecelakaan karambol di ruas tol Cipularang KM 95.2, Darangdan, Purwakarta pada Senin (17/6/2019).
Dilansir Tribun Jabar, setidaknya ada tujuh kendaraan yang terlibat pada kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Purwakarta ini.
Dari tujuh kendaraan, dua di antaranya kendaraan besar yang berupa truk kontainer bermuatan dan Bus Primajasa jurusan Garut-Jakarta.
Satu truk kontainer terguling ke sisi jalan dan di dekatnya terlihat minibus warna hitam, kemungkinan Toyota.
Kondisi mobil ringsek di bagian atasnya.
Mobil ini rusak parah bagian depan hingga tengah badan mobil karena tergencet truk yang terguling
Kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 16.00 WIB itu diduga disebabkan rem blong pada jalanan yang menurun dan menikung.
5. Kecelakaan Beruntun di KM 92, 21 Kendaraan Terlibat, 8 Tewas
Kecelakaan beruntun terjadi di ruas Tol Cipularang Km 91, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (2/9/2019) pukul 12.30 WIB.
Terbaru, jumlah korban meninggal akibat kecelakaan yang melibatkan 20 (sebelumnya ditulis 21, red) kendaraan ini bertambah.
Kasat Lantas Polres Purwakarta, AKP Ricky Adipratama mengatakan, jumlah korban yang meninggal dunia menjadi sembilan orang.
Sebelumnya diberitakan, jumlah korban meninggal ada enam orang.
"Ada sembilan orang yang meninggal, empat orang terbakar dan lima lainnya tidak terbakar," ujar AKP Ricky saat diwawancari KompasTV.
Kabar terbaru melaporkan, korban tewas menjadi delapan orang.
Lima korban meninggal telah dibawa ke RS MH Thamrin, dua korban dibawa ke RS Banyu Asih, dan satu korban di RS Siloam, Purwakarta.
Satu korban meninggal yang tersisa masih terjepit di dalam kendaraan dan tengah dalam proses evakuasi.
Sementara semua korban luka telah dievakuasi ke RS MH Thamrin.
Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi terhadap tiga kendaraan pribadi masih dilakukan.
Sebanyak 17 kendaraan yang telah berhasil dievakuasi dibawa ke sisi ruas Tol Cipularang.
Proses evakuasi dilakukan polisi, petugas Jasa Marga, pemadam kebakaran, hingga warga sekitar.
Sementara itu, sebagian korban kecelakaan Tol Purbaleunyi dirujuk ke Rumah Sakit MH Thamrin Purwakarta, Senin (2/9/2019).
Laporan wartawan Kompas TV, ada 19 korban kecelakaan yang dibawa ke rumah sakit tersebut.
Sebelas orang telah teridentifikasi merupakan warga Bandung dan Bekasi.
"Sebanyak 19 korban sudah dibawa, tapi masih 11 yang bisa didata," ujar wartawan Kompas TV.
Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki penyebab terjadinya kecelakaan di Tol Cipularang serta mengevakuasi kendaraan.
AKP Ricki Adipratama, Kasatlantas Polres Purwakarta saat diwawancarai Kompas TV menjelaskan dugaan awal penyebab kecelakaan karena median jalanan turun.
"Diduga kuat pengemudi tidak bisa menjaga garak aman dan kendaraan tidak bisa mengerem," kata AKP Ricki.
Sementara itu, AVP Coorporate Communication PT Jasa Marga, Dwiman Heru mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu informasi lebih jauh terkait kecelakaan ini.
"Teman-teman fokus pada evakuasi korban serta kendaraan yang terlibat, untuk membuka lajur agar bisa dilewati," ujarnya.
Saat ini, lanjutnya, contra flow di jalur arah Jakarta sudah dibuka.
"Untuk kendaraan dari ke arah Jakarta untuk sementara dikeluarkan di Cikamuning," kata dia.
Sementara itu, Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi mengatakan, sebuah truk jenis dump truck berisi pasir yang terguling menyebabkan kecelakaan beruntun di Tol Cipularang.
Rudy menyebutkan, setelah dump truck terguling, kendaraan lain di depannya menabrak hingga terjadi kecelakaan beruntun.
"Itu baru dugaan awal ya. Nanti lengkapnya kami jelaskan lagi," kata Rudy.