Pemeran Video Vina Garut Meninggal Dunia, Idap 3 Penyakit Ini hingga Sempat Bantah Soal Gangbang
Pemeran pria dalam video Vina Garut, Rayya, meninggal dunia pada Sabtu (7/9/2019). Ia mengidap 3 penyakit ini hingga sempat bantah soal gangbang.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM- Pemeran pria dalam video Vina Garut, Rayya, meninggal dunia pada Sabtu (7/9/2019).
Rayya sempat dirawat di rumah sakit karena mengidap 3 penyakit ini.
Sebelum meninggal, Rayya juga sempat membantah soal otak di balik video gangbang yang menyeret dirinya.
Media sosial sempat dihebohkan dengan beredarnya video mesum sejumlah orang.
Dua video beredar luas di Twitter dan WhatsApp dengan judul Vina Garut pada pertengahan Agustus lalu.
Dalam video yang beredar, sejumlah orang yakni V, AK atau Rayya, dan W, serta dua orang lainnya terlibat.
Baca: Jenazah Rayya, Pemeran Video Vina Garut Dimakamkan di TPU Sirnajaya
Baca: Pemeran Video Vina Garut Meninggal Dunia, Polisi Ungkap Rayya Punya Perilaku Seks Menyimpang
Polisi kemudian menetapkan sejumlah tersangka dalam kasus ini.
V dan Rayya yang menjadi otak utama di balik kasus ini ternyata berstatus mantan suami istri.
V ditahan di polisi sementara Rayya tidak ditahan karena tengah menderita sakit yang cukup parah.
Seperti diberitakan sebelumnya, Rayya dinyatakan positif menderita HIV.
Tak hanya HIV, Rayya juga mengalami komplikasi penyakit.
Ia kemudian dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (7/9/2019) sekitar pukul 03.00 WIB.
"Iya, betul meninggal dunia. Jam 03.00 dikabarkan meninggal," kata pengacara Rayya, Soni Sanjaya saat dihubungi, dikutip dari Tribun Jabar.
Soni mengatakan, Rayya juga menderita stroke dan hepatitis B.
Rayya juga smepat menjalani perawatan di RSUD dr Slamet Garut selama beberapa hari.
"Pekan lalu empat hari dirawat di rumah sakit. Sempat pulang dulu ke rumah. Terus Rabu kemarin kembali dirawat dan baru pulang kemarin sore," kata Soni Sonjaya di rumah duka, Perumahan Al Kautsar, Desa Sirnajaya, Kecamatan Tarogong Kaler, Sabtu (7/9/2019).
Stroke yang menyerang Rayya membuatnya mengalami kelumpuham di bagian kiri tubuhnya bahkan membuat bicaranya tak lancar.
"Bicara juga tidak lancar karena kena stroke. Yang paling parah itu karena HIV-nya," kata Soni masih dikutip dari Tribun Jabar.
Menurut Soni, Rayya akhir-akhir ini kerap mengeluhkan kondisinya.
Baca: Kuasa Hukum Benarkan Kabar Mantan Suami Pemeran Video Vina Garut Meninggal Dunia
Baca: Idap Banyak Penyakit Ganas, Pemeran Pria di Video Viral Vina Garut Meninggal Dunia
Soni juga menyebut, pihak keluarga telah melakukan usaha maksimal untuk kesehatan Rayya.
"Cuma bisa tiduran di rumahnya. Keluarga sudah maksimal mengobati. Tapi takdir berkata lain," katanya.
Jenazah Rayya dimakamkan di TPU Sirnajaya seusai salat dzuhur.
Melalui pengacaranya, Rayya juga sempat membantah pernyataan mantan istrinya, V, soal video gangbang.
V memang mengaku bahwa dirinya dipaksa oleh sang suami untuk membuat video bersama tiga pria.
V mengaku diancam oleh Rayya akan ditinggalkan ke wanita lain bila menolak ajakan tersebut.
Selain itu, V juga mengaku bahwa ia hanya diberikan uang Rp 500 ribu dari aktivitas tersebut.
Pernyataan V ini mendapat bantahan dari Rayya.
Rayya menyebut bahwa aksi ganbang dilakukan atas permintaan V.
Menurut Rayya, tak ada paksaan yang diberikan kepada V.
Foto V selanjutnya dipajang du Twitter untuk menarik minat pelanggan.
Video yang beredar juga diklaim atas permintaan V.
"Tidak benar kalau ada anggapan dipaksa. Saat pemeriksaan pertama itu dijelaskan jika V yang minta dibuatkan video dan disebar di twitter Rayya."
"Kata V itu bilang ke Rayya kalau ada tamu yang minat silakan saja. Transaksinya dengan Rayya yang saat itu berstatus suaminya. Bisa langsung atau ketemu di hotel," kata Soni, Senin (2/9/2019) dikutip dari Tribun Jabar.
Berbeda dengan pengakuan V, Rayya justru mengaku jika ia yang diminta untuk melakukan aksi tersebut.
Soal bayaran, V disebut menerima semuanya.
"Tidak ada paksaan kepada V. Malah dia yang minta agar Rayya ikut. Apalagi uangnya juga semua diterima V. Raya sama sekali tidak dapat uang," lanjut Soni.
Lebih lanjut, Soni mengatakan, Rayya tak melakukan pemaksaan terhadap V.
Menurutnya, pernyataan V hanya digunakan sebagai senjata agar terbebas dari hukum.
"Masa tertekan tapi lebih dari satu kali melakukannya. Apalagi videonya juga banyak. Dia (V) sama-sama menikmati," katanya.
Beberapa waktu lalu, sempat beredar video Vina Garut yang menggemparkan warga Garut.
Video tersebut ternyata dibuat pada tahun 2018.
Terdapat dua video yang beredar luas di masyarakat.
Video pertama yang berdurasi 1,3 menit diperankan oleh dua pria dan satu wanita.
Sementara video kedua yang berdurasi 1,07 menit diperankan oleh tiga pria dan satu wanita.
(Tribunnews.com/Miftah, Tribun Jabar/Firmansah Wijaksana)