Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dinas Kesehatan Beberkan Kondisi Kesehatan Balita yang Minum 1,5 Liter Kopi Setiap Hari

Beberapa waktu lalu publik digegerkan dengan bocah berusia 14 bulan di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, diberikan 1,5 liter kopi setiap hari.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Dinas Kesehatan Beberkan Kondisi Kesehatan Balita yang Minum 1,5 Liter Kopi Setiap Hari
(KOMPAS.COM/JUNAEDI)
Bayi 14 Bulan Habiskan 5 Gelas Kopi atau Setara 1,5 liter Perhari 

TRIBUNNEWS.COM, SULAWESI BARAT - Beberapa waktu lalu publik digegerkan dengan bocah berusia 14 bulan di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, diberikan 1,5 liter kopi setiap hari.

Orangtuanya, Sarifuddin dan Anita terpaksa melakukan hal tersebut karena masalah ekonomi keluarga.

Mereka tak bisa beli susu untuk anaknya.

Meski begitu, bayi bernama Khadijah ini mengalami pertumbuhan yang normal.

Bahkan orangtuanya bercerita, Khadijah sangatlah aktif.

Peristiwa ini mengundang simpati di masyarakat.

Baca: Seorang Balita di Sulawesi Kecanduan Minum Kopi Karena Orang Tuanya Tak Mampu Beli Susu

Sampai saat ini, rumah mertua pasutri ini di dusun Bulung, Desa Tonrolima, Kecamatan Matakali, Polewali Mandar, Sulawesi Barat kerap didatangi masyarakat.

Berita Rekomendasi

Sejumlah kalangan yang datang misal pemerintah desa setempat, warga, Dinkes Polewali Mandar hingga perwakilan perusahaan susu.

Sebelumnya diketahui, orangtua  Khadijah belum mempunyai rumah sendiri, sehingga masih tinggal bersama mertuanya.

"Dua hari ini rumah ramai dikunjungi tamu. Sebagian datang ingin melihat kondisi Khadijah. Sebagian lain menyalurkan bantuan makanan dan susu," kata Anita.

“Tadi ada beberapa pihak datang ke rumah, termasuk petugas kesehatan tadi datang bawa susu tiga kardus dan biskuit.” tuturnya.

Baca: 5 Fakta Bayi Viral Minum 5 Gelas Kopi Setiap Hari, Nangis Jika Tak Diberi, Gaji Ortu Cuma Rp 20 Ribu

Hal ini pun mendapat perhatian dari Dinas Kesehatan Polewali Mandar.

Tim medis memeriksa kondisi kesehatan bocah 14 bulan itu pada Selasa (17/9/2019).

Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Polewali Mandar Mandaria Saleh menyebutkan, tim medis juga ingin memastikan apakah kebiasaan mengonsumsi kopi yang mengandung kafein dan gula itu berpengaruh pada pertumbuhan kesehatan Khadija.

Dari hasil pemeriksaan, Khadija dinyatakan normal kesehatannya.

Hal itu karena kartu menuju sehat (KMS) Posyandu menunjukkan grafik kesehatan dan gizi Khadija berada di warna hijau.

Meski demikian, dalam waktu lama, menurut Mandaria, konsumsi kopi secara terus-menerus akan berdampak buruk pada pertumbuhan kesehatan Khadija.

"Kami sudah mengimbau orangtua dan keluarga bocah Khadija, agar kebiasaan menyeruput kopi tubruk itu tidak lagi dilakukan.

Petugas kesehatan telah menyalurkan bantuan susu dan makanan pelengkap seperti biskuit, agar Khadija bisa minum susu dan tumbuh sehat seperti anak seusianya,” kata Mandaria.

Menurut Mandaria, petugas kesehatan telah beriskusi dengan pihak keluarga, agar kebiasaan Khadijah minum kopi segera dihentikan.

Dinas Kesehatan telah memberikan bantuan berupa susu dan makanan balita, agar Khadija beralih dari kebiasaan meminum kopi.

Pekerjaan orangtua Khadijah

Anita mengaku gaji Rp 20.000 sebagai buruh kupas kopra bersama suaminya, hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dapur kecil keluarganya.

"Ya mau diapalagi, pendapatannya tidak cukup untuk membeli susu. Terpaksa setiap hari hanya diberi dot berisi kopi,” jelas Anita dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com

Menurut Anita, Ia dan suaminya Sarifuddin hanya menggantungkan hidup dari upah bekerja sebagai pengupas kopra.

Saat musim panen, Sarifuddin kerap beralih profesi menjadi buruh angkut padi di sawah karena upahnya lebih besar.

Namun usai panen, ia kembali menekuni profesi sebagai buruh kupas kopra.

Selama sehari bekerja, maksimal ia mendapatkan penghasilan bersama suaminya hingga Rp 40.000.

Itupun jika ada kelapa yang bisa diolah jadi kopra.

Saat bahan bakunya habis ia kerap beristirahat sampai ada bahan baku terkumpul untuk diolah.

Meski khawatir dengan perkembangan kesehatan buah hatinya yang terus menerus disuguhi kopi, Anita mengaku tidak punya banyak pilihan karena alasan pendapatan rumah tangga.

Kalau ada upah setiap hari itu biasanya hanya cukup untuk kebutuhan makan sehari-hari, itu pun kadang tidak cukup.

Selama ini Anita mengaku tak pernah mendapatkan bantuan susu atau asupan gizi dari dinas kesehatan untuk anaknya.

Meski mengonsumsi kopi, pertumbuhan fisik bayi itu seperti anak normal lainnya.

Hadijah tergolong anak super aktif.

Baca: Gusi Berdarah Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius

Baca: Anang Hermansyah: Ahmad Dhani Dibenci Sekaligus Dicintai

Meski usianya baru 14 bulan, Hadijah sudah mahir berjalan sendiri, hingga aktif bermain bersama teman-teman sebayanya.

Namun anak pertama Sarifuddin dan Anita dari Desa Tonro Lima ini menunjukan tingkah tak biasa di malam hari.

Hadijah Haura kerap membuat kedua orangtuanya tak bisa tidur lantaran bocah ini aktif bermain sendiri.

Anita menjelaskan setiap ingin tidur, putrinya itu selalu merengek untuk dibuat kopi.

Jika tak diberikan kopi, maka balita 14 bulan itu tak akan bisa tidur.

"Ia tak bisa tidur kalau tidak minum kopi. Biasa merengek minta kopi sebelum tidur," ucap Anita.

Kabid Bina Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Polman mengatakan, pihaknya telah mengunjungi anak tersebut dan memberi bantuan berupa biskuit dan susu.

Dinkes juga telah memberikan pemahaman kepada orangtua anak tersebut agar tidak lagi memberi kopi.

"Karena kalau lama kelamaan nanti ada efeknya karena mengandung kafein dan mengandung banyak gula," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Bayi Minum 1,5 Liter Kopi Tiap Hari, Dinas Kesehatan Beberkan Hasil Pemeriksaan: Beri Imbauan Begini 

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas