Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kronologi dan Motif Pacar Diduga Bunuh dan Bakar Kekasihnya di NTB

Menurut Purnama, kejadian tersebut terjadi di Kelurahan Brangbiji, Sumbawa, pada Jumat (13/9/2019) lalu

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Kronologi dan Motif Pacar Diduga Bunuh dan Bakar Kekasihnya di NTB
net
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM - Terjadi kasus pembunuhan disertai pembakaran di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Korbannya seorang perempuan yang diduga dibunuh dan dibakar oleh kekasihnya sendiri.

Baca: Istri dan Empat Anaknya Dibunuh Mayatnya Disembunyikan Berminggu-minggu

Informasi mengenai kronologi kejadian tersebut disampaikan Kepala Bidang Humas Polda NTB Kombes Purnama melalui keterangan tertulis, Selasa (17/9/2019).

Menurut Purnama, kejadian tersebut terjadi di Kelurahan Brangbiji, Sumbawa, pada Jumat (13/9/2019) lalu.

Purnama mengatakan, perempuan bernama Olive dibunuh dengan cara dicekik lalu dibakar oleh pacarnya berinisial AP (18).

Pembunuhan diduga karena pelaku merasa sakit hati mengetahui pacarnya selingkuh.

"Modus pelaku AP sakit hati dengan korban Olive, karena pelaku mengetahui korban selingkuh dengan orang lain. Selanjutnya, pelaku mengajak korban untuk bertemu dan ketika bertemu pelaku dan korban pergi ke rumah kosong," kata Purnama.

Berita Rekomendasi

Menurut polisi, saat berada di rumah kosong tersebut, pelaku bersama korban sempat berhubungan badan.

Usai berhubungan badan, pelaku dan korban terlibat cekcok, sehingga akhirnya pelaku mencekik korban hingga meninggal dunia.

Melihat kondisi pacarnya yang sudah tidak bernyawa, AP panik dan mengajak temannya LH (17) untuk menghilangkan jenazah Olive.

Selanjutnya, AP meminta bantuan LH untuk membantu menghilangkan jenazah korban dengan cara dibakar.

Kemudian, LH membantu pelaku AP dengan cara membeli bensin dan karung.

Usai membeli karung dan bensin, keduanya kemudian membawa jenazah tersebut menggunakan motor ke sebuah parit untuk dibakar.

Sesampainya di lokasi, pelaku menyiramkan karung yang berisi jenazah dengan bensin.

Setelah itu, pelaku AH menyulutkan api di karung tersebut.

Setelah itu, kedua pelaku pergi meninggalkan lokasi.

Baca: Nenek 60 Tahun Dibunuh dan Dibakar Pemuda Cuma Gara-gara Menagih Utang Rp 14 Ribu

"Kami mengimbau kepada masyarakat atau siapa saja untuk dapat menjaga situasi dan kondisi di Nusa Tenggara Barat, khususnya di Sumbawa, agar tetap kondusif," ujar Purnama.

Kapolda NTB berharap masalah tersebut tidak dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, yang ingin semakin memperkeruh suasana.  (Kontributor Lombok Tengah, Idham Khalid)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Kronologi Remaja yang Bunuh dan Bakar Pacarnya di NTB

Kasus serupa, terjadi di Garut

Nahas nasib seorang nenek bernama Iyah (60), warga kampung Cipareuhan, Desa Jayabakti, Kecamatan banjarwangi, Garut.

Dia ditemukan dalam keadaan tewas terbakar di salah satu saung yang adadi kebun di pinggir hutan di Kampung Lebakjero Desa Jayabakti, Sabtu (14/9/2019).

Baca: Berselisih Uang RP 14 Ribu, Nenek Iyah Dibunuh dan Dibakar, Pelaku Terancam Hukuman Mati

Kasatreskrim Polres Garut AKP Maradonna Mappaseng mengatakan, ada penemuan mayat di dalam saung yang terbakar ditengah sawah, pihaknya langsung melakukan penyelidikan dengan memeriksa saksi.

Dari keterangan saksi, petugas akhirnya berhasil menangkap AA (20) warga Desa Jayabakti, Kecamatan Banjarwangi.

Baca: Gun Gun Hilang Terseret Ombak Saat Mancing Ikan di Pantai Sancang Garut

Kepada polisi, pelaku mengaku tega menghabisi nyawa nenek Iyah karena sakit hati kepada korban yang menyebut ibu pelaku punya utang yang tak juga dibayar sebesar Rp 15.000.

Berikut ini fakta selengkapnya seperti dilansir dari Kompas.com:

Kronologi kejadian

Tersangka pembunuh Nenek Iyah (60) berinisial AA (20) terduduk dan memakai topeng saat ditunjukan ke awak media di Mapolres Garut, Senin (16/9/2019). AA membunuh nenek Iyah lalu membakar jasadnya di sebuah gubuk.
Tersangka pembunuh Nenek Iyah (60) berinisial AA (20) terduduk dan memakai topeng saat ditunjukan ke awak media di Mapolres Garut, Senin (16/9/2019). AA membunuh nenek Iyah lalu membakar jasadnya di sebuah gubuk. (Tribun Jabar/Firman Wijaksana)

Baca: Tiga Orang Tewas Usai Pesta Minuman Keras di Kota Malang

Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna mengungkapkan, sekitar dua minggu lalu, ibu pelaku dan korban sempat berselisih soal utang sebesar Rp 15 ribu.

Diduga, korban saat itu mengucapkan sesuatu yang membuat pelaku sakit hati.

Sabtu siang saat pelaku hendak pergi ke hutan mencari madu.

Pelaku melihat korban berada di salah satu saung yang ada di kebun di pinggir hutan di Kampung Lebakjero Desa Jayabakti.

Baca: Belajar dari Australia, Padamkan Kebakaran Hutan dan Lahan Tanpa Menggunakan Air

Melihat korban seorang diri, pelaku pun pulang ke rumah membawa golok dan kembali menghampiri pelaku yang masih berada di saung.

"Korban lagi duduk istirahat di pinggir saung langsung dibacok dari samping hingga kena bagian pipinya, kemudian dibacok lagi dua kali di bagian wajah hingga langsung tersungkur tak bergerak," jelas Budi, Senin (16/9/2019).

Motif pelaku tega habisi korban karena dendam 

ilustrasi golok
ilustrasi golok (IST)

Baca: 5 Negara yang Paling Banyak Dicari Traveler Dunia, Adakah Indonesia?

Masih dikatakan Budi, jasad korban pertama kali ditemukan oleh anak korban setelah mengetahui ada kebakaran saung.

Awalnya, warga menduga kebakaran biasa.

Hingga aparat kepolisian dari Polsek Banjarwangi tiba di tempat kejadian dan menduga korban sengaja dibunuh.

Aparat kepolisian pun bergerak cepat dengan membawa jenazah korban ke RSUD dr Slamet Garut untuk diautopsi.

Setelah itu, polisi pun meminta keterangan sejumlah saksi yang kebanyakan warga setempat.

Baca: Gubernur Riau di Luar Negeri Saat Terjadi Kebakaran Hutan, Ini Tanggapan Mendagri

Kepolisian menyimpulkan AA adalah terduga pelaku.

"Motifnya dipastikan karena dendam, tidak ada motif lainnya," jelas Budi.

Pelaku berhasil ditangkap

Ilustrasi pelaku kejahatan.
Ilustrasi pelaku kejahatan. (TribunnewsBogor.com/Mohamad Afkar Sarvika)

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Garut AKP Maradonna Mappaseng mengatakan, setelah mengantongi identitas pelaku, pihaknya langsung melakukan pencarian terduga pelaku.

Hingga, pada Minggu (15/9/2019) malam, pihak kepolisian mendapat informasi keberadaan pelaku di Desa Majasari Kecamatan Cibiuk hingga akhirnya berhasil diamankan.

"Kami dapat informasi jika pelaku lari ke Cibiuk hingga tim melakukan pengejaran dan berhasil mengamankan pelaku," katanya.

Polisi amankan barang bukti

Maradonna menjelaskan, pelaku dan korban sendiri, masih tinggal dalam satu desa.

Namun, berbeda kampung.

Saat ini, pelaku telah diamankan di ruang tahanan Mapolres Garut dan aparat kepolisian pun telah mengamankan sejumlah barang bukti berupa golok yang digunakan untuk membacok korban, sarung tangan kain, karung sepatu bot, topi dan batang kayu dari bekas saung yang terbakar.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: 4 Fakta Nenek Iyah Dibunuh dan Mayatnya Dibakar karena Tagih Utang, Dendam hingga Pelaku Ditangkap

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas