Bayi 14 Bulan di Polewali Mandar Diberi Minum Kopi, Sang Ibu Mengaku Tak Bisa Beli Susu
Pemberian kopi dalam dot itu dilakukan Anita sejak Hadijah Haura masih berusia 6 bulan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, POLEWALI MANDAR - Anita memperlakukan anaknya, Hadijah Haura tidak seperti orangtua pada umumnya.
Dia memberikan anaknya yang telah berusia 14 bulan itu kopi setiap hari.
Pengakuannya karena tidak bisa membelikan anaknya susu untuk dikonsumsi.
Pemberian kopi dalam dot itu dilakukan Anita sejak Hadijah Haura berusia 6 bulan.
Anita dan Sarifuddin mengaku tak mampu membeli susu untuk anaknya karena terbatas biaya.
Mereka sehari-harinya bekerja sebagai buruh kupas kopra dengan gaji Rp 20 ribu per hari.
Saat bekerja berdua, mereka akan mengantongi uang maksimal Rp 40 ribu yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Namun saat kopra kosong, mereka berdua akan menganggur sambil menunggu bahan baku.
Jika musim panen tiba, sang suami, Sarifuddin akan beralin profesi menjadi buruh angkut padi karena upahnya lebih besar.
Pendapatan yang didapatnya itu tak mampu membeli susu.
"Ya mau diapalagi, pendapatannya tidak cukup untuk membeli susu. Terpaksa setiap hari hanya diberi dot berisi kopi. Bahkan ia tak bisa tidur kalau tidak minum kopi. Biasa merengek minta kopi sebelum tidur," ucap Anita saat ditemui wartawan di rumahnya, Sabtu (14/9/2019), dikutip dari Kompas.com.
Namun kondisi ekonomi keluarga naita dan Sarifuddin diungkap oleh Sarifuddin Kepala Dusun Bulung, Desa Tonro Lima, Kecamatan Matakali, Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Sarifuddin membantah warganya miskin sehingga tak mampu membeli susu.