Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anggota KKB Tewas Usai Baku Tembak dengan Polisi Total 3 Orang Bukan 4, Wan Neraka Masih Kritis

Kapolres Bireuen mengatakan, anggota KKB yang tewas dalam kontak itu adalah tiga orang, bukan empat orang. Sementara Wan Neraka masih dirawat intensif

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Anggota KKB Tewas Usai Baku Tembak dengan Polisi Total 3 Orang Bukan 4, Wan Neraka Masih Kritis
Dok. Serambinews.com
Aparat Ditreskrim Polda Aceh bersama anggota Polres Pidie, Kamis (21/5) mengevakuasi jasad anggota kelompok Din Minimi, Yusliadi bin Rusli (27) alias Mae Pong yang tertembak dalam kontak tembak antara TNI/Polri dengan kelompok bersenjata tersebut, Rabu (20/5) pukul 23.30 WIB di Desa Bayu Gintong, Kecamatan Grong-Grong, Pidie. Dalam peristiwa itu tiga orang tewas. SERAMBI/IDRIS ISMAIL 

Ayah dua anak ini ketika kecil berdomisili di Blang Ara.

Baca: Anies: Perlu Waktu Agar Lintasan Jalur Sepeda Benar-benar Bisa Jadi Norma Baru di Kota Jakarta

Namun, ketika beranjak dewasa ia pindah ke Bintang Hue, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, lalu menikah dengan gadis asal Bireuen.

"Dia (Abu Razak) dikebumikan di sini (Blang Ara) sesuai dengan permintaannya dulu. Sebab, orang tuanya juga dimakamkan di sini," ujar Darman, kerabat Abu Razak, kepada Serambi, Sabtu (21/9/2019).

Keuchik Blang Ara, Muhammad Usman, kepada Serambi menyebutkan, prosesi pemakaman Abu Razak selesai sekitar pukul 22.00 WIB.

Sang keuchik juga mengaku mengenal Abu Razak ketika kecil, karena selama ini ia tidak pernah tinggal di desa tersebut.

Menurutnya, Abu Razak kecil termasuk anak yang cerdas.

"Ketika kecil, dia termasuk anak yang kreatif dan cerdas. Ia pernah merakit sepeda dari kayu. Padahal jarang sekali anak seusianya ketika itu yang bisa merakit sepeda dari kayu," ujar keuchik.

Aparat kepolisian masih terus melakukan pengembangan terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang berhasil dilumpuhkan, Kamis (19/9/2019) di Pidie Jaya. Saat digeledah rumah, tim gabungan menemukan barang bukti berupa senjata api AK, peluru sebanyak 300-an butir dan magasin AK.
Aparat kepolisian masih terus melakukan pengembangan terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang berhasil dilumpuhkan, Kamis (19/9/2019) di Pidie Jaya. Saat digeledah rumah, tim gabungan menemukan barang bukti berupa senjata api AK, peluru sebanyak 300-an butir dan magasin AK. (Istimewa)
Berita Rekomendasi

Informasi yang diperoleh Serambi dari kalangan eks GAM menyebutkan, ketika konflik Abu Razak juga pernah merakit senjata menggunakan mesin bubut.

"Awalnya, dia kuliah di Pulau Jawa. Setelah pulang karena konflik, dia tidak balik lagi dan kemudian bergabung dengan GAM karena bisa merakit senjata," kenang seorang mantan GAM di Aceh Utara yang tak mau dituliskan namanya.

Lumpuhkan Anggota KKB

Tim kepolisian gabungan dari Polda Aceh dan polres jajaran, Kamis (19/9/2019) sore berhasil melumpuhkan kelompok kriminal bersenjata (KKB) dalam kontak tembak sekitar 15 menit di kawasan jembatan keude Tringgadeng, Pidie Jaya.

Pimpinan KKB itu, Abu Razak (53) tewas bersama tiga anggotanya setelah timah panas bersarang di tubuh mereka.

Baca: Polda Jabar Pastikan Perempuan Pemeran Video Mesum Berseragam ASN Statusnya Hanya Korban

Abu Razak, mungkin tidak asing, namanya pernah didengungkan oleh polisi sebagai salah satu anggota kelompok kriminal bersenjata di Aceh dalam beberapa tahun terakhir.

Namun perlu diketahui, Abu Razak dimaksud bukanlah Abu Razak (Kamaruddin Abubakar), elite Partai Aceh yang juga salah satu eks pentolan GAM.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas