Kerusuhan Tak Hanya di Wamena Papua, Ratusan Mahasiswa juga Akan Unjuk Rasa di Kantor Gubernur
Kerusuhan tak hanya terjadi di Wamena, Papua. Ratusan mahasiswa juga akan unjuk rasa di Kantor Gubernur Papua.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Sri Juliati
"Tingginya aktivitas penerbangan itu disebabkan Wamena menjadi pintu masuk ke beberapa kota dan kampung di Kawasan Pegunungan Tengah," ujar Joko.
Sementara itu, Kepala Bandara Sentani, Anthonius Praptono, secara terpisah mengakui dihentikannya penerbangan ke Wamena karena alasan keamanan.
"Memang benar penerbangan dari dan ke Wamena sudah dihentikan sementara tanpa batas waktu yang dipastikan," kata Anthonius.
"Setiap harinya sekitar 20 kali penerbangan dari dan ke Wamena dari Bandara Sentani," imbuhnya.
Kerusuhan di Wamena
Sebelumnya, kerusuhan kembali terjadi di Kota Wamena, Papua.
Aksi unjuk rasa dilakukan oleh para siswa di Wamena, Senin (23/9/2019) yang berujung kerusuhan.
Dilansir Kompas.com, demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, PLN dan beberapa kios masyarakat.
Unjuk rasa yang berujung rusuh itu diduga dipicu oleh perkataan bernada rasial seorang guru terhadap siswanya di Wamena.
Hal itu membuat siswa marah hingga kemudian kabar itu meluas dan memicu aksi unjuk rasa pelajar di Kota Wamena.
"Sampai saat ini, Wamena masih dikuasai pelajar yang berunjuk rasa," kata Kontributor Kompas.com di Wamena, John Roy Purba, via telepon.
Dilaporkan, aparat kepolisian dan TNI berusaha memukul mundur siswa demonstran.
Hal itu berlangsung sekitar 4 jam.
Namun, siswa demonstran tetap bertahan dan kian bertindak anarkistis.
"Suara tembakan terdengar di mana-mana selama 3 jam," ujar John.
Memang dalam percakapan dengan John, terdengar suara rentetan tembakan senjata api.
Hingga saat ini, aktivitas di Kota Wamena lumpuh.
Masyarakat memilih mengungsi di kantor Polres Wamena dan Kodim.
(Tribunnews.com/Citra Agusta PA/Kontributor Papua, Banjir Ambarita/Kompas.com/John Roy Purba)