Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gempa Ambon, Data Sementara 9 Orang Meninggal Dunia dan 350 KK Mengungsi

Gempa di Ambon bermagnitudo 6,8. Hal itu berdampak pada rusaknya rumah warga dan jatuhnya korban.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Gempa Ambon, Data Sementara 9 Orang Meninggal Dunia dan 350 KK Mengungsi
Kompas.com
Sekretaris Kota Ambon, Anthony Gustav Latuheru didampingi staf BNPB dan Kepala BPBD Kota Ambon saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kantor Wali Kota Ambon, Sabtu (28/9/2019).(KOMPAS.com/RAHMAT RAHMAN PATTY) 

TRIBUNNEWS.COM - Gempa di Ambon bermagnitudo 6,8. Hal itu berdampak pada rusaknya rumah warga dan jatuhnya korban.

Berdasarkan data terbaru, rumah warga yang mengalami kerusakan akibat gempa sebanyak 374 unit, baik kerusakan ringan, sedang, dan berat.

Sedangkan warga Ambon yang meninggal dunia akibat gempa berjumlah sembilan orang.

Baca: Berita Terkini Gempa Ambon: Ada Energi Sisa Patahan, 475 Kali Gempa Susulan, Korban Jiwa Tambah

Baca: Jokowi Instruksikan Penanganan Segera Korban Gempa Ambon

Baca: Makna Gestur Bebby Fey dan Atta Halilintar Saat Jumpa Pers, Siapa Berbohong Menurut Pakar Ekspresi?

"Yang pertama catatan yang masuk di kita ini kurang lebih 9 orang meninggal dunia. Rumah yang rusak itu ada 173 ringan, 127 rusak sedang dan 74 rusak berat," kata Sekretaris Kota Ambon, Anthony Gustav Latuheru didampingi Kepala BPBD Kota Ambon saat menggelar konferensi pers di Kantor Wali Kota Ambon, Sabtu (28/9/2019).

Adapun, pengungsi yang telah terverifikasi berjumlah 350 kepala keluarga.

Pemerintah Kota Ambon sendiri memiliki standar untuk menentukan kategori pengungsi yakni mereka yang terdampak langsung dengan gempa.

Menurut Gustav, puluhan ribu warga yang setiap malam ikut mengungsi ke sejumlah lokasi tinggi di Kota Ambon tidak termasuk dalam kategori pengungsi karena rumah-rumahnya tidak rusak akibat gempa.

BERITA REKOMENDASI

"Kalau yang disebut pengungsi itu mereka yang terkena dampak langsung mereka sudah tidak bisa lagi tinggal di rumah mereka karena rumahnya rusak, itu kita kategorikan sebagai pengungsi tapi sebagai besar ini bukan pengungsi tapi mengungsi karena takut tinggal di rumahnya terutama yang tinggal di pinggir pantai, mereka ini siang tinggal di rumah dan malam lari ke ketinggian," ungkapnya.

Dari lima kecamatan di Kota Ambon, yang terdampak gempa paling terparah adalah Kecamatan Teluk Ambon.

Menurutnya data terkait dampak gempa itu diperoleh langsung dari kepala desa, lurah dan raja yang ada di setiap desa dan negeri di Ambon.

"Yang pertama saya ingin sampaikan bahwa data yang saya sampaikan hari ini masih bersifat sementara ya bisa saja berkembang, ya kalau berkembang, sekian persenlah karena sudah finalisasi. Data ini yang kita terima dari kades, raja dan lurah, nanti baru diverifikasi pada hari senin mendatang oleh posko bencana," ungkapnya.

Menurut Gustav, saat ini penanganan pengungsi korban gempa terus dilakukan baik dengan memberikan makanan siap saji maupun tenda pengungsi.


"Soal tenda kita bantu dari badan bencana, ada juga dibantu dari TNI kita bantu tenda gulung sesuai dengan kebutuhan berapa kepala keluarga, berapa jumlah jiwanya kita bantu. Kita juga salurkan makanan siap saji," ungkapnya.

Sebelumnya, gempa 6,8 magnitudo mengguncang Pulau Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat pada Kamis (26/9/2019) sekitar pukul 08.46 Wit.

Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Data Sementara Gempa Ambon: 374 Rumah Rusak, 9 Warga Tewas

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas