Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Khofifah Pulangkan Warga Jawa Timur yang Berdomisili di Wamena Papua dengan Pesawat Hercules

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pulangkan warga Jawa Timur yang tinggal dan bekerja di Wamena Papua untuk kembali kampung halamannya

Penulis: Sinatrya Tyas Puspita
Editor: Miftah
zoom-in Khofifah Pulangkan Warga Jawa Timur yang Berdomisili di Wamena Papua dengan Pesawat Hercules
Instagram @khofifah.ip
Khofifah antar pulang warga Jawa Timur yang berdomisili di Wamena Papua ke kampung halamannya masing-masing. 

Khofifah Pulangkan Warga Jawa Timur yang Berdomisili di Wamena Papua dengan Pesawat Hercules

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pulangkan warga Jawa Timur yang tinggal dan bekerja di Wamena Papua untuk kembali kampung halamannya. 

Kepulangan warga Jawa Timur ini diangkut dengan Pesawat Hercules milik TNI AU pada Minggu (29/9/2019) kemarin.

Kondisi ini merupakan bentuk respon cepat pemerintah atas permintaan pengungsi asal Jawa Timur yang tinggal di Wamena Papua.

Hal ini ia sampaikan melalui unggahan di akun Instagram miliknya @khofifah.ip.

"Mengantarkan pulang warga Jawa Timur yang berdomisili di Wamena, Papua ke kampung halamannya masing-masing, Minggu (29/9)."

"Sebelumnya mereka kembali ke Jawa Timur dengan menggunakan Pesawat Hercules milik TNI AU."

Berita Rekomendasi

"Ini bentuk respon cepat Pemerintah atas permintaan pengungsi asal Jatim yang tinggal di Wamena, Papua," tulis Khofifah. 

Khofifah dan Warga
Khofifah dan Warga (Instagram @khofifah.ip)

Mantan Menteri Sosial inipun senantiasa memanjatkan doa agar persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia tetap terjaga.

Di akhir keterangan, Khofifah menambahkan salam untuk Papua dari warga Jawa Timur, tak lupa ia tambahkan hastag #JatimPapuaBersaudara.

"Mari kita doakan agar persatuan dan kesatuan bangsa ini tetap terjaga. Salam dari kami Jawa Timur, untuk Papua #JatimPapuaBersaudara," tutup Khofifah. 

Baca: Polisi Peringatkan Pelajar: Di Tengah-tengah Kalian Kami Sudah Meletakan Polisi Berpakaian Preman

Baca: Potret Mewahnya Montage Palmetto Bluff, Lokasi Pernikahan Justin Bieber dan Hailey Baldwin

Melansir Surya.co.id, Khofifah Indar Parawansa sudah memulangkan 40 warga Jawa Timur dari Wamena ke sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur, yang singgah di Transito Disnakertrans Jatim, Minggu (29/9/2019) kemarin.

Semua warga dipulangkan menggunakan mini bus, kecuali warga asal Sampang yang diantar pulang naik bus.

Dalam kesempatan itu, Khofifah juga sempat memberikan sejumlah bingkisan dan uang untuk setiap KK.

"Mereka saudara kita yang bekerja di Wamena, lalu ketika ada kerusuhan akibat konflik sosial mereka kembali dulu ke sini."

"Setelah ini akan kami komunikasikan bagaimana baiknya, mereka melanjutkan dagang dan kerja di sini atau bagaimana," katanya.

Sampai saat ini, Khofifah sendiri belum mendapatkan data jumlah warga Jawa Timur yang sedang berada di Wamena.

Namun berdasarkan informasi yang ia dapat, sebagian besar warga Jawa Timur yang masih ada di Wamena mengungsi di sekitar Bandara Wamena.

Lebih lanjut, Khofifah mengatakan ada dua pesawat Hercules yang dikirim dari Bandara Abdulrahman Saleh, Malang.

"Kami berharap itu prioritas untuk mengajak warga Jawa Timur. Mereka sekarang ada di pengungsian di sekitar airport," ucapnya.

Baca: Ada Demo di DPR: KRL Masih Beroperasi hingga Ini Daftar Rute Jalan yang Ditutup

Baca: Pemerintah Bujuk Pendatang Tidak Tinggalkan Wamena

Baca: Ucapkan Dukacita Mendalam untuk Wamena, Jokowi Imbau Masyarakat Tak Terpancing Provokasi

Jokowi sebut perusuh di Wamena sudah ditangkap

Presiden Joko Widodo menyebut, sejumlah perusuh yang menyebabkan 33 orang tewas di Wamena, Papua, sudah ditangkap kepolisian.

"Polisi telah menangkap beberapa tersangka yang melakukan pembunuhan dan pembakaran yang ada di Wamena," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Bogor, Senin (30/9/2019).

Meski demikian, Presiden tidak merinci berapa yang ditangkap dan identitas mereka.

Presiden hanya menyebutkan bahwa para perusuh tersebut merupakan kelompok kriminal bersenjata yang selama ini menyerang TNI/Polri di Papua.

Massa pengunjuk rasa bakar kantor Bupati Jayawijaya di Wamena, Papua, Senin (23/9/2019) pagi.
Massa pengunjuk rasa bakar kantor Bupati Jayawijaya di Wamena, Papua, Senin (23/9/2019) pagi. (Hand-Out)

Oleh sebab itu, Presiden menekankan, kerusuhan di Papua bukanlah disebabkan konflik etnis, melainkan ulah dari kelompok kriminal bersenjata.

"Jadi jangan ada yang menggeser-geser menjadi seperti sebuah konflik etnis, itu bukan."

"Ini adalah kelompok kriminal bersenjata yang dari atas di gunung turun ke bawah dan melakukan pembakaran pembakaran rumah warga," kata dia.

Presiden pun mengimbau warga di Wamena tak perlu melakukan eksodus ke luar daerah.

Ia mengklaim aparat keamanan sudah bisa mengamankan situasi. Diketahui, kerusuhan di Wamena berawal dari aksi unjuk rasa siswa di Kota Wamena, Papua, Senin (23/9/2019).

Demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, PLN, dan beberapa kios masyarakat.

Unjuk rasa yang berujung kerusuhan itu diduga dipicu oleh perkataan bernada rasial seorang guru terhadap siswa di Wamena.

Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto menyatakan bahwa korban tewas berjumlah 33 orang.

Pihak kepolisian sudah menetapkan lima tersangka terkait kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua, Senin (23/9/2019).

"Dari hasil pemeriksaan, lima tersangka sudah ditetapkan oleh Polres Wamena," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (30/9/2019).

Ia belum merinci lebih jauh mengenai peran kelima tersangka.

Namun, Dedi menuturkan bahwa hasil pemeriksaan menunjukkan para pelaku bukan berasal dari Wamena.

Saat ini, Dedi mengatakan bahwa secara umum situasi di Wamena sudah kondusif.

(Tribunnews.com/Sinatrya/Sofyan Arif/Surya.co.id (Ihsanuddin/Kompas.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas