Mahasiswa FISIP Unila Tewas saat Diksar Pecinta Alam, Kakak Korban: Ada yang Disembunyikan Panitia!
Mahasiswa FISIP Unila Tewas Saat Diksar Pecinta Alam, Kakak Korban: Ada yang Disembunyikan Panitia!
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Mahasiswa FISIP Unila Tewas Saat Diksar Pecinta Alam, Disebut Jatuh dari Jurang Kakak Korban: Ada yang Disembunyikan Panitia!
TRIBUNNEWS.COM- Mahasiswa Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Lampung (Unila), Arga Trias Tahta tewas saat ikuti diksar pencinta alam.
Kegiatan diksar UKMF Cakrawala ini digelar di Desa Cikoak Padang Cermin Pesawaran dimulai sejak Rabu (25/9/2019).
Dikutip Tribunnews.com dari TribunLampung.co.id, Pengurus UKMF Cakrawala, Shyntia Claudia Mahasiswi, mengatakan Arga meninggal pada Minggu (29/9/2019).
Baca: Mahasiswa Fisip Universitas Lampung Tewas Saat Ikuti Diksar UKM
Diceritakan Shyntia pada hari Kamis (26/9/2019) atau hari kedua diksar, korban sempat terjatuh diduga mengalami drop.
"Tapi langsung ada upaya penanganan dari panitia di bawa ke rumah warga di atas puncak," terang Shyntia.
Pada Sabtu (28/9/2019) korban kembali terjatuh, padahal keesokan harinya para peserta akan dilantik.
Akibatnya Aga langsung dilarikan ke rumah sakit.
"Minggu korban juga persiapan ada pelantikan dan kembali terjatuh, dan dibawa langsung ke rumah sakit," terang Shyntia
Shyntia mengatakan jika diksar UKMF Cakrawala telah memenuhi standar.
Tujuan dari acara diksar ini adalah untuk melatih mental, dan fisik calon anggota baru.
"Kegiatan ini sudah sesuai standarnya, agar bisa menghadapi alam apalagi suasananya dingin di alam," paparnya.
Ada 13 mahasiswa yang mengikuti diksar, 12 peserta dari angkatan 2019 atau mahasiswa baru dan 1 mahasiswa angkatan 2018.
Baca: Mahasiswa UMP Peserta Diksar Meninggal saat Mendaki di Gunung Dempo Pagaralam
Baca: Mahasiswa Unila Tewas Saat Diksar Pencinta Alam, Tubuhnya Penuh Luka Lebam dan Kaku Saat Sampai RS
Dilansir dari laman yang sama, Ayah korban, Denny Muhtadin (53) mengungkapkan, dirinya sempat berpesan kepada sang anak sebelum berangkat diksar.
"Kalau mau kamping ya kamping, tapi cari selamat aja,
jangan yang berbahaya-berbahaya," kata Denny, Senin (30/9/2019), mengulangi pesannya kepada sang anak sebelum berangkat diksar.
Ternyata, itu menjadi pertemuan Denny dengan buah hatinya.
Ditemui di rumah duka, Denny mengatakan, sejumlah luka dan lebam ditemukan di tubuh Arga.
Sebelum berangkat kamping, Arga sempat mengikuti demonstrasi mahasiswa di gedung DPRD Lampung.
Sepulang demontrasi, ia pulang dulu ke rumah sebelum berangkat kamping.
Kemudian, ia mengantar anaknya untuk mengikuti kegiatan alam tersebut.
Arga mengatakan pada sang ayah bahwa dirinya akan pulang pada Minggu (29/9/2019).
Bahkan Arga meminta sang ayah menjemputnya jika diksar sudah usai.
Namun tiba di hari yang ditunggu untuk menjemput putranya, Denny tidak juga memperoleh kabar kepulangan sang anak.
Baca: Sebelum Meninggal Saat Ikut Diksar Unila, Arga Pamit pada Orang Tua Ikut Camping
Baca: Sejumlah Personel TNI AL Terpantau Berada di Universitas Atma Jaya Jakarta
Kabar duka justru datang dari sebuah panggilan telepon dengan nomor yang tak dikenal.
Denny mengungkapkan sekitar pukul 14.00 WIB, pihak Rumah Sakit Bumi Waras (RSBW) menelepon.
"Ada telepon, suara orang tidak kita kenal, bukan pula suara orang kampus,"
"'Pak, apakah punya anak yang kuliah di Unila?' Saya bilang iya," kata Denny sambil menirukan suara dari sambungan telepon tersebut.
Si penelpon menanyakan apakah betul ini nomor ayah Arga.
Setelah yakin jika nomer tersebut adalah orang tua korban, si penelpon meminta Denny untuk datang ke RSBW.
"'Apakah anak bapak namanya Arga?' Saya bilang iya," ucap Denny
Denny mengajak istrinya, Rosdiana ke RSBW Bandar Lampung.
Setibanya di RS, pihak RS meminta maaf karena sengaja tidak menerangkan hal yang sebenarnya terjadi.
Ternyata Arga Trias Tahta sudah tak bernyawa.
Pihak rumah sakit menginformasikan jika jenazah Arga tiba di rumah sakit sudah dalam keadaan kaku.
Denny langsung menuju kamar jenazah, alangkah terkejutnya Denny saat melihat putranya terbujur hanya memakai kaus dalam dan celana pendek.
"Lihat kaki penuh dengan luka, memar dan biru, begitu juga muka dan tangannya," ungkap Denny.
Sang istri tak kalah terkejutnya, Rosdiana langsung pingsan saat melihat kondisi buah hatinya .
Meski panik, Denny tetap berupaya untuk menyadarkan Rosdiana.
Ia meminta jenazah Arga untuk dibawa pulang.
Denny sempat meminta visum, namun pihak RSBW tidak menyediakan pelayanan tersebut dan menyarankan ke RSUDAM.
Sehingga, jenazah Arga langsung dibawa kembali ke Pringsewu.
Denny menyatakan, ia ikhlas atas kematian anaknya namun, saudara kandung Arga menginginkan pihak terkait memberikan keterangan kepada keluarga.
Apalagi banyak luka memar dan goresan di tubuh Arga.
Pihak keluarga menduga adanya kekerasan fisik sehingga, mereka melapor ke Mapolres Pesawaran.
Kakak kandung Arga, Gani Dewantara (27) menuturkan, keluarga meminta kepolisian mencari kebenaran penyebab kematian Arga.
Masalahnya informasi yang didapat keluarga berbeda-beda.
Gani juga menyayangkan penyelenggara kegiatan yang tidak menyiagakan tim medis pada acara tersebut.
Padahal, acara itu banyak menguras energi, dan daya tahan tubuh peserta.
Kakaknya yang lain, Amin Abdulrahman (36) menyatakan tidak menerima dengan hal yang sudah menimpa adiknya.
Dia menilai, dari melihat kondisi fisik jasad almarhum, hal itu bukan karena jatuh sebagaimana diceritakan panitia.
Menurut Amin, panitia juga menyebutkan bahwa Arga jatuh ke jurang.
"Ada sesuatu yang disembunyikan panitia," tukas Amin.
Sampai sejauh ini, keluarga masih menunggu kebijakkan dari pihak Universitas Lampung dan menunggu hasil dari penyelidikan kepolisian.
Sebelumnya diberitakan, seorang mahasiswa tewas diduga saat mengikuti pendidikan dasar (diksar) unit kegiatan mahasiswa (UKM) pencinta alam.
Jenazah mahasiswa FISIP Universitas Lampung (Unila) tersebut masih disemayamkan di rumah duka di Dusun Wonokarto RT 01/RW 08, Pekon Wonodadi, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, Senin, 30 September 2019.
Baca: Tewas Saat Diksar UKM Unila, Aga Disebut Jatuh ke Jurang, Polisi Tetap Akan Menyelidikinya
Baca: Kronologis Mahasiswa Fisip Unila Meninggal Saat Ikut Diksar, Korban Sempat Beberapa Kali Pingsan
(Tribunnews.com/Bunga) (TribunLampung.co.id/Bayu Saputra)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.