Selain Hercules, Warga yang Hendak Tinggalkan Wamena Difasilitasi Kapal Laut
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengungkapkan kapal laut milik Pelni juga dikerahkan untuk mengakomodir para warga
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Pemerintah tidak hanya mengerahkan pesawat Hercules milik TNI AU saja untuk mengangkut warga yang ingin tinggalkan Wamena, Papua.
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengungkapkan kapal laut milik Pelni juga dikerahkan untuk mengakomodir para warga.
Baca: Rusuh Wamena, Buruh Pabrik Tahu Nyaris Kena Amuk Massa, Terkepung, Diselamatkan Warga Lokal
Menurut dia, ada puluhan ribu pengungsi dari berbagai daerah di Indonesia yang akan meninggalkan Wamena pascakerusuhan terjadi.
“Selain menggunakan pesawat Hercules untuk mengevakuasi korban, pemerintah pusat juga telah mengirimkan kapal Pelni untuk mengantarkan korban ke beberapa daerah di Indonesia,” kata Andi, Rabu (2/10/2019).
Mengenai korban asal Sulawesi Selatan, kata Andi Sudirman, sebagian besar mereka tetap memilih tinggal di Wamena karena berbagai alasan.
Antara lain sebab telah menikah dengan penduduk asli, telah memiliki pekerjaan dan memiliki usaha di Jayapura.
“Beberapa warga yang direlokasi atau dipindahkan ke Jayapura adalah anak kecil, sebagian ibu-ibu dan beberapa yang memiliki urgensi-urgensi atau kepentingan tertentu," ucapnya.
Sementara, yang memilih kembali ke Sulawesi Selatan tergantung urgensi masing-masing, makanya dilakukan pendataan warga-warga yang mungkin memiliki kepentingan untuk kembali ke Sulawesi Selatan," ungkap dia.
Saat ditanya jumlah warga asal Sulsel, Andi Sudirman mengaku belum mengetahui persis.
Di mana sedang dilakukan pendataan oleh tim di tempat-tempat pengungsian di Jayapura dan sekitarnya.
“Jika korban asal Sulsel untuk sementara belum bisa dipastikan karena pemerintah Provinsi Sulsel melakukan pendataan secara menyeluruh. Karena sebagian korban asal Sulsel juga sudah lahir dan besar di sana hanya mungkin orangtua atau nenek moyangnya yang berasal dari Sulsel,” terang Andi Sudirman.
Baca: Presiden Kirim Bantuan ke Ambon dan Wamena
Andi Sudriman juga mengimbau kepada seluruh warga Sulawesi Selatan tetap tenang dan mempercayakan kendali kepada aparat kepolisian dan TNI.
"Alhamdulillah, pemerintah daerah sudah menjamin keamanan mereka (warga asal Sulsel) dan berharap peristiwa tersebut tidak terulang lagi. Kapolri juga telah mengirimkan sekitar 1.000 personel untuk menjaga keamanan di Wamena, Jayawijaya, Jayapura dan sekitarnya," tambah dia. (Kontributor Makassar, Hendra Cipto)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Selain Pesawat Hercules, Pemerintah Kirim Kapal Pelni Angkut Pengungsi Wamena
Jokowi kirim bantuan
Presiden Joko Widodo mengirimkan sejumlah paket bantuan kepada warga Ambon terdampak bencana gempa bumi dan warga Wamena terdampak kerusuhan sosial beberapa waktu lalu, Selasa, 1 Oktober 2019.
Sebanyak 2.000 paket bahan pokok Bantuan Presiden telah diserahkan kepada Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku pada Selasa, 1 Oktober 2019 untuk kemudian disalurkan ke lokasi terdampak gempa bumi di Provinsi Maluku antara lain Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, dan Kabupaten Seram Bagian Barat.
Sementara itu, sejumlah 1.380 paket Bantuan Presiden untuk Wamena saat ini masih dalam perjalanan diangkut menggunakan pesawat Hercules A-1320 milik TNI-AU yang bertolak dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (1/10/2019).
Baca: Survei Agoda, Wanita Indonesia Lebih Banyak Berpergian Dibandingkan Pria
Baca: Hati-hati jika Dapat Kode SSSS di Boarding Pass Pesawat, Ini Artinya
Baca: Sempat Bersitegang, Grup Sriwijaya dan Garuda Indonesia, Akhirnya Lanjutkan Kerja Sama
Diperkirakan paket bantuan akan tiba di Wamena hari ini. Sedangkan 3.620 paket bantuan yang akan dibagi menjadi dua tahap pengiriman menunggu jadwal keberangkatan pesawat berikutnya yaitu pada Kamis dan Jumat minggu ini.
Adapun paket bantuan yang disalurkan terdiri dari 5 Kg beras, 1 Kg gula pasir, 1-liter minyak goreng, 1 kotak teh celup, 1 kotak biskuit dan 1 botol air mineral.
Berdasarkan laporan dari BPBD Provinsi Maluku tanggal 29 September 2019, jumlah korban bencana gempa bumi yang meninggal dunia sebanyak 30 orang dan luka-luka sebanyak 156 orang.