Danlanud Sambut Kedatangan 172 Pengungsi Wamena di Lanud Sultan Hasanuddin Makassar
Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Sultan Hasanuddin, Marsekal Pertama TNI Haris Haryanto, menyambut kedatangan pengungsi korban rusuh Wamena.
Editor: Dewi Agustina

TRIBUNNEWS.COM, MANDAI - Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Sultan Hasanuddin, Marsekal Pertama (Marsma) TNI Haris Haryanto, menyambut kedatangan pengungsi korban rusuh Wamena, Papua, Senin (7/10/2019) siang.
Pengungsi tersebut tiba di Lanud Hasanuddin, menggunakan pesawat milik TNI-AU jenis Hercules A-1321.
"Kita sebagai Lanud tujuan, selalu siap menyambut saudara-saudara kita," kata Haris Haryanto, kepada tribun-maros.com.
Di Lanud Hasanuddin, pengungsi mendapatkan perawatan medis bagi yang sakit, serta makan siang, sebelum melanjutkan penerbangan.
Jumlah pengungsi yang tiba kata dia, sebanyak 172 orang.
"85 orang akan turun di Makassar, selebihnya melanjutkan penerbangan ke Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta," ujarnya.
Kedatangan pengungsi kali ini, merupakan penerbangan atau sortie ke enam di Lanud Sultan Hasanuddin, Maros.
Masih Bertahan di Wamena
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, menjemput langsung para perantau asal Wamena.
Penjemputan dilakukan di Pelabuhan Soekarno Hatta, Jl Nusantara, Makassar, Sabtu (5/10/2019).
Nurdin didampingi Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel.
Baca: Selain Minta Maaf ke Atta Halilintar soal Bebby Fey, Dinar Candy Ngaku ke Uya: Ada 2 YouTuber Lagi
Hadir juga Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sulsel Syamsibar serta jajarannya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sulsel Endro Yudo Waryono mengatakan, bahwa Warga Sulsel yang tiba ini berjumlah 209 orang.
Untuk sementara mereka akan menetap di Makassar sebelum dipulangkan di kampung halamannya.
Para perantau ada berasal dari Enrekang, Sidrap, Tana Toraja, Toraja Utara dan beberapa daerah lainnya.
Kepala Seksi Pencegahan Warham A Yusni mengatakan, masih banyak warga Sulsel yang tidak mau meninggalkan Wamena.
Mereka beralasan bahwa sudah lama menetap disana.
"Rumah dan harta mereka sudah ada disana, bahkan sebagian besar perantau warga Sulsel mengatakan bahwa Wamena sudah menyatu dengan kehidupannya," tambah A Yusni.
Namun sebagian juga memilih untuk kembali ke kampung halamannya pasca rusuh Wamena.
Perantau warga Sulsel yang dijemput menggunakan kapal laut KM Ciremai, yang difasilitasi oleh Pemprov Sulsel.
Baca: Bupati Lampung Utara Terjaring OTT KPK, Warga: Gimana gak Cepet Kaya Kalau Dia gak Korupsi
Gubernur Sulsel M Nurdin Abdullah mengatakan, pengungsi untuk sementara akan diinapkan di Asrama Haji Sudiang sebelum terbang ke daerah tujuan.
"Untuk Sulsel kita di tampung di Asrama Haji, sementara dari Minang (Sumatera Barat) kita tampung di (Asrama Mahasiswa) Unismuh, jadi sudah ada keluarga Minang yang menghandel," kata Nurdin Abdullah.
Nurdin Abdullah menyampaikan bahwa para pengungsi terlebih dulu untuk diistirahatkan.
Adapun pengungsi yang tiba ada juga terdapat anak-anak dan bayi.

Serta beberapa dalam kondisi sakit yang kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Gubernur juga berharap bahwa suasana bisa kembali kondusif, apalagi warga perantau memiliki aset di sana.
Untuk anak-anak pengungsi yang ingin bersekolah akan dijamin dan dimudahkan.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul BREAKING NEWS: Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Sambut 172 Pengungsi Wamena