Aparat Keamanan TNI-Polri Diminta Waspadai Pergerakan KKB di Tembagapura
"Untuk Tembagapura ini yang perlu kewaspadaan, karena memang ada ancaman yang perlu diantisipasi," kata Yakobus
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, MIMIKA - Wakil Kepala Polda Papua, Brigjen Yakobus Marjuki meminta aparat keamanan yang dari unsur TNI dan Polri agar mewaspadai adanya ancaman dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Terutama, kata Yakobus, aparat keamanan yang bertugas di area PT Freeport Indonesia, Tembagapura, Mimika, Papua.
Baca: Presiden Jokowi Perintahkan Kepala BNPB Kembali ke Ambon
Meski tidak menyebut bentuk ancaman dari KKB, Yakobus Marjuki mengingatkan agar para personel kepolisian dan TNI mewaspadainya.
Dengan berbagai pencegahan, diharapkan ancaman itu bisa diminimalkan.
"Untuk Tembagapura ini yang perlu kewaspadaan, karena memang ada ancaman yang perlu diantisipasi," kata Yakobus di Timika, Senin (7/10/2019).
Menurut dia, jumlah kekuatan TNI - Polri di wilayah Tembagapura sekitar 800 personel.
Jumlah itu dinilai sudah cukup untuk mengamankan wilayah pertambangan yang merupakan obyek vital nasional tersebut.
"Anggota kita di Tembagapura cukup banyak, hampir 800 orang. Saya kira itu sudah kuat," ujar Yakobus.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan sejumlah menteri direncanakan akan melakukan kunjungan kerja ke Timika, pada Kamis (10/10/2019).
Sebelumnya, para petinggi TNI dan Polri akan melakukan kunjungan kerja ke Wamena, Jayapura, dan Merauke.
Terkait kunjungan tersebut, Yakobus menggelar rapat koordinasi dengan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Baca: Prabowo yang Tentukan Gerindra Jadi Oposisi Atau Gabung ke Pemerintahan
Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob mengatakan, salah satu tujuan kunjungan Panglima TNI, Kapolri, dan sejumlah menteri untuk melihat venue yang akan digunakan sebagai Pekan Olahraga Nasional (PON).
"Rombongan rencananya akan melihat venue PON di Mimika," kata Johannes. (Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: TNI dan Polri Antisipasi Ancaman KKB di Tembagapura
Kapolda Papua tetapkan wilayah yang dipertebal pengamanannya
Pada Selasa (1/10/2109), didampingi Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Irham Waroihan, Komandan Lanud Silas Papare Jayapura, Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso, Paulus mengunjungi empat titik pengungsian di Jayapura yang saat ini ditinggali pengungsi dari Wamena.
• Kelompok Benny Wenda Disebut Eksis di Luar Negeri, OPM Ingin Gabung, Wiranto Bersyukur Mereka Gagal
"Kami langsung mengunjungi para pengungsi agar kami bisa mengatur dan pengungsian ini tidak berkelanjutan," katanya.
Dalam pertemuannya dengan para pengungsi, ia menyampaikan harapannya agar mereka bersedia kembali ke Wamena dan membantu menjalankan roda perekonomian seperti sebelumnya.
Mantan Kapolda Sumatera Utara ini juga menyinggung mengenai penguatan pasukan di sejumlah daerah yang hingga kini digolongkan rawan konflik.
"Kami dari Polda di back up penuh oleh TNI sedang melakukan upaya mendorong kekuatan-kekuatan yang sudah diberikan Kapolri ke Polda Papua, hampir 6.000 kekuatan kita di sini," katanya.
"Yang menjadi atensi Wamena, Kota Jayapura, Sentani, Timika dan Ilaga. Saya pikir ini bagian-bagian yang akan kita pertebal terus kekuatannya, sesuai dengan jumlah perbantuan yang ada di kami," kata Paulus.
Khusus penanganan kasus di Kabupaten Puncak, Paulus memastikan akan ada penegakan hukum kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang dalam satu minggu belakangan terus melakukan aksi.
"Kelompok itu ada dan itu menjadi bagian yang kita harus lakukan penegakan hukum," cetusnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kembali Jadi Kapolda Papua, Ini Kebijakan Irjen Paulus Waterpauw"
Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi
Jokowi Sebut-sebut KKB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua bukan disebabkan konflik antar etnis, tetapi ulah kelompok kriminal bersenjata (KKB).
"Jangan ada yang menggeser-geser menjadi seperti sebuah konflik etnis, itu bukan," ujar Jokowi di Istana Bogor, Senin (30/9/2019).
• Lagi, Mayat Bayi Bersanding Tumpukan Sampah Bikin Geger Warga, Berbalut Rok Abu-abu & Berat
"Ini adalah kelompok kriminal bersenjata yang dari atas di gunung, turun ke bawah dan melakukan pembakaran-pembakaran rumah warga," sambung Jokowi
Jokowi pun mengaku telah memerintahkan Menko Polhukam Wiranto dan TNI/Polri untuk menjaga situasi di Papua menjadi kondusif serta menindak tegas pelaku kerusuhan di Wamena.
"Yang perlu saya sampaikan bahwa aparat keamanan telah bekerja keras untuk melindungi semua warga," tuturnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menyampaikan belasungkawa atas meninggalkanya puluhan orang akibat kerusuhan di Bumi Cenderawasih.
"saya ingin mengucapkan duka yang mendalam dan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya korban yang ada di Wamena 33 orang telah meninggal di sana," papar Jokowi.