Usir Separatis Papua Merdeka di Perbatasan, Warga Papua Nugini: Merekalah yang Menimbulkan Masalah
Tokoh masyarakat Papua Nugini (PNG) di perbatasan dengan Indonesia, Ray Tanji, menolak kehadiran para separatis Papua Merdeka di wilayahnya.
Editor: Sigit Ariyanto
TRIBUNNEWS.COM, PAPUA - Tokoh masyarakat Papua Nugini (PNG) di perbatasan dengan Indonesia, Ray Tanji, menolak kehadiran para separatis Papua Merdeka di wilayahnya.
Dia meminta aparat berwenang untuk memulangkan mereka ke Jayapura.
Dalam wawancara dengan program radio ABC Pacific Beat, Ray Tanji menyatakan kehadiran elemen gerakan Papua Merdeka di PNG telah menimbulkan banyak masalah bagi warga perbatasan.
"Saya minta Pemerintah Papua Nugini untuk menyingkirkan orang-orang ini dari Vanimo, karena merekalah yang menimbulkan masalah di perbatasan selama ini," ujarnya.
Tanji merupakan tokoh masyarakat di Wutung, Vanimo, Propinsi West Sepik yang berbatasan langsung dengan distrik Skouw, Jayapura, Indonesia.
Tanji meminta aparat PNG untuk menyelidiki kehadiran dan aktivitas elemen separatis Papua Merdeka demi menjaga keamanan warga setempat.
• Anggota TNI Mengajar Bahasa Inggris di SD Kabupaten Keerom Daerah Perbatasan RI-Papua Nugini
Menurut dia, warga masyarakat PNG di perbatasan telah menderita akibat ulah para pejuang separatis tersebut.
"Pemerintah PNG hanya perlu melakukan satu hal, pulangkan mereka ke wilayahnya sendiri, yaitu ke Jayapura," ucap Ray Tanji.
Pada 1 Oktober lalu, dilaporkan adanya kontak senjata antara aparat militer RI dan elemen yang terkait dengan gerakan Papua Merdeka.
Akibat peristiwa itu, pihak berwenang langsung menutup akses perbatasan Indonesia - PNG di Skouw-Wutung, Distrik Muara Tami, Jayapura.