Seorang Anggota Perguruan Silat Jadi Tersangka Penyerangan Banser di Tulungagung
Polres Tulungagung mengungkap para pelaku penyerangan terhadap rombongan Barser NU. Salah satu di antaranya kini ditetapkan sebagai tersangka.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Polres Tulungagung mengungkap para pelaku penyerangan terhadap rombongan Barser NU pada Minggu (13/10/2019) sore di Kecamatan Bandung.
Dari enam orang yang sudah diperiksa, satu orang ditetapkan sebagai tersangka, yaitu Dedi Arafika Susanto Putro (28), warga DesaTalun Kulon, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung.
Dedi adalah pelaku pelemparan batu, yang membuat salah satu anggota Banser Trenggalek, Suwardi (33) menderita luka di atas mata kanannya.
"Yang kami tengkap adalah pelaku yang melemparkan batu kepada korban," terang Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia.
Pihaknya bergerak usai mendapat laporan dari Banser.
Tersangka ditangkap Selasa (15/10/2019) di wilayah Dongko, Kabupaten Trenggalek.
Kapolres berpesan agar Banser mempercayakan proses hukum ke polisi.
"Jaga harkat dan martabat Banser yang sudah baik. Tidak usah melakukan gerakan sendiri," ujar AKBP Eva Guna Pandia Pandia kepada Tribunjatim.com.
Kapolres mengungkapkan, sebelum penyerangan terhadap Banser, ada rombongan anggota perguruan pencak silat Pagar Nusa lewat di Desa Talun Kulon.
Rombongan ini terlibat konflik dengan warga setempat, kemudian berhasil dihalau oleh polisi.
Baca: Yuni Ungkap Penangkapan Terduga Teroris AA Tak Kurang dari 5 Menit: Tiba-tiba Muka Mas-nya Ditutup
Baca: ANS Kemenkumham Kanwil Balikpapan Dicopot Karena Dukung Ideologi Selain Pancasila
Tidak lama kemudian muncul rombongan ke-2.
Warga mengira rombongan ini bagian dari rombongan Pagar Nusa, sehingga mereka kembali menyerang.
"Akhirnya Banser ikut jadi sasaran karena dikira bagian rombongan Pagar Nusa," sambung AKBP Eva Guna Pandia kepada Tribunjatim.com.
Kapolres mengajak semua perguruan pencak silat untuk bersama-sama menjaga Tulungagung.
Serbu Mapolres
Sebelumnya puluhan anggota Barisan Ansor Serba Guna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) mendatangi Mapolres Tulungagung, Senin (14/10/2019) siang.
Mereka menuntut polisi mengusut dan menangkap pelaku pengeroyokan dua anggotanya, Minggu (13/10/2019) malam di Kecamatan Bandung.
Massa Banser melakukan orasi di halaman dalam Mapolres, menyuarakan tuntutannya.
Aksi ini berjalan tertib dan hanya dijaga beberapa orang perwira, serta anggota berpakaian sipil.
"Waktu kejadian di situ bapak-bapak polisi juga ada. Kenapa dibiarkan saja?" seru seorang di antara mereka.
Sementara di saat bersamaan, Kapolres, Bupati dan jajaran TNI tengah mengadakan pertemuan dengan pimpinan Banser Tulungagung serta Trenggalek.
Baca: Persoalan Neraca Perdagangan Musti Diselesaikan dengan Langkah-langkah Extraordinary
Satkornas Banser NU, Alfa Isnaeni juga turut diundang dalam pertemuan tertutup ini.
Setelah para pimpinan Banser keluar menemui massa, Kabag Ops Polres Tulungagung, Kompol M Khoiril mengatakan kedatangan anggota Banser ini menjadi motivasi polisi untuk berbuat secara maksimal.
Menurutnya, setelah kejadian penyerangan anggota Banser, pihaknya langsung bergerak ke lapangan.
Hasilnya, ada empat orang terduga yang ditangkap dan dimintai keterangan.
"Sekarang masih diminta keterangan di belakang (Satreskrim, red)," ujar Khoiril, disambut ucapan syukur anggota Banser.
Khoiril berjanji akan bertindak tegas kepada siapa saja yang terbukti sebagai pelaku.
Baca: Ingat Rujak Cingur 60 Ribu yang Sempat Viral Hingga Gerobak Dirusak? Kini Tokonya Besar dan Laris
Jika ada alat bukti dan ada unsur pelanggaran yang terpenuhi, penyidik akan melakukan penahanan.
"Saya tidak ragu sedikit pun. Pegang kata-kata saya," ucap Khoril dengan nada berapi-api.
Massa Banser ini bubar dengan diiringi lantunan selawat.
Namun, sebelumnya mereka menuntut agar polisi tidak terlalu lama mengusut kasus ini.
Sebelumnya, rombongan Banser diserang di Desa Talun Kulon, Kecamatan Bandung, usai apel akbar di Pantai Prigi, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.
Dua orang harus menjalani perawatan medis karena luka di bagian kepala.
Penyerangan ini diduga dilakukan sekelompok orang dengan latar belakang perguruan silat. (David Yohanes/Tribunjatim.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Seorang Anggota Perguruan Silat, jadi Tersangka Penyerangan Banser di Tulungagung