Hendri Dorong Aparatur Kelurahan dan Desa Untuk Dapat Memahami Apa dan Bagaimana Bahaya Terorisme
Lurah, Kades, Babinsa, dan Babhinkamtibmas merupakan ujung tombak dalam pencegahan radikalisme dan terorisme.
Editor: Toni Bramantoro
“Terorisme bisa terjadi di manapun dan kapanpun secara tidak terduga. Jangan lengah karena para pelaku merupakan bagian dari masyarakat yang setiap saat ada dan mendiami lingkungan sekitar kita,” kata Mayjen Hendri Paruhuman Lubis.
Kegiatan ini dihadiri Asisten Administrasi Umum Pemprov Kalsel Drs. H. Heriansyah Msi mewakili Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor, Kepala BIN Daerah Kalsel Brigjen Pol. Winaro, serta jajaran Forkopimda Kalsel. Dua sesi dialog digelar.
Sesi pertama menghadirkan narasumber Deputi 1 BNPT Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis yang memaparkan perkembangan terorisme dan strategi pencegahannya.
Narasumber kedua Drs. Faturrahaman (Kabid Media Massa, Hukum dan Humas FKPT Kalsel) yang melakukan Bedah Kasus Penyebarluasan Berita Bohong, Ujaran Kebencian, dan Informasi Negatif di Daerah.
Sesi kedua menghadirkan narasumber mantan Ketua Dewan Pers Yosep Stanley Adi Prasetyo dengan makalah “Strategi Komunikasi untuk Mencegah Penyebarluasan Berita Bohong, Ujaran Kebencian, dan Informasi Negatif sebagai Cikal Bakal Paham Radikal Terorisme dan Praktik Komunikasi Pencegahan Terorisme”.
Dalam sambutannya, Heriansyah mengungkapkan bahwa Pemprov Kalsel sangat mendukung kegiatan ini. Bahkan pihaknya meminta kegiatan ini seperti diperluas hingga ke daerah-daerah.
“Sentuhan dari aparatur paling bawah inilah yang diharapkan bisa mendeteksi dini radikalisme dan terorisme, juga bisa melakukan deradikalisasi. Kami berharap kegiatan ini bisa diperluas ke daerah agar pencegahan terorisme ini bisa lebih masif, tidak hanya di Kalsel, tetapi juga di seluruh Indonesia,” urai Heriansyah.
Ia melanjutkan, bahwa upaya menjaga kesatuan NKRI adalah harga mati. Dengan demikian, deteksi dini harus terus dilakukan terhadap berbagai ancaman dan tantangan yang mengarah pada rapuhnya pada keutuhan NKRI. Aparatur paling bawah dinilai paling efektif untuk melakukan itu.
Heriansyah berharap kegiatan ini bisa memperkuat semangat kebangsaan dan nasionalisme dalam melawan paham radikal untuk keutuhan NKRI.
“Ingat terorisme musuh kita bersama. Perlu kebersamaan dan sinergitas untuk memerangi. Saya juga mengimbau saring sebelum sharing, karena dengan begitu bisa meningkatkan kewaspadaan dan membentengi diri dari pengaruh radikalisme,” ujar Heriansyah.