Kasus Mayat Pria di Tol Malang-Pandaan Terungkap, Pelaku Ditangkap Lewat Penelusuran Jejak Digital
Kasus penemuan mayat pria di Tol Malang-Pandaan KM 72, Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (23/10/2019) akhirnya terungkap.
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus penemuan mayat pria di Tol Malang-Pandaan KM 72, Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (23/10/2019) akhirnya terungkap.
Korban diketahui berprofesi sebagai driver taksi online bernama Rusdianto (41).
Dilansir Surya.co.id, identitas korban berhasil diungkap aparat kepolisian hanya dalam hitungan jam.
Baca: Viral Video Cewek Pesan Go-Food Tapi Ngutang karena Tak Punya Uang, Paksa Driver Sambil Marah-marah
Polisi memastikan mayat laki-laki itu identik sama dengan orang yang dilaporkan hilang oleh keluarganya, Selasa (22/10/2019) sore.
Kasat Reskrim Polres Pasuruan, AKP Dewa Putu Prima YP, membenarkan hal itu.
Korban merupakan warga Surabaya yang berprofesi sebagai driver taksi online.
Sebelum menghilang, diketahui korban menerima order ke daerah Plintahan, Pandaan, Kabupaten Pasuruan.
"Kalau melihat dari cerita keluarga, korban ini driver taksi online dan terakhir berkabar sedang menerima pesanan ke Pandaan. Setelah itu, sudah hilang begitu saja," jelas Dewa.
Dewa memastikan ciri-ciri korban itu identik dengan orang yang dilaporkan hilang oleh keluarganya, Selasa sore.
"Setelah tes sidik jari, ternyata memang mirip dan sama. Keluarga korban juga sudah memastikannya."
"Ini sekarang, keluarga korban sudah ada di sini (RS Pusdik Shabara Porong) menunggu hasil autopsi," kata Dewa.
Sementara ini, pihaknya masih menunggu hasil autopsi resmi dari dokter.
Dibutuhkan waktu untuk mengetahui penyebab meninggalnya korban.
Berdasarkan penuturan keluarga korban, Desember nanti Rusdianto akan menikahi kekasihnya, Dewi Puspitasari.
Pasangan ini sama-sama orang tua tunggal.
"Anak saya nangis-nangis. Pacaran tahun ini, mau nikah dua bulan lagi, Desember," kata calon mertua korban, Sunarsih (64), di rumahnya Jalan Rejosari Makmur, Benowo, Kamis (24/10/2019).
Sunarsih mengatakan, anaknya terus menangis sejak kabar menghilangnya Rusdianto, Senin (20/10/2019).
Baca: Pembunuh Driver Taksi Online Digulung Polisi 24 Jam Setelah Jasad Korban Ditemukan
Diungkapkan Sunarsih, anaknya sempat syok saat mengetahui sang calon suami ditemukan meninggal dunia.
Dewi hanya bisa melihat foto calon suaminya yang ditemukan meninggal dalam kondisi terikat.
"Anak saya kaget, nangis terus. Hari senin belum ketemu nangis. Tadi malam tahu."
"Saya tanya, Dewi bilang Rusdianto sudah tidak ada (meninggal), lihat foto kok katanya diikat," ungkap Sunarsih.
Sunarsih mengatakan saat ini anaknya bersama saudara-saudara dari korban masih berada di Ponorogo.
Jenazah Rusdianto disemayamkan di rumah duka, Jalan Raya Pacitan Dukuh Cumpleng, Slahung, Ponorogo.
"Semua ke Ponorogo, ikut saudaranya Rusdianto ke rumahnya di sana. Semua kesana tadi malam," tutup Sunarsih.
Pelaku Ditemukan Lewat Jejak Digital
Satreskrim Polres Pasuruan menangkap pembunuh Rusdianto, Rabu (23/10/2019) siang.
Pelaku bernama Gianto (36) warga Desa Babatan, Wiyung, Surabaya.
Baca: Tusuk Guru hingga Tewas, Siswa SMK di Manado Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana: Ini Penyebabnya
Baca: Terenyuh Dengar Kisah Driver Ojek Online, Bos Produk Suplemen Tawarkan Pekerjaan di Perusahaannya
Gianto ditangkap di rumah kerabatnya, di Perumahan Palem Pertiwi, Desa Palem Watu, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik.
Kapolres Pasuruan, AKBP Rofiq Ripto Himawan, mengatakan, tersangka berhasil ditemukan lewat jejak digital aplikasi taksi online milik korban.
"Jejak digital dan proses transaksi ini mengarah ke tersangka."
"Dan kebetulan handphone yang ada aplikasi untuk memesan itu, masih ada di tersangka," kata Rofiq.
Rofiq menjelaskan, setelah itu, timnya bergerak menangkap tersangka di Gresik.
Saat ditangkap, tersangka mengakui perbuatannya.
Kepada polisi Gianto mengaku nekat membunuh driver taksi online karena khilaf.
Hal itu dilakukan karena dia terdesak untuk membayar utang yang menjeratnya.
Usai membunuh dan membuang korban di jalan tol, Gianto langsung membawa kabur mobil yang ditumpanginya.
Tak cuma itu, barang-barang berharga milik Rusdianto juga dikuasai tersangka.
"HP korban dijual di belakang masjid cheng ho," terang Rofiq.
"Berdasarkan keterangan tersangka, yang bersangkutan terlilit utang."
"Mencoba mengambil barang milik orang lain. Dijual," tukas Rofiq.
Baca: Resmi Jabat Mendikbud, Nadiem Makarim Dapat Ucapan Selamat dari Mitra Driver
Baca: 16 Orang Divonis Mati di Bangladesh atas Pembunuhan Nusrat Jahan Rafi
(Tribunnews.com/Bunga)(Surya.co.id/Nur Ika Anisa/Galih Lintartika)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.