Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengakuan PRT di Palembang yang Masukkan Bayi di Tabung Mesin Cuci

Selama masa kehamilan, rekan kerja maupun keluarga majikan tak ada yang tahu Sutina mengandung sampai 9 bulan.

Editor: Sanusi
zoom-in Pengakuan PRT di Palembang yang Masukkan Bayi di Tabung Mesin Cuci
TRIBUN SUMSEL/MA FAJRI
Sutina (36 tahun) tersangka pembunuhan bayinya sendiri dihadirkan dalam gelar perkara di halaman Mapolresta Palembang, Selasa (5/11/2019). Perempuan yang bekerja sebagai pengasuh anak di Palembang tersebut nekat memasukkan bayinya ke dalam mesin cuci karena takut dan malu setelah hamil di luar nikah. TRIBUN SUMSEL/MA FAJRI 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Siti Nawiroh

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Kabar mengejutkan datang dari daerah Palembang, seorang Pembantu Rumah Tangga (PRT) memasukkan bayi yang baru dilahirkannya ke mesin cuci.

Ia adalah Sutina, janda berusia 36 tahun yang bekerja sebagai PRT di rumah mantan Wakil Gubernur Sumsel, Ishak Mekki.

Bayi malang yang tewas itu adalah anak hasil hubungannya dengan sang pacar, Andi, yang kini menghilang.

Sutina telah bekerja selama 6 bulan tak mengaku tak mengetahui dirinya sedang hamil.

Ia baru menyadari saat merasa ada yang bergerak di perutnya dan baru bekerja 2 bulan jadi PRT di rumah tersebut.

Selama masa kehamilan, rekan kerja maupun keluarga majikan tak ada yang tahu Sutina mengandung sampai 9 bulan.

Berita Rekomendasi

Perutnya yang besar ia tutupi dengan korset agar tak diketahui penghuni rumah.

Betrand Peto Alami Puber, Ruben Onsu Beberkan Perilaku Sang Putra Kepada Wanita: Mesti Begitu Ya?

Saat hari lahiran, Senin (4/11/2019) sekira pukul 11:30 WIB, Sutina berdalih sakit perut dan menuju kamar mandi.

Sutina melahirkan di kamar mandi rumah tingkat tiga milik Ishak Mekki yang saat it dihuni Ferdyta Azhar, anak keduanya.

Lama di kamar mandi karena sedang melahirkan, Sutina berdalih sakit perut kepada temannya yang mengetuk pintu.

Ia melahirkan sang anak dengan posisi berdiri dan menurut pengakuan buah hatinya sempat terjatuh.

Detik-detik PRT Masukkan Bayi Baru Dilahirkan ke Mesin Cuci, Saksi Sempat Diminta Ambil Handuk


"Karena saya melahirkannya dengan posisi berdiri. Jadi bayi itu terjatuh saat dilahirkan. Mungkin itu yang menyebabkan luka di tubuhnya," kata Sutina dikutip TribunJakarta.com di TribunSumsel.com, Rabu (6/11/2019).

Seusai melahirkan, Sutina sempat membersihkan darah yang ada dan meminta anduk kepada temannya.

Bayi itu ditutup dengan anduk dan dibawa ke lantai 2, Sutina sempat panik hingga akhirnya meletakan di mesin cuci.

Ngaku tak berniat membunuh

Di Mapolresta Palembang, Sutina mengungkapkan tak berniat membunuh sang anak.

Sutina - Ilustrasi Bayi
Sutina - Ilustrasi Bayi (TribunSumsel/Kompas)

Bayinya dimasukan ke mesin cuci untuk menunggu kondisi aman, ia berniat membawa anaknya ke panti asuhan.

Namun niat tersebut urung dilakukan sebab Sutina yang terlihat pucat keburu dibawa oleh majikan dan rekan kerjanya ke rumah sakit.

"Disitu bayi saya masih di dalam mesin cuci. Saya keburu ke rumah sakit. Setelah itu baru ketahuan saya baru melahirkan," ucapnya.

Detik-detik kehamilannya terbongkar

Saat itu, rekan kerja Sutina sesama PRT yakni Dedek Wulandari curiga Sutina tidak keluar-keluar dari kamar mandi.

Dedek yang mengetahui Sutina masuk ke dalam kamar mandi, tidak menyahut saat diketuk.

PRT yang masukan bayi ke dalam mesin cuci.
PRT yang masukan bayi ke dalam mesin cuci. (TribunSumsel.com/ Agung Dwipaya)

Sehingga, Saksi Dedek mengetuk pintu kamar mandi dan bertanya kepada Sutina mengapa terlalu lama berada di dalam kamar mandi.

Mendengar panggilan dari rekan kerjanya, Sutina menjawab bila ia sakit perut.

Sutina kemudian minta tolong diambilkan handuk

Saksi Sulastri yang juga ada di depan kamar mandi, langsung mengambilkan handuk berdasarkan permintaan dari Sutina.

Tak hanya meminta untuk diambilkan handuk, Sutina juga meminta diambilkan pakaiannya.

Pakaian yang diambil, langsung diberikan kepada Sutina.

Usai berpakaian di dalam kamar mandi, Sutina keluar dan langsung menuju ke lantai dua rumah majikannya dengan membawa pakaian yang sebelumnya dipakai.

Ia membawa bayinya dan menyembunyikan ke dalam mesin cuci.

Wajah Sutina pucat

Rekan korban yang melihat wajah Sutina yang pucat, memutuskan untuk membawa Sutina ke rumah sakit untuk berobat.

Ketika akan dibawa ke rumah sakit, mereka lupa membawa KTP milik Sutina.

Saksi Sulastri dan saksi Dedek Wulandari berinisiatif untuk mencari KTP milik Sutina yang ternyata pakaian Sutina berada di kamar mandi lantai 2.

Ketika sedang mencari KTP Sutina, Sulastri dan Dedek kartu mendengar suara tangisan bayi dari dalam mesin cuci yang berada di dalam kamar mandi.

Mengetahui hal tersebut, mereka memutuskan untuk memberitahu pemilik rumah.

Rumah Tangga Tak Diterpa Gosip Miring, Anang & Ashanty Pernah Hampir Cerai Usai Setahun Nikah

Ketika diperiksa, di dalam mesin cuci terdapat bungkusan kantong plastik yang di balut dengan handuk.

Ternyata di dalam bungkusan tersebut berisikan bayi laki-laki.

Melihat kondisi bayi yang lemah, pemilik rumah dan dua rekan kerja Sutina langsung membawa bayi laki-laki tersebut ke rumah sakit.

Sempat mendapatkan perawatan di NICU RS Siloam Palembang, bayi laki-laki Sutina meninggal dunia.

Sosok sang ayah si bayi

Kini Sutina telah menjadi tersangka pembunuhan anak kandungnya.

Warga Lihat Mayat Tergantung di Halte Dinihari, Ada Wasiat Bertinta Merah: Petunjuk untuk Polisi

Menurut pengakuan Sutina, ia tega membunuh bayinya itu karena kesal sang kekasih tidak mengakui dan bertanggung jawab terhadap bayi yang dilahirkannya.

"Kesal (terhadap kekasih), tidak mau mengakui bayinya," kata Sutina saat akan dirilis di Mapolresta Palembang, Selasa (5/11/2019).

Diceritakan Sutina, bayi yang meninggal itu adalah hasil hubungannya dengan seorang pria bernama Andi.

Ketika mengetahui Sutina hamil, pria yang bekerja di bengkel di kawasan Palembang itu menghilang tanpa kabar.

"Saya tidak tahu, Andi itu kerja di bengkel mana. Tahunya di kota Palembang saja. Kenalnya dari teman dan sejak itu kami berhubungan. Tapi sejak saya bilang hamil, dia hilang tanpa jejak," ucapnya.

Atas kejadian ini, Sutina mengaku sangat menyesal.

Namun dia tetap harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Iya saya mengaku salah dan menyesalinya," katanya di hadapan awak media di Mapolresta Palembang.

(TribunJakarta.co,/ TribunSumsel.com)

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas