Mayat Surono Dicor dan Dilapisi Keramik, Tersangka Kemudian Menjadikannya Tempat Salat
Surono adalah korban pembunuhan yang mayatnya ditemukan dalam kondisi dicor dan dikuburkan di musala rumahnya, di Dusun Juroju, Jember.
Editor: Willem Jonata
Selang beberapa hari, Busani mengabari kepada Bahar yang berada di Bali, bahwa lubang yang dibuatnya untuk mengubur Surono, merenggang.
Menanggapi hal itu Bahar lantas meminta ibunya untuk menguruk lubang penguburan Surono memakai adukan semen.
Beberapa hari kemudian, Bahar pulang untuk menutup lubang itu.
Ia lalu menguruknya dengan tanah kemudian menutupnya dengan keramik.
Pemasangan keramik dilakukan sekaligus memperbaiki dapur itu yang kini menjadi bangunan permanen.
Sementara lubang penguburan Surono diubah menjadi musala atau tempat salat berkeramik hitam.
Ambil Uang Rp 6 Juta
Setelah membunuh Ayahnya, Bahar kemudian mengambil tas milik Surono yang di dalamnya berisi uang sebanyak Rp 6 juta.
Setelahnya, dia membonceng ibunya memakai sepeda motor Honda CBR ke rumah nenek.
Sepeda motor Honda CBR milik Surono ini belakangan dijual oleh Bahar seharga Rp 19 juta.
Setelah membunuh ayahnya, Bahar sempat menitipkan ibunya ke rumah sang nenek, Misnatun, yang tidak jauh dari rumah Surono.
Kemudian, dia pulang ke rumah istrinya yang masih berada di Desa Sumbersalak dan menginap disana dan keesokan harinya pergi ke Bali.
Motif Tersangka
Mengutip dari Surya.co.id, persoalan ekonomi dan asmara menjadi motif anak dan istri kompak membunuh Surono.