2 Teman Sekelas Jadi Pelaku Pemukulan Siswa SMP di Riau, Korban sampai Masuk RS hingga Operasi
Terjadi pemukulan di SMPN 38 Pekanbaru, guru kelas disebut hanya diam saat penganiayaan berlangsung. Orangtua segera lapor polisi.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: bunga pradipta p
2 Teman Sekelas Jadi Pelaku Pemukulan Siswa SMP di Riau, Korban sampai Masuk RS hingga Operasi
TRIBUNNEWS.COM - Pelaku pemukulan siswa SMPN 38 Pekanbaru, Riau, berinisial FA berjumlah dua orang dan merupakan teman sekelas korban.
Diketahui, FA mengalami patah hidung akibat pemukulan itu hingga harus dirawat di rumah sakit dan menjalani operasi.
Dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, Jumat (8/11/2019), Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Pekanbaru kini masih mendalami kasus kekerasan ini.
Kasubag Humas Polresta Pekanbaru, Ipda Budhia Adiandha menyebut pelaku berinisial M dan R.
"Pelaku penganiayaan dua orang berinisial M dan R, yang merupakan teman sekolah korban," terang Budhia, Jumat (8/11/2019).
Budhia menjelaskan FA mendapat tindak kekerasan dari dua teman sekelasnya itu pada Selasa (5/11/2019).
Peristiwa ini dilaporkan oleh ibu FA, Lala Ila Mila yang mendapat telepon dari adiknya tentang FA yang terluka.
Orangtua korban kemudian segera menjemput FA dan membawanya ke rumah sakit.
"Setelah itu, korban dijemput orangtuanya ke sekolah dan dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan," tutur Budhia.
Diberitakan sebelumnya, saat tindakan pemukulan itu berlangsung, guru yang berada di kelas disebut hanya mendiamkan saja.
Peristiwa 'bullying' ini sempat viral di media sosial Facebook sejak beberapa hari terakhir.
Pengakuan Paman
Kekerasan yang diterima FA ini juga diceritakan oleh paman korban, Muchtar (43).
"Ya benar, seperti yang sudah viral itu," kata Muchtar, Jumat (8/11/2019).
Muchtar menceritakan keponakannya di-bully teman sekelasnya ketika jam pelajaran pada Selasa (5/11/2019).
Dari pengakuan korban kepada sang paman, ia dipukul dengan kayu di bagian kepala.
Selain bagian kepala, kayu itu juga dihantamkan oleh teman sekelas FA hingga ke wajah serta bagian kaki.
"Kepalanya dipukul pakai kayu, terus dihantukkan ke lutut atau ke mana sampai hidungnya patah," ujar Muchtar.
Muchtar menjelaskan bahwa guru yang tengah mengajar di kelas tersebut hanya membiarkan kejadian itu.
Namun, Muchtar diberitahu pihak sekolah bahwa korban dan pelaku hanya bercanda.
Muchtar enggan untuk langsung percaya pernyataan dari sekolah lantaran nyatanya sang keponakan menderita patah hidung.
"Pihak sekolah bilang cuma bergurau dan bercanda," ujar Muchtar.
"Tapi apa iya bergurau sampai patah hidung gitu. Sementara keponakan saya mengaku dipukul pakai kayu dan dihantukkan (kepalanya) oleh dua orang teman sekelasnya," imbuhnya.
Pihak keluarga FA baru melaporkan kejadian itu pada Kamis (7/11/2019).
"Hari Kamis, kami ke Polresta buat laporan sama ibunya," ungkap Muchtar.
Muchtar menyebut kini FA masih terbaring lemah di rumah sakit swasta di Pekanbaru.
"Masih di rumah sakit sekarang, karena setelah kejadian Selasa siang, dia (korban) dioperasi sorenya," ujar Muchtar.
Muchtar begitu menyayangkan peristiwa kekerasan ini bisa menimpa keponakannya.
Ia berharap kejadian perundungan ini tak terulang lagi dan bisa segera ditindaklanjuti pihak kepolisian.
"Kami harap kasus ini ditindaklanjuti polisi, agar tidak terjadi lagi kejadian serupa. Biar jadi pelajaran ke depannya. Karena siapa pun orangtua tidak akan terima anaknya seperti itu," harapnya.
Hingga kini, kasus kekerasan di sekolah ini masih dalam penyelidikan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Pekanbaru.
"Laporannya sudah ada. Saat ini masih dalam penyelidikan," ujar Budhia.
Viral di Facebook
Sebelumnya, kisah perundungan terhadap FA ini diviralkan oleh akun FacebookNamun tampaknya unggahan akun Dalam unggahan itu, pemilik akun menjelaskan bahwa sang guru malah sibuk dengan ponselnya ketika terjadi tindak kekerasan itu.
"Kasus Bullying terjadi lagi...siswa kls 8 smp.. Di keroyok di dlm kelas..sementara bu guru nya ada di dlm kelas...murid nya berantam guru nya sibuk main hp...sampai patah tulang hidung si anak...dan di operasi ..kejadiannya hari selasa tgl 5 november jam sekolah.....lokasi nya Smp negeri di Hangtuah pekanbaru
Coba jika korbannya anak2 ibu2 atau bpk2..apa diam aja kita?" tulis keterangan dalam unggahan itu.
Dalam unggahan itu juga disertakan dua foto korban yang tengah terbaring di rumah sakit dengan wajah diperban.
(Tribunnews.com/Ifa Nabila)