Misteri Meninggalnya Desak Tiara Pembawa Baki Paskibra, Paru-paru dan Jantung Rusak, Lambung Bocor
Suasana duka menyelimuti kediaman Desak Putu Tiara (17) yang terletak di Banjar Satria, Kelurahan Penarukan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Kamis (7/11
Editor: Anita K Wardhani
Gemar Main Basket dan Futsal
Desak Tiara lahir di Sumbawa, NTB pada tanggal 18 Sepember 2002.
Ia tinggal di Sumbawa bersama ayah dan ibunya sejak hingga tamat Sekolah Dasar.
Ayahnya merupakan salah satu angota Sat Pol Air Polres Sumbawa.
Memasuki bangku SMP, Tiara meminta kepada orangtuanya untuk bersekolah di Buleleng saja, bersama bibiknya.
Keinginan Tiara itu lantas dipenuhi oleh kedua orangtuanya.
"Dari kecil dia memang kepingin sekolah di Buleleng. Meski berjauhan, dia setiap hari menghubungi saya. Selalu saya selipkan pesan agar dia menjadi anak yang rajin, jangan nakal," kenang ayahnya, Dewa Gede Sugiarta.
Sebelum meninggal atau sekitar dua minggu yang lalu, Sugiarta sempat pulang ke Buleleng untuk bertemu dengan anak semata wayangnya itu.
Dan pulang kembali ke Sumbawa pada Senin (28/11/2019) malam.
Ia pun mengaku tidak menyangka jika kepulangannya itu menjadi momentum terkahir Sugiarta untuk bertemu dengan anak satu-satunya tersebut.
"Terakhir dia minta foto bareng dengan saya. Saya dipeluk. Saya sempat bawa dia ke dokter karena mengeluh badannya panas dan sakit kepala. Saya tidak menyangka kalau sakitnya itu ternyata parah," ucapnya.
Di sekolah, Tiara merupakan salah satu siswa yang berprestasi.
Ia menjadi tim inti basket putri di SMA Negeri 3 Singaraja, dan pernah berhasil meraih juara tiga di tingkat provinsi.
Tak hanya gemar bermain basket, di sekolah ia juga hobi bermain futsal di posisi sebaga penjaga gawang (keeper).