Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perlu Ada Penyelidikan Penyebab Ambruknya Atap Bangunan Sekolah di Pasuruan

Dia menjelaskan, ada sejumlah hal penting yang harus diperhatikan dalam konstruksi yang terutama berkaitan dengan baja ringan.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Perlu Ada Penyelidikan Penyebab Ambruknya Atap Bangunan Sekolah di Pasuruan
surya/galih lintartika
Ruang kelas SDN Gentong Pasuruan yang atapnya ambruk. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Roll Former Indonesia (ARFI), Stephanus Koeswandi, meminta agar dilakukan penyelidikan insiden ambruknya bangunan sekolah SD Negeri Gentong, Pasuruan

Menurut dia, insiden ambruknya bangunan di Indonesia sudah terjadi selama beberapa kali.

Untuk itu, kata dia, diperlukan penyelidikan penyebab runtuhnya bangunan.

"Sebenarnya ini sudah kejadian yang kesekian kalinya. Memang kita mesti lihat lebih lanjut penyebabnya apa," kata dia, Sabtu (9/11/2019).

Dia menjelaskan, ada sejumlah hal penting yang harus diperhatikan dalam konstruksi yang terutama berkaitan dengan baja ringan.

Hal-hal tersebut yakni produk yang berkualitas, desain, dan cara pemasangan yang tepat.

Dia menyayangkan terjadinya insiden itu.

Berita Rekomendasi

Diketahui, salah satu bahan yang digunakan dalam konstruksi gedung sekolah tersebut adalah baja ringan.

"Kami dari ARFI sangat prihatin mengenai kejadian di SDN Gentong, di Pasuruan ini. Kami sangat menyayangkan kejadian ini bahkan sampai ada korban jiwa," tambahnya.

Bangunan Gagal Konstruksi

Dilansir Surya, Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan, menyebut bangunan atap empat kelas SDN Gentong yang ambruk itu gagal kontruksi dan ngawur.

Hasil dari penyelidikan tim labfor menyatakan, bahwa bangunan ini memang tinggal menunggu ambruknya.

"Sudah gagal kontruksi, dan ngawur bangunnya," kata Kapolda usai melihat langsung Gedung SDN Gentong, Sabtu (9/11/2019) pagi.

Ia juga menerima laporan dari BPK, yang menyebutkan bahwa bangunan ini sudah tidak sesuai dengan spesifikasi. Ada indikasi korupsi dalam pembangunan ini.

"Ini masih kami dalami lagi. Kalau memang iya, berarti ada dua kasus yakni kelalaian dalam pembangunan yang membuat orang meninggal dunia dan penyimpangan atau korupsi," jelasnya.

Sebenarnya, kata dia, PPK jauh sebelum kejadian ini sudah khawatir bangunan ini akan runtuh, hanya tinggal tunggu waktu Karena memang dari awal, sudah ada sesuatu yang salah.

"Dan ternyata kejadian benar. Bangunan ini runtuh, menimpa siswa - siswi yang sedang belajar. Bahkan, sampai membuat dua orang meninggal dunia," tambah dia.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, ada dua tersangka dalam kasus ini, yakni D dan S. Keduanya dari pihak swasta atau kontraktor yang membangun bangunan ini di tahun anggaran 2012.

Keduanya diamankan di Kediri.

Ada dua bendera yang digunakan untuk membangun proyek ini yakni ADL, dan DH.

Kini, kedua tersangka sudah diamankan dan ditahan di Polda Jawa Timur.

Apa ada kemungkinan tersangka bertambah dari kalangan ASN, Kapolda menyebut bisa saja terjadi.

Ia tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka baru.

"ini masih kami kembangkan dan kami dalami lagi," kata dia.

Sebagain artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kapolda Jatim Sebut Konstruksi Bangunan SDN Gentong Pasuruan Ngawur, Ada Kemungkinan Tersangka Baru, https://surabaya.tribunnews.com/2019/11/09/kapolda-jatim-sebut-konstruksi-bangunan-sdn-gentong-pasuruan-ngawur-ada-kemungkinan-tersangka-baru.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas