Mayat Dicor di Bawah Musala, Reaksi Anak Bungsu Setelah Bermimpi Tentang Ayah
Pesan Surono, Mayat Dicor di Bawah Musala kepada Anak Bungsu Lewat Mimpi, Ini Reaksi Fatim
Penulis: Anugerah Tesa Aulia
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Pesan Surono, Mayat Dicor di Bawah Musala kepada Anak Bungsu Lewat Mimpi, Ini Reaksi Fatim
TRIBUNNEWS.COM - Anak perempuan Surono, Fatim (20) tidak pernah menyangka sang ayah meninggal karena dibunuh.
Terlebih orang yang diduga membunuh sang ayah adalah kakaknya, Bahar (25) dan ibunya, Busani (45).
Mendengar hal tersebut Fatim merasa terkejut atas kematian sang ayah.
Fatim yang baru datang ke Indonesia pada bulan Juni 2019 ini tak menyangka kejadian yang meninmpa keluarganya.
Baca: Reaksi Putri Surono saat Tahu Ayahnya Dibunuh Sang Kakak Kandungnya: Saya Nggak Nyangka, Kok Tega!
Baca: 8 Fakta Mayat Dicor Di Bawah Musala: Surono Sempat Pisah Ranjang hingga Begini Pengakuan Busani
Sebelumnya Fatim bekerja sebagai TKW di Malaysia selama satu tahun.
"Saya kaget tapi mau gimana lagi, akhirnya hanya bilang ya sudah mungkin tidak jodoh sama ibu," tutur Fatim yang dikutip dari Surya.id
Kemudian Fatim menceritakan perihal kejanggalan yang sempat ia rasakan selama sang ayah menghilang.
Ia mengungkapkan jika bermimpi tentang sang ayah sebanyak dua kali.
Pertama, dalam mimpinya, Surono minta dipayungi.
Mimpi kedua, tutur Fatim, sang ayah berpesan untuk menjaga ibunya dan bilang kalau dirinya kesal dengan Bahar.
"Dalam mimpi itu bapak bilang 'nduk, lindungi bu e yo, aku kesel karo Bahar'.
"Saya langsung terbangun setelah mimpi itu," ujarnya.
Kemudian mimpi itu dia ceritakan kepada ibunya.
Ibunya hanya menjawab mungkin Surono sakit.
Sang ibu juga memintanya mendoakan Surono.
Tak lama setelah mimpi tersebut, terbongkarlah jika Surono yang menghilang selama ini ternyata dikubur serta dicor di bawah musala rumahnya.
Fatim tidak pernah menyangka, kalau sang kakak tega melakukan hal tersebut kepada ayahnya hanya karena cemburu soal harta (ekonomi).
"Kakak itu memang kerap bilang, apa-apa yang diberi saya oleh bapak. Padahal bapak memberlakukan sama kepada kami. Saya nggak nyangka, juga kaget kok sampai tega begitu. Dikuburnya di situ lagi, tempat saya shalat," ujarnya lirih.
Selama ini Fatim tidak mencurigai apapun.
Hanya saja, dia kerap resah karena tidak pernah mendapat kabar dari ayahnya.
Fatim yang beberapa kali meminta nomor telepon Surono kepada Bahar juga tidak pernah diberi.
Bahkan Bahar menjawab kalau ibu tirinya alias istri Surono galak dan tidak ingin Surono berhubungan dengan keluarga di Dusun Juroju Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo.
"Katanya bapak juga ganti nomor telepon," lanjutnya.
Seperti yang diketahui, Surono ditemukan dikubur di musala rumahnya yang baru dibangun sekitar enam bulan lalu atau satu bulan setelah kepergian Surono.
Penumuan Surono tersebut dilakukan berdasarkan atas laporan dari sang anak Bahar.
Surono ditemukan dikubur tiga lapis.
Pertama, pihak kepolisian membongkar keramik yang berwarna hitam itu.
Di bawah keramik, ada timbunan tanah. Kemudian di bawah tanah, masih ada lagi semen cor kasar, barulah ditemukan sarung.
Di sarung itulah, polisi menemukan sesosok jasad Surono.
Pelapis di atas jasad itu juga tergolong tinggi.
Keramik itu setinggi satu ukuran keramik, lebih beberapa sentimeter.
Di bawah keramik, ada urukan tanah sekitar 25 sentimter, kemudian barulah semen cor kasar.
Karena itulah, polisi harus menggali beberapa kali sebelum menemukan jasad Surono.
Lokasi penguburan jasad itu berukuran lebar 1,5 meter, dan panjang 3 meter.
Tak hanya itu, saat pembongkaran lapisan yang mengubur tubuh Surono, polisi menemukan beberapa barang bukti.
Polisi menemukan linggis bernoda darah di bawah jenazah Surono.
Selain linggis, polisi juga menemukan sebilah pisau. Pisau itu juga berada di liang kubur, namun agak jauh dari jasad Surono.
Sejak awal kasus ini terungkap, polisi menduga Busani dan Bahar mengetahui apa yang terjadi pada Surono.
Karenanya, dari Busani juga polisi telah menguak misteri tewasnya Surono.
Sehingga polisi menetapkan Bahar dan Busani, anak dan istri Surono sebagai tersangka dalam kasus penemuan mayat dicor di bawah musala rumahnya.
(Tribunnews.com/Anugerah Tesa Aulia/Surya.co.id/SriWahyunik)