Pasca-bom Bunuh Diri, Warga Tetap Urus SKCK di Mapolrestabes Medan, Pemeriksaan Ketat Harus Dilalui
Warga kembali mengantre untuk permohonan SKCK di Mapolrestabes Medan setelah beberapa hari terjadi ledakan bom bunuh diri di sana.
Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Warga kembali mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) setelah terjadi ledakan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan.
Antrean warga untuk mengurus SKCK kembali terlihat di Mapolrestabes Medan.
Surat keterangan dari kepolisian tersebut dibutuhkan oleh warga yang hendak melamar kerja.
Seperti yang diungkapkan oleh seorang pengantre bernama Reza.
Dirinya melakukan permohonan SKCK untuk keperluan syarat mendaftar seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2019.
Baca: Pemburuan Jaringan Teroris Pelaku Bom Bunuh Diri Medan, 2 Terduga Teroris Tewas
Baca: Lanjutan Kasus Bom Bunuh Diri di Medan, Polisi Tetapkan 18 Orang Tersangka & Sita Barang Bukti Ini
"Pengurusan SKCK, untuk pendaftaran CPNS," katanya, di Mapolrestabes Medan, Sabtu (16/11/2019), melihat tayangan YouTube KOMPASTV.
Mengenai kondisi permohonan SKCK di dalam Mapolrestabes, Reza mengaku kondisinya tertib.
"Kondisinya lumayan tertib ya, teratur," lanjutnya.
Reza mengaku setelah terjadi peristiwa ledakan pada Rabu (13/11/2019) lalu, saat ini situasi di sana sudah aman dan juga pengamanan dari polisi diperketat.
"Sudah mulai kondusif juga, pengamanannya juga ketat," jelasnya.
Baca: Detik-detik 2 Perakit Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan Ditembak Mati, Berperan Jadi Pengantin
Baca: Viral Curhat Kemarahan Ayah Tiga Anak Terduga Terorisme di Medan: Disuruh Ngaji Malah Kayak Gini
Saat ini memang tak mudah bagi warga untuk masuk ke Mapolrestabes Medan.
Rangkaian pemeriksaan ketat harus mereka lalui.
Mulai dari pemeriksaan diri, pemeriksaan barang bawaan, sampai penukaran identitas diri.
Pemeriksaan ketat dari polisi tersebut dilakukan demi mencegah aksi teror kembali terjadi.
Warga yang hendak mengurus SKCK pun tak keberatan dengan pemeriksaan ketat yang dilakukan oleh polisi tersebut.
Baca: Teroris Disebut Sudah Incar Aparat Kepolisian Sebagai Target Sejak 2010 Silam
Baca: Teroris Disebut Sudah Incar Aparat Kepolisian Sebagai Target Sejak 2010 Silam
Sebelumnya, polisi telah mengungkap pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan yang berinisial RMN.
Pelaku RMN berusia 24 tahun dengan status sudah menikah.
Setelah mengungkapkan identitas pelaku, polisi juga mengamankan perempuan berinisial DA, istri dari pelaku bom bunuh diri.
Polisi mengungkapkan, DA sudah terpapar radikalisme terlebih dulu sebelum suaminya, RMN.
Saat ditangkap, DA sedang menyusun rencana untuk melakukan aksi teror di Bali.
Penyusunan rencana aksi teror tersebut dilakukan bersama seorang pria berinisial I.
Pria berinisal I tersebut merupakan narapidana perkara terorisme yang saat ini mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II, Kota Medan, Sumatera Utara.
Saat ini DA masih diperiksa secara intensif oleh tim Densus 88 Antiteror Polri untuk pengembangan kasus bom bunuh diri suaminya, beserta aksi teror yang direncanakannya.
(Tribunnews.com/Nuryanti)