Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta-fakta Ular Piton Raksasa Lilit Leher Mariyadi

Temuan ular piton raksasa tersebut menggegerkan warga setempat dan berhasil ditaklukan salah seorang warga bernama Mariyadi (41).

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Fakta-fakta Ular Piton Raksasa Lilit Leher Mariyadi
Luhur Pambudi/Surya
Ular Piton Sono Kembang yang berhasil ditangkap warga Candi Lempung Lontar, Surabaya kini disimpan di bekas sangkar burung dara. 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA -- Berikut delapan fakta terkait ular piton raksasa yang ditemukan warga Candi Lempung Surabaya Sabtu (16/11/2019).

Temuan ular piton raksasa tersebut menggegerkan warga setempat dan berhasil ditaklukan salah seorang warga bernama Mariyadi (41).

Selama 1 jam, warga dan Mariyadi melawan ganasnya ular piton raksasa tersebut sampai lehernya sempat terlilit.

Setelah berhasil diamankan, ular piton tersebut kini menjadi tontonan warga setempat dan anak-anak.

Selain itu, adapula dugaan sementara penyebab ular piton berukuran besar itu merambat ke pemukiman warga.

Berikut 5 fakta ular piton raksasa yang ditemukan warga Candi Lempung Surabaya.

1. Berukuran Raksasa, Warga Kaget

Berita Rekomendasi

Penemuan ular piton tersebut pertama kali diketahui oleh satpam perumahan setempat saat sedang berpatroli.

Mendengar kabar tersebut, seorang warga bernama Mariyadi lantas keluar dan melihat ular tersebut.

Baca: Mariyadi Taklukkan Ular Piton 4 Meter yang melilit Lehernya

Baca: Kronologi Kebakaran Toko Baju yang Pernah Diresmikan Raffi Ahmad, Asap Kepung Ruang Panel Listrik

Baca: Nasib Polisi Nakal Surabaya Seusai Tiduri 2 Istri Orang, Terkuak Jurus Rayu Selingkuhan: Ngadem

Tanpa pikir panjang, Mariyadi langsung terjun ke sungai tempat ular piton raksasa itu berada.

Mulanya, Mariyadi sempat berpikir jika ular tersebut berukuran kecil.

Namun, ternyata setelah melihat langsung ular piton itu, Mariyadi sadar jika hewan melata itu berukuran raksasa.

Diketahui jika ular piton raksasa yang ditemukan warga Candi Lempung berukuran 4 meter dengan berat sekitar 50 kilogram.

"Saya kira ular kecil, ternyata saya lihat ularnya besar," tuturnya.

2. Mariyadi Sempat Bertarung dan Terjatuh.

Saat berusaha mengamankan ular yang membuat warga heboh tersebut, Mariyadi sempat bertarung epik dengan hewan raksasa itu.

Ia mengaku berhasil menaklukan ular piton raksasa tersebut setelah bertarung selama 15 menit.

Ia pun sempat terjatuh akibat serangan si ular berukuran jumbo ini.

"Saya pegang ekornya, saya tarik, sempat lepas karena melawan. Sempat tarung sama saya (berkelahi), sampai saya jatuh," ujarnya saat ditemui di lokasi penemuan ular, Minggu (17/11/2019).

3. Leher Mariyadi Sempat Dililit Ular Piton Raksasa

Sadar menjadi bahan buruan warga setempat, ular piton raksasa itu sempat mencoba untuk melarikan diri.

Namun, sebelum berhasil membebaskan diri dari ancaman warga sekitar, ular piton itu berkali-kali melakukan perlawanan sengit.

Mulai dari menyeringai lalu berdesis keras seraya mengulurkan lidahnya.

Ular Piton Sono Kembang yang berhasil ditangkap warga, kini disimpan
Ular Piton Sono Kembang yang berhasil ditangkap warga, kini disimpan di bekas sangkar burung dara. (surya.co.id/luhur pambudi)

Namun, sebelum ular tersebut berhasil berkamuflase dengan medan sungai yang puritan lantas menghilang, Mariyadi sigap lalu dipegangnya ekor ular tersebut lalu menariknya kuat-kuat.

Tubuh Mariyadi pun dililit lipatan tubuh si ular.

"Saya menghadang pakai tangan. Pas saya pegang melibet (melilit) badan saya, kena leher saya tadi malam, semenit lilit leher saya," ungkapnya.

Sejam berjibaku meladeni perlawanan hewan melata tersebut, sang ular pun takluk setelah warga beramai-ramai menyergap ular tersebut dengan siasat khusus.

Yakni, dengan menjepit kepala ular menggunakan alat besi berbentuk huruf 'T', saat dirasa gerakan ular terkunci, warga lantas beramai-ramai membuntal kepala ular dengan lapisan selotip lakban.

"Akhirnya saya himpit pakai besi bentuk T Lalu saya lakban kepalanya, saya buntal," ungkap Mariyadi.

4. Jadi Hiburan Anak-anak

Setelah berhasil diamankan warga, ular piton raksasa tersebut kini dimasukkan kedalam kandang besi.

Hewan melatah ini juga menjadi tontonan warga dan anak-anak setempat yang ingin mengetahui ular secara langsung.

"Ya sementara dibuat hiburan anak-anak kecil yang mau melihatnya," pungkasnya.

5. Komunitas Tak Mau Adopsi, Kenapa?

Sementara itu, Ketua RT 03 Purwo Subketi (49) menuturkan, sementara waktu pihaknya masih belum miliki rencana selanjutkan terhadap ular hasil tangkapan warganya.

Semalam, beberapa jam setelah ular tersebut diamankan, ada seorang dari komunitas pecinta ular tertarik melihat ular tangkapan warganya.

Purwo sempat mengaku optimis bahwa ular tersebut bisa diuangkan atau paling tidak dapat berpindahtangan ke pihak yang memang ahlinya.

Namun, ternyata dugaannya meleset, pihak komunitas pecinta alam tersebut mendadak urung mengadopsi ular tersebut setelah tahu bahwa status ular tersebut adalah ular liar .

"Ternyata beda kalau ular dipelihara dari kecil. Karakternya lain, gak berani Jadi enggak jadi beli," ungkap pria bertopi urang itu.

6. Penyebab Ular Masuk Pemukiman

Mariyadi (41) penangkap ular piton raksasa di Candi Lempung Surabaya menengarai ular tersebut muncul akibat rusaknya habitat tempat ular.

Menurutnya, di sisi timur permukiman semula terdapat hamparan tanah yang luasnya diperkirakan lebih satu hektar.

Hamparan tanah seluas itu, ungkap Mariyadi, semula banyak ditumbuhi pepohonan tinggi dan tanaman liar.

Namun, setelah tanah tersebut menjadi milik pengembang perumahan, beberapa pohon besar dan area rerumbun tanamanan liar berubah fungsi karena proses pembangunan.

Tak pelak, alih fungsi lahan itu membuat vegetasi lingkungan hidup hewan-hewan liar, termasuk ular piton Sanca Kembang yang ditemukan warga itu, terganggu.

"Ini kan ditebangi (tanah luas di samping sungai). Tanah perumahan baru, dan pohonnya disini banyak ditebangi," katanya pada TribunJatim.com (grup surya.co.id) di lokasi penemuan ular, Minggu (17/11/2019).

7. Mucul Secara Periodik, 6 Bulan Sekali

Sedang Ketua RT 03 Purwo Subekti (49) menambahkan kemunculan ular tersebut ditengarai secara periodik, yakni setiap enam bulan sekali

Biasanya dilatarbelakangi oleh kondisi fase musim menginjak pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan.

"Enam bulan lalu ada penampakan ular di lokasi itu, besar sekali lebih besar ga ada yang berani megang ya udah dibiarin. Eh ini muncul lagi," jelasnya Subekti.

"Pokoknya setiap musim hujan selalu keluar ya kayak gini. Faktor cuaca mungkin, panas kan pancaroba," pungkasnya.

8. Yang Lebih Besar Masih Berkeliaran

Lebih lanjut, Purwo Subekti menuturkan jika masih ada ular lain yakni pasangan ular tersebut yang berukuran jauh lebih besar.

"Ukurannya besar, ya sebesar paha orang dewasa panjangnya 6 meter lebih," katanya saat ditemui TribunJatim.com (grup surya.co.id) di lokasi penemuan ular, Minggu (17/11/2019).

Subekti menerangkan, pengalamannya mengetahui keberadaan ular besar tersebut diperoleh dari penuturan warga yang bekerja membangun dinding sungai enam bulan lalu.

Ada beberapa pekerja yang melihat sendiri ada ular dengan ukuran tubuh besar menggeliat lantas menghilang di semak-semar di sepanjang bibir sungai.

"Mereka kira hewan apa, pas didekati ular piton ukurannya lebih besar," jelasnya.

Senada dengan Subekti, warga setempat Mariyadi (31) juga mengaku mengetahui adanya ular lainnya yang berukuran lebih besar ketimbang yang berhasil ia tangkap, Sabtu lalu..

"Ini belum seberapa. Ada yang lebih besar itu yang bikin saya penasaran," terangnya.

Ia mengaku tak sabar menangkap ular tersebut, namun tujuannya bukan bermaksud melukai si ular.

"Kalau memang ada pasti saya tangkap," ungkap Mariyadi yang juga penangkap ular raksasa tersebut. (Alif Nur Fitri Pratiwi)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul 8 FAKTA Ular Piton Raksasa yang Lilit Leher Maryadi di Candi Lempung, Ini Penyebab & Nasib Terkini

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas