Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buron Kasus Pembunuhan Enam Tahun Lalu di Palembang Dihadiahi Timah Panas

Korban meninggal dunia atas nama Amir bin Asir (59) lalu anak korban Alan Rahman bin Amir (28) mengalami luka ringan

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Buron Kasus Pembunuhan Enam Tahun Lalu di Palembang Dihadiahi Timah Panas
Sripo/ Fajeri
Efendi (Kiri) buronan kasus pembunuhan tahun 2013 di Muba ditangkap polisi 

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Pelarian Effendi alias Epen (49) warga Jalan Maju Bersama 1 Kecamatan Alang-Alang Lebar, Kota Palembang selama enam tahun terhenti.

Tersangka kasus pengroyokan hingga mengakibatkan korban tewas  diamankan aparat kepolisian Polsek Bayung Lencir di Desa Pandan Sari Kecamatan Tungkal Jaya sekitar pukul 06.00 WIB, Kamis (28/11/19).

Korban meninggal dunia atas nama Amir bin Asir (59) lalu anak korban Alan Rahman bin Amir (28) mengalami luka ringan pada saat terjadinya peristiwa berdarah pada 15 Febuari 2013 silam.

Peristiwa berdarah tersebut terjadi ketika kelima orang pelaku mendatangi kediaman korban.

Saat itu korban mengendari sepeda motor miliknya dari arah Palembang tepatnya berada di Desa Simpang Bayat.

Kemudian kendaraan korban ditabrak tersangka menggunakan mobil truck dyna, saat bersamaan datanglah ke empat orang teman tersangka yakni Pajarudin telah tertangkap kasus narkoba, A (DPO), B (DPO) dan AN (DPO) menggunakan mobil toyota fortuner.

Baca: Habisi Tetangga, Dodi Dibekuk Polisi Satu Tahun Kemudian

Baca: Kasus Pembunuhan Janda Muda yang Hamil 6 Bulan, Kenapa Pelakunya Menghabisi Korban dengan Sadis?

Baca: Benarkah Siswa SMA yang Bunuh Wanita Hamil di Bojonegoro Karena Minta Pertanggungjawaban?

Kapolres Muba AKBP Yudhi Markus Pinem SIK, didampingi Wakapolres Kompol Ade Ardianysah SIK dan Kapolsek Bayung Lencir AKP Jonroni, mengatakan, setelah pelarian korban selama kurang lebih 6 tahun pihaknya berhasil mengamankan tersangkan Effendi.

Berita Rekomendasi

Pelaku diketahui keneradaannya tengah berada di Kecamatan Bayung Lencir.

"Tersangka kita amankan Kamis (28/11/19) sekitar pukul 19.30 WIB, namun pada saat hendak diamankan tersangka memiliki senjata api rakitan jenis revolver dan menembakkan satu amunisi kearah petugas."

"Karena mengancam akhirnya tersangka dilumpuhkan dengan dua tembakkan tegas dan terukur pada paha kanan dan betis kiri,"kata Yudhi

Setelah melumpuhkan tersangka kita turut mengamankan barang bukti (BB) berupa 1 bilah pisau gagang coklat yang dipergunakan tersangka, 1 unit truck toyota dyna, 1 unit toyota fortuner, 1 buah topi, 2 pasang sandal, 1 unit motor kawasaki ninja dan 1 pasang sarung tangan.

"Tersangka kita jerat pasal 338 KUHP jo pasal 170 ayat 2 ke 3 KUHP jo pasal 351 ayat 3, sedangkan 1 tersangka lainnya yang telah diamankan Pajarudin atas kasus narkoba akan kita bon untuk dilakukan pemeriksaan."

Baca: Untuk Pastikan Wanita Muda yang Sedang Hamil Ini Meninggal, Siswa SMA Ini Melakukan Hal yang Sadis

Baca: Remaja Pembunuh Guru Selalu Terbayang Wajah Korban, Sering Alami Hal Mistis Ini

Baca: Mayat Perempuan Ditemukan di Jombang, Diduga Meninggal Tiga Hari Lalu

"Sedangkan ketiga pelaku lain yang saat ini melarikan diri kita mengimbau untuk segera menyerahkan diri, jika tidak tidak akan lakukan tindakkan tegas dan terukur,"tegasnya.

Sementara, Effendi alias Epen mengatakan awal mula perkara tersebut terjadi adanya perselisihan soal tanah antara korban dan tersangka.

Dimana korban menempati tanah milik orang tua tersangka dan ingin menjual tanah tersebut.

"Ya, dulu itu dia numpang tanah orang tua saya ketika dia mau pindah tanah orang tua saya juga di jualnya. Kemudian 11 tahun dia kembali lagi dan ingin menjual tanah orang tua saya berada di ujungnya, orang tua saya mencegah dan sempat mengancam ingin menujah orang tua saya,"kata Effendi.

Saya tidak terima melihat orang tua diperlakukan seperti itu, dirinya bersama adiknya dan anak buah berasal dari Lampung datang ke rumahnya.

"Saya nusuk dia dari belakang 1 kali sisanya Andi, Aan dan anak buah saya yang melakukan eksekusi,"ungkapnya.

Setelah melakukan perbuatan tersebut kelimanya berpisah, sedangkan Effendi berlari ke Jakarta selama 2,5 tahun, dan Bali beberapa saat sisanya di Palembang.

"Saya tidak menyesal karena ini Abah saya di ancam, selama melarikan diri saya beli truck dan mengambil angkutan. Sedangkan senpira ia dapatkan dari seseorang dengan harga Rp 600 pada tahun 2004 silam,"tutupnya. (SP/ Fajeri)

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judulBuron Kasus Pembunuhan di Muba Tahun 2013 Diringkus, Tembak Polisi saat Akan Ditangkap

Sumber: Tribun Sumsel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas