Total 4 Kali Teror Bom di Rumah Keluarga Yusuf, Diduga Terkait Persaingan Bisnis Travel Umrah
Berdasarkan keterangan warga, sudah 3 kali teror bom terjadi di kawasan itu dalam kurun waktu satu minggu terakhir.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Teror bom di Kota Palembang membuat penduduk di seputaran terutama kawasan Talang Aman, Kecamatan Kemuning resah.
Apalagi kemudian ada penemuan bom di rumah Sunariah (65) yang berada di Jalan Sederhana Kelurahan Talang Aman, Kecamatan Kemuning, Palembang, benar-benar mengagetkan warga, Senin (9/12/2019).
Namun rupanya, aksi teror bom bukan hanya sekali ini saja terjadi di wilayah tersebut.
Sebab, berdasarkan keterangan warga sekitar yang enggan disebutkan namanya, sudah 3 kali teror bom terjadi di kawasan itu dalam kurun waktu satu minggu terakhir.
Apabila dijumlahkan dengan hari ini di rumah Sunariah, maka sudah 4 kali teror bom dalam satu minggu terakhir yang telah terjadi.
"Kemarin juga ada teror bom, di rumah besan Pak Sunariah. Tapi tidak terlalu besar dan info yang saya dengar teror itu juga sudah dilaporkan ke polisi," kata seorang warga sekitar.
Ternyata ada hal yang membuat warga heran. Sebab teror bom itu terjadi di kediaman Yusuf (alm) yang tak lain adalah besan dari Sunariah.
Dimana, letak rumah mereka berada dalam satu kawasan meskipun berbeda nama jalan.
Kira-kira jaraknya hanya kurang dari 50 meter saja.
Tribunsumsel.com kemudian mendatangi kediaman keluarga almarhum Yusuf yang dikatakan warga sekitar adalah besan Sunariah.
Rumah bercat hijau yang terletak di komplek CPM Jalan Gama 1 Kelurahan Talang Aman, Kecamatan Kemuning, Palembang itu, sudah dalam keadaan kosong dengan pagar terkunci.
Berdasarkan keterangan warga sekitar yang saat ditemui tengah berkumpul di samping rumah Yusuf, pemilik rumah takut untuk menempati rumah itu sekarang.
Tepatnya sejak teror bom yang sudah 3 kali mereka alami.
Baca: Teror Bom di Komplek TNI Palembang, Sunariah Kaget Temukan Tas Ransel Berisi Kabel dan Pipa
Baca: Gara-gara Cemburu, Cowok Ganteng di Palembang Bakar Rumah Pacarnya
"Kami panggil pemilik rumah itu Ibu Yusuf, seperti nama suaminya. Kalau nama aslinya kami tidak tahu."
"Beliau memang sering tinggal di rumah anak-anaknya. Dan sekarang sejak ada teror, jadi tidak lagi ke sini. Wajar juga karena memang takut," ujar Meri (45), salah seorang warga sekitar.
Tak hanya pemilik rumah saja yang merasa takut dengan teror bom yang terjadi.
Namun warga sekitar juga merasa resah dengan adanya teror bom yang dianggap begitu meresahkan.
"Wah, bukan lagi. Kami semua cemas, takut nanti jadi korban," ujarnya.
Meri mengatakan, rentetan teror yang dialami keluarga Yusuf bermula sekitar seminggu yang lalu.
Baca: Mengaku Polisi, Bastanul Menipu Banyak Cewek, Ternyata ni yang Menginspirasinya
Baca: Polisi Gadungan Rayu Sejumlah Perempuan Hingga Dapatkan Foto Tanpa Busana dan Memeras Para Korbannya
Tepatnya ketika ada seseorang yang sengaja melempar bom molotov di rumah tersebut.
"Untung ledakannya tidak besar. Tapi sempat membaik kursi rotan di teras. Sekarang kalau saya tidak salah kursi itu sudah dibawa ke Polsek. Karena pihak keluarga juga sudah melaporkan kejadian itu," ujarnya.
Teror bom yang kedua, Meri tidak terlalu tahu pasti kapan terjadinya.
Namun ia mendapat informasi adanya bom kedua dari salah seorang penghuni rumah kediaman Yusuf.
Sedangkan teror ketiga kembali terjadi hanya berselang dua hari dari kabar adanya teror kedua.
Berdasarkan keterangan Meri yang mengaku kembali mendengar cerita dari salah seorang penghuni rumah Yusuf, ada seseorang menggunakan sepeda motor matic yang sengaja kembali melempar bom molotov ke rumah tersebut.
Beruntung bom itu tidak meledak dan menyasar masuk ke kolam kering yang berada persis di halaman rumah.
"Untungnya tidak meledak. Tapi kami cemas juga dengar kabar itu," ujarnya.
Ada pula seorang warga lain menduga, teror yang terjadi itu dikarenakan permasalahan travel yang dikelola oleh salah seorang anak dari almarhum Yusuf.
Namun bagaimana inti dari persoalan itu secara rinci, warga tersebut tidak mengetahuinya secara pasti.
"Tapi sepengetahuan kami, bukan anak Pak Sunariah yang ikut urus travel. Pak Sunariah dan Pak Yusuf memang besan, tapi yang urus travel itu kakak ipar anak Pak Sunariah. Itu kenapa kami heran, kok Pak Sunariah kena teror juga. Padahal kan dia tidak ada urusan. Lagian bukan anak dia yang punya kerjaan ngurus travel," ujar warga tersebut.
Baca: Tak Terima Ditegur, Tukang Palak di Palembang Nekat Bakar Tetangganya: Pelaku Siram Bensin ke Korban
Baca: Viral Pria Bakar Rumah Pacar dan Nyaris Bunuh Ayah, Alasannya Sepele Tak Bisa Temui Saat Apel!
Terlepas apapun alasannya, warga sekitar tetap merasa cemas dengan adanya teror bom yang beberapa hari belakangan ini terus saja terjadi.
Untuk itu warga sangat berharap agar aparat kepolisian segera menemukan dan menangkap pelaku yang sudah begitu meresahkan itu.
"Biar kami bisa tenang. Takut juga kalau ada teror seperti ini. Kami juga tidak bisa tidur jadinya," ujar warga.
Sunariah Kaget Temukan Ransel Berisi Kabel
Sebelumnya beredar isu adanya bom yang diletakkan orang tak dikenal di Komplek TNI di Jalan Sedehana 1 RT 16 RW 005 Kelurahan Talangan Aman, Kecamatan Kemuning, Palembang.
Kabar ini, membuat warga sekitar menjadi panik dan langsung melaporkan hal tersebut ke pihak kepolisian.
Dari laporan tersebut, Kapolsek Kemuning AKP Robert meminta bantuan dari Gegana Brimob Polda Sumsel.
Saat datang, tim Gegana Brimob Polda Sumsel langsung melakukan penelusuran.
Tak hanya itu saja, pintu masuk di depan komplek untuk saat ini juga ditutup menggunakan police line.
Adanya info dari warga yang diteruskan ke Kapolsek Kemuning Palembang dan Gegana Brimob Polda Sumsel, langsung dilakukan pengamanan.
Pintu depan Jalan Sederhana 1 Kecamatan Kemuning Palembang langsung ditutup menggunakan police line.
Disisi lain, anggota Gegana Brimob Polda Sumsel langsung melakukan penyisiran terkait adanya laporan bom di komplek itu.
Terlihat, ada beberapa personel yang menyisir di dalam komplek tersebut.
Sedangkan, satu personel lain berjaga di depan pintu masuk agar tidak ada orang yang masuk ke dalam komplek selama penyisiran dilakukan.
Terlihat pula, mobil Gegana yang stanby di dalam komplek.
Dengan menggunakan peralatan deteksi bom, personil Gegana Brimob Polda Sumsel melakukan penyisiran terkait isu adanya bom di dalam komplek tersebut.
Pemilik rumah yang diteror bom di Komplek Sederhana 1 Nomor 1138 RT 16 RW 005 Kelurahan Talangan Aman Kecamatan Kemuning, Palembang sempat kaget.
Menurut Sunariah (65), memang sebelumnya ada seseorang yang menelepon anaknya dan mengatakan akan meledakkan bom di depan rumahnya.
Karena penasaran, akhirnya ia mengecek di sekitar rumahnya.
"Saat dicek, ada tas ransel di depan rumah dekat sumur. Penasaran, aku sempat buka dan terlihat ada kabel dan pipa," ujarnya.
Karena penasaran, membuat Sunariah akan membuka tas tersebut. Namun, tindakannya yang akan membuka tas tersebut dilarang anaknya.
Terlebih, sudah terlihat kabel dan pipa dari dalam tas ransel tersebut.
Sehingga, Sunariah memutuskan untuk melaporkan temuan tas ransel tersebut ke ketua RT.
"Dari ketua RT, langsung lapor polisi. Tidak lama, Gegana juga datang dan mengamankan tas itu. Gegana juga menyisir rumah, agar tidak ada barang lain yang mencurigakan," katanya.
Setelah Gegana mengecek tas tersebut dan memang berisikan kabel serta pipa, membuat tas tersebut langsung dibawa ke mobil Gegana.
Di dalam tong mobil Gegana, tim penjinak bom langsung meledakkannya.
"Tidak tahu bom benar atau tidak. Karena, tadi dimusnahkan Gegana," katanya.
Teror bom di Kompleks Sederhana 1 dan penyisiran yang dilakukan akhirnya menemukan sebuah tas di dalam pekarangan rumah milik Sunariah Nomor 1138 RT 16 RW 005 Kelurahan Talang Aman, Kecamatan Kemuning Palembang.
Tak tersebut, langsung diamankan Tim Gegana Brimob Polda Sumsel.
Usai diamankan, tas tersebut dibawa ke mobil Gegana dan dilakukan diskrafter atau di ledakan.
Tetangga Sunariah, Lina (42) ketika ditemui menuturkan, rumah tetangganya itu sempat mendapat telepon dari seseorang dan akan mengebom rumahnya.
Namun, hal tersebut tidak dipedulikannya.
"Telepon itu sekitar pukul 10.00, ada yang telepon dan mengatakan sudah meletakkan bom di rumahnya," ujar Lina.
Karena tak mempedulikannya, membuat Sunariah tak ambil pusing. Seperti biasa, ia keluar ke perkarangan rumah. Saat itulah, ditemukan sebuah tas.
Sempat dibukanya, ternyata di dalam tas tersebut berisi panci yang dibalikkan.
Karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, ia memutuskan untuk melaporkan hal tersebut ke ketua RT.
"Jadi heboh, karena dilihat seperti belakang panci. Kata Pak Sunariah, ada kabelnya," ujarnya.
Persaingan Bisnis
Terkait teror bom di rumah Sunariah di Jalan Sederhana 1 Kelurahan Talang Aman Kecamatan Kemuning Palembang, hal tersebut dibenarkan Polda Sumsel.
Melalui Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, dari laporan ketua RT dan anak korban ke Polsek Kemuning, langsung ditindak lanjuti dengan pengecekan yang dilakukan tim Gegana Polda Sumsel.
Dari pengecekan, ternyata tas ransel warna hitam memang berisikan kabel dan pipa. Karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan, dilakukan pemeriksaaan lebih lanjut di mobil Gegana.
"Setelah diperiksa lebih detil, ternyata tas itu hanya berisikan kabel dan pipa saja. Bukan berisi bom berdasarkan teror dari si penelepon," ujar Supriadi.
Karena akan membuat cemas, tas berisikan kabel dan pipa tersebut, diputuskan untuk dimusnahkan tim Gegana Brimob Polda Sumsel.
Menurut Supriadi, teror ini karena berlatar belakang masalah usaha tour and travel umrah. Pelaku diduga tidak senang dengan usaha yang digeluti Sunariah yang terlihat lebih maju.
"Ini diduga orang yang kenal sama pemilik rumah. Karena, sebelumnya sempat menelepon dan meneror bila ia sudah meletakan bom di rumah. Dari keterangan pemilik rumah, ada yang tidak senang usahanya maju," ujar Supriadi.
Meski bukan bom yang sebenarnya diletakan di depan rumah Sunariah, tetapi dengan teror yang ada dan sudah meresahkan masyarakat, menurut Supriadi kasus ini tetap akan dilakukan penyelidikan.
"Nanti, siapa pelakunya baru bisa ketahuan. Setelah penyidik melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi-saksi," ujarnya. (TRIBUN SUMSEL/SHINTA DEW)
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Teror Bom di Kota Palembang, Ternyata Sudah 3 kali Teror Serupa di rumah Ipar Sunariah Talang Aman