Anggota DPR Saan Mustofa Sebut Kritikan Andre Rosiade pada Gubernur Sumbar sebagai Hal yang Biasa
Saan Mustofa menilai kritikan anggota Komisi VI DPR Fraksi Partai Gerindra, Andre Rosiade kepada Gubernur Sumatera Barat adalah hal biasa.
Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi II DPR Fraksi Partai Nasdem, Saan Mustofa menilai kritikan anggota Komisi VI DPR Fraksi Partai Gerindra, Andre Rosiade kepada Gubernur Sumatera Barat adalah hal biasa.
Andre Rosiade sebelumnya mempertanyakan kunjungan ke luar negeri Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno yang menurutnya hampir setiap bulan.
Andre menduga kunjungan Irwan Prayitno tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Sumatera Barat.
Sebagai sesama anggota DPR, Saan Mustofa mengatakan langkah Andre Rosiade tersebut biasa.
"Kalau kritikan kan hal yang biasa," ujar Saan Mustofa, di Studio Menara Kompas, Senin (16/12/2019), dikutip dari YouTube Kompas TV.
Menurut Saan, hak interpelasi atau hak mempertanyakan kebijakan pemerintah itu, merupakan hak konstitusional anggota DPR.
"Interpelasi itu kan menjadi hak daripada anggota DPR, hak konstitusional kan," jelasnya.
Namun, setelah tulisan di grup WhatsApp istri Irwan Prayitno, Nevi Zuarina yang menggunakan kata 'tembak mati' yang ditujukan kepada Andre Rosiade, Saan Mustofa menilai percakapan tersebut tidak pas.
"Percakapan yang sifatnya kurang pas, saya harapkan tidak dimunculkan ke publik," kata Saan.
Sehingga, ia meminta percakapan yang tidak pas tersebut untuk dihindari.
"Hal-hal seperti itu, kiranya kita hindari saja, hal-hal yang sifatnya pribadi dan sebagainya," lanjutnya.
Ia menegaskan, pertanyaan dari Andre Rosiade kepada Gubernur Sumatera Barat itu, sebagai bentuk pengawasan yang biasa.
"Dalam rangka pengawasan, saya kira biasa sih," ungkap Saan.
Sebelumnya, Andre Rosiade yang juga sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Sumatera Barat, mengaku tidak mempunyai urusan dengan Nevi Zuarina.
"Saya sebenarnya tidak ada urusan dengan Bu Nevi," ujar Andre Rosiade di Studio Menara Kompas, Minggu (15/12/2019), dikutip dari YouTube Kompas TV.
Andre berujar, dirinya hanya menyampaikan kegelisahan dari masyarakat Sumatera Barat.
"Yang kami lakukan DPD Gerindra Sumbar, menangkap kegelisahan yang disampaikan masyarakat Sumatera Barat," ungkapnya.
Kegelisahan yang dimaksud Andre, ia mengatakan hampir setiap bulannya, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, melakukan kunjungan ke luar negeri.
"Yang melihat perilaku dari Gubernur Sumatera Barat, yang hampir setiap bulan melakukan kunjungan ke luar negeri," katanya.
"Bahkan ada satu bulan yang dua kali ke luar negeri," lanjut Andre Rosiade.
Sehingga ia mengatakan, dugaan penggunaan APBD Sumatera Barat itu menimbulkan kegelisahan di masyarakat.
Menurut Andre, APBD Sumatera Barat jumlahnya kecil.
"Ini kan yang menimbulkan keresahan, APBD Sumatera Barat itu kan kecil," ungkapnya.
"Tiba-tiba Pak Gubernur tiap bulan ke luar negeri," lanjut Andre.
Menurutnya, Irwan Prayitno tidak pernah memberitahu masyarakat mengenai kunjungan ke luar negeri itu.
"Hampir tidak pernah menceritakan, menginformasikan kepada masyarakat," ujarnya.
"Katanya mencari investor, tapi tolong sampaikan ke publik investor yang datang," lanjut Andre.
"Maunya apa sich andre itu laporan pak guspardi gaus krn datang tidak dilayani pemda sdg sibuk jangan ikut ikut kalau nggak ngerti masalah kelakuan andre ini buat jelek nama gerindra di sumbar kalau ada yang tembak mati andre di sumbar ibu nggak mau tanggung jawab banyak pendukung bapak di sumbar kasihan keluarga kalau andre kelakuan spt LSM begini. Padahal ang dewan terhormat."
Nevi Zuarina menuliskan ancaman itu di grup WA bernama TF Politik Hukum Hankam A.
Tulisan Nevi Zuarina itulah yang dianggap Andre Rosiade sebagai bentuk intimidasi kepada dirinya.
(Tribunnews.com/Nuryanti)