Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kokam Ingatkan Gubsu, Jangan Sampai 'Menepuk Air di Dulang, Terpecik Muka Sendiri'

Pernyataan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi bahwa masyarakat kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) hidup miskin sangat tidak pantas.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kokam Ingatkan Gubsu, Jangan Sampai 'Menepuk Air di Dulang, Terpecik Muka Sendiri'
Tribun Medan/Satia
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi saat ditemui usai melaksanakan rapat Paripurna bersama DPRD Sumut, di Gedung Dewan, Jalan Imam Bonjol, Kota Medan, Selasa (9/7/2019) sore. 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN   - Pernyataan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi bahwa masyarakat kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) hidup miskin sangat tidak pantas.

Apalagi dengan menyatakan kemiskinan tersebut karena tidak Bupati Tapteng tidak sayang kepada rakyatnya.

“Salah satu tugas utama Gubernur adalah melakukan harmonisasi pembangunan antar kabupaten/kota di satu Provinsi, bekerjasama dengan para Walikota dan Bupati dengan baik dan harmonis,” tegas Ketua Kokam Pemuda Muhammadiyah Sumatera Utara, Khairunnas Pangabean, dalam  keterangannya, Kamis (19/12/2019).

Karena itulah dia menyesalkan pernyataan Gubernur Edy yang justru melakukan hal sebaliknya.

Yaitu menebar disharmonisasi dan saling serang. 

“Ucapan Gubernur terhadap Bupati Tapanuli Tengah, sepertinya tak pantas diucapkan,” tandasnya. 

Baca: Saat Gubernur Edy Menegur Pejabat Sumut, Dulu Saya Pangdam di Sini, Kami Kejar Gubernur

Menurutnya, apabila dianggap ada kekurangan dalam pembangunan di Tapteng, Gubernur tinggal memanggil bupati dan membantu untuk memberikan solusi. 

Berita Rekomendasi

“Bukan justru menuduh (Bupati Tapteng) tidak pantas jadi Pemimpin dan sebagainya. Justru kalimat yang dikeluarkan Gubernur seperti ‘mendulang air terpecik muka sendiri’,” sindirnya.

Makanya Kokam Pemuda Muhammadiyah menyarankan agar Gubsu menciptakan keharmonisan.

Agar semua bisa saling tolong menolong dan bergotong royong untuk kepentingan rakyat.

“Ta'awun (tolong-menolong) demi rakyat. Jangan karena ketidaksenangan dan sentimen pribadi lantas mengorbankan rakyat. Dan kami berharap Gubernur bisa menjadi teladan bukan justru sebaliknya,” tandasnya. 

Polemik Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani bermula saat Edy menyebut masyarakat Tapteng miskin karena bupatinya tidak peduli alias tidak sayang kepada rakyat.

Bahkan dia menyebut Bakhtiar tidak cocok jadi pemimpin.

Bakhtiar membantah pernyataan Edy. Bahkan dia menantang agar digelar survei untuk melihat dan membandingkan kinerja Edy selaku gubernur dan kinerjanya selaku bupati.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas