TRIBUNNEWS.COM, NGANJUK - Seorang petani di Desa Senggowar, kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk, membakar tubuhnya sendiri, Jumat (20/12/2019).

Aksi bunuh diri ini diduga dilakukan oleh korban yang depresi setelah ditinggal istri merantau.

Petani itu adalah Muhtaji (48). Kasubag Humas Polres Nganjuk, AKP M Sudarman menjelaskan, sebelum nekat membakar diri, Muhtaji sempat ditemui ibunya, Warsinem.

Setelah meninggalkan Muhtaji, Warsinem melihat ada kepulan asap dari rumah anaknya tersebut.

Baca: Bu Guru Sri Maryati Terlempar Saat Mobil Elf yang Ditumpanginya Tabrak Truk Trailer

Baca: Kronologi Tukang Tambal Ban Bakar Hidup-hidup Tukang Parkir Karena Cemburu

Baca: Tak Bisa Imbangi Gaya Hidup Istri, Satpam di Cipayung Nekat Bakar Diri, Ini Kronologinya

Hal ini menyebabkan perempuan tersebut panik dan kembali menghampiri rumah Muhtaji.

Saat itulah Warsinem dibuat histeris melihat anaknya sudah terbakar.

Teriakan histeris ini didengar oleh warga.

"Warsinem bersama warga sekitar langsung memadamkan api yang membakar tubuh korban dengan air.

Ketika api padam ternyata korban sudah meninggal dunia," ucap Kapolsek Gondang, AKP Alex Candra.

Jajaran Polsek Gondang, menurut Alex Candra, setelah menerima laporan langsung datang ke TKP bersama tim inafis Polres Nganjuk.

Di TKP, petugas langsung melakukan pemeriksaan dan mengidentifikasi tubuh korban.

Polisi menyimpulkan, Muhtaji benar-benar bunuh diri.

Di sekitar tubuh korban ditemukan barang bukti korek api, botol berisi sisa minyak tanah, dan sebagainya.

"Pihak keluarga menolak dilakukan visum dan menerima itu sebagai musibah.

Jenazah korbang langsung kami serahkan ke keluarga untuk dimakamkan.

Dan diduga kasus bunuh diri dari korban akibat depresi ditinggal isteri bekerja di luar Nganjuk," tutur Alex Candra. (Ahmad Amru Muiz)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Depresi Setelah Istri Merantau, Petani di Nganjuk Bakar Diri Hingga Tewas,