Tak Punya Uang, Pria di Palembang Ini Bacok PSK Online Setelah Berkencan dan Diminta Bayar
Aplikasi MiChat yang semestinya digunakan untuk menambah teman justru cenderung dipergunakan untuk bisnis esek-esek.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM- Aplikasi MiChat yang semestinya digunakan untuk menambah teman justru cenderung dipergunakan untuk bisnis esek-esek.
Menurut BP, sebagai penguna apikasi MiChat di Palembang, kebanyakan pengguna akun menuliskan tarif di bio profil menawarkan bermacam-macam layanan seperti, video call , refleksi pijet , dan layanan kencan.
"Enaknya aplikasi MiChat tidak lagi basa-basi, tanya harga dan tempat langsung deal," jelasnya saat ditanya wartawan (19/12).
Wanita tersebut terus memaksa lalu terjadi lah keributan akhirnya pria membacok wanita tersebut.
Aplikasi ini ialah MiChat yang dideskripsikan sebagai aplikasi pesan instan gratis yang bikin penggunanya bisa bertemu teman baru, termasuk di lokasi sekitar pengguna berada.
Seperti aplikasi pesan instan populer WhatsApp, setelah diinstal MiChat akan mendeteksi kontak yang tersimpan di ponsel pengguna, yang mana kontak-kontak tersebut kemudian bisa ditambahkan ke daftar teman.
Selain itu ada pula fitur penambah orang asing untuk jadi teman baru. Kemampuan tersebut dapat dibilang serupa dengan yang dimiliki oleh layanan chat semacam Aplikasi Tantan atau juga aplikasi Tinder.
Michat, sebenarnya aplikasi yang seru untuk menjalin pertemanan secara online. Hanya saja sangat disayangkan ketika fungsi disalahgunakan untuk praktik prostitusi online.
Ketahui pula daftar singkatan yang sering digunakan Aplikasi MiChat untuk prostitusi online agar anda tak terjebak pada praktik prostitusi.
BO: Booking Out / Booking Order
ST: Short Time
LT: Long Time
GH: Guest House
VCS: Video Call Sekx
Nego: Tawaran Harga
Free Room: Gratis Kamar
PAP: Post a Picture
Bacok PSK
SDC (20 tahun) membacok seorang pekerja seks komersial (PSK) di Palembang berinisial AK (22 tahun).
Ceritanya, SDC yang tidak punya uang tetap memaksa datang ke kosan AK.
Setelah mendapatkan pelayanan, SDC malah marah kepada AK.
Ia marah karena ditagih uang pelayanan.
Menurut SDC, kejadian itu bermula pada pada Senin (2/12/2019) sekitar pukul 09.00.
Ia saat itu berkenalan dengan AK melalui aplikasi chatting.
Setelah berkenalan, SDC datang ke kosan AK di Jalan Rimba Kemuning Kelurahan Ario Kemuning, Kecamatan Kemuning Palembang.
"Aku sama sekali tidak ada uang, karena korban terus memaksa jadi kami ribut."
"Karena kesal, aku ambil pisau di kosan korban dan langsung aku bacok korban. Kami sudah ML sekali, langsung korban minta uang bayarannya," ujar warga Komplek Griya Damai Indah Blok BB RT 15 RW 03 Kelurahan Kenten Kecamatan Talang kelapa Banyuasin ini.
Setelah membacok korban menggunakan pisau dapur, SDC langsung kabur.
Tanpa mengenakan sehelai pakaian, tersangka kabur dari kosan korban.
SDC saat itu panik karena saat membacok, korban sempat berteriak meminta tolong.
"Aku saat itu panik, terlebih korban sudah aku bacok tetapi sempat teriak. Makanya aku kabur dan pakaian semuanya aku tinggal di kosan korban," katanya.
SDC saat ini diamankan di Polsek Kemuning Palembang, Kamis (12/12/2019).
Kapolsek Kemuning Palembang AKP Robert Sihombing menuturkan, penganiayan terhadap korban yang dilakukan tersangka SDC berawal dari perkenalan keduanya melalui aplikasi perkenalan Michat.
"Saksi dari pegawai kosan, sempat mendengar teriakan korban. Saat akan menuju ke kamar korban, tersangka ini langsung keluar dari dalam kamar tanpa busana."
"Saksi sempat akan menangkap tersangka tetapi berhasil kabur," ujar Robert.
Lanjut Robert, dari laporan pegawai kos pihaknya mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian.
Sedangkan korban, sudah dibawa ke RS Bhayangkara Palembang untuk mendapatkan perawatan karena mengalami luka bacok di alis, leher, jari dan jangan.
Dari olah tempat kejadian, ditemukan identitas tersangka yang ada di dalam dompet. Dari dompet tersangka, sama sekali tidak ada uang.
Tersangka ini, modal nekat untuk mengajak ML korban yang merupakan warga datangan dari Jawa Barat.
"Tersangka kami tangkap Kamis (11/12/2019) malam di rumahnya. Saat itu, tersangka sempat tidak mengaku. Tetapi setelah ditunjukan bukti baju dan identitas tersangka yang tertinggal di kosan korban akhirnya tersangka mengakui perbuatannya," katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Di Palembang Banyak Pelaku Prostitusi Menjajakan Diri Lewat MiChat, Sampai-sampai Ada yang Dibacok