Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Pembunuhan Mahasiswi Bengkulu: Tersangka Dendam dan Sempat Ingin Bunuh Diri

Di lokasi tersebut ada bekas galian dan saat dibongkar, keluarga menemukan jasad Wina terkubur dalam tanah

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Kasus Pembunuhan Mahasiswi Bengkulu: Tersangka Dendam dan Sempat Ingin Bunuh Diri
net
Ilustrasi mayat 

TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU - Warga Jalan Beringing, Kecmatan Muarabangkahulu, Kota Bengkulu sempat dihebohkan adanya penemuan jasad wanita di belakang rumah indekos, pada Minggu (8/12/2019).

Jasad wanita yang terkubur tersebut bernama Wina Mardiani (20), seorang mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu.

Baca: Tulang, Rahang dan Usus Korban Diserang Harimau Dimakamkan Setelah Proses Autopsi Selesai

Penemuan jasad Wina berawal dari sandal yang ditemukan di rawa belakang kosnya.

Di lokasi tersebut ada bekas galian dan saat dibongkar, keluarga menemukan jasad Wina terkubur dalam tanah.

Peristiwa tersebut kemudian dilaporkan ke polisi.

Pada saat bersamaan, TK, istri Paidi penjaga kos tempat tinggal Wina, mendadak pergi satu jam sebelum jasad Wina ditemukan.

Berita Rekomendasi

TK beralasan pulang ke Bengkulu Utara menjenguk ibunya yang sedang sakit.

Sementara sang suami, Paidi (29), meninggalkan kos sejak Sabtu (7/12/2019) saat keluarga mencari keberadaan Wina.

Baca: Penemuan Kerangka Manusia di Dalam Septic Tank di Bantul, Korban Diduga Kuat Pembunuhan

Hal tersebut membuat sejumlah pihak curiga.

Polisi mengamankan TK dan menahannya di Mapolsek Kerkap untuk dimintai keterangan.

Berawal dari motor yang ditabrak

Kepada polisi, TK mengakui bahwa suaminya Paidi yang membunuh Wina.

Sang suami menceritakan pembunuhan tersebut kepada TK saat hendak mengajaknya ke Bengkulu Utara.

Baca: Pekerja Migran Indonesia Asal Bali Ditemukan Tewas di Kapal Pesiar, Ada Jeratan Tali di Lehernya

Setelah bercerita mengenai pembunuhan tersebut, sang suami kabur menggunakan sepeda motor.

Kasat Reskrim Polres Bengkulu AKP Indramawan Kusuma Trisna mengatakan, TK bercerita, pembunuhan itu berawal saat suaminya menabrak motor Wina yang terparkir di depan kos.

Wina pun meminta agar Paidi memperbaiki motornya yang rusak itu.

Wina khawatir dimarahi orangtuanya karena motor miliknya baru dibeli setahun yang lalu.

Paidi dan istrinya tak kunjung juga memperbaiki motor Wina.

Baca: Teka-teki Hilangnya Rohmat Sejak Sebulan Lalu Akhirnya Terjawab, Jasadnya Ditemukan Tersangkut Batu

Karena terus ditagih oleh Wina, Paidi diduga menyimpan dendam hingga nekat membunuh mahasiswi semester V Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu itu.

"Tidak menutup kemungkinan bahwa motifnya itu karena balas dendam, ataupun karena jengkel atau sakit hati terhadap korban karena selalu ditagih-tagih terus untuk memperbaiki sepeda motor korban yang rusak," katanya di Mapolres Bengkulu, Rabu (11/12/2019).

Tetapkan satu tersangka penadahan motor

Polisi mengamankan tersangka penadah motor milik mahasiswi di Bengkulu yang tewas dibunuh
Polisi mengamankan tersangka penadah motor milik mahasiswi di Bengkulu yang tewas dibunuh (Firmansyah/Kompas.com)

Polisi mengamankan WL di sebuah kos di kawasan Kelurahan Panorama, Kota Bengkulu. Pria yang sehari-hari berkerja sebagai penjual ayam potong itu ditangkap karena menjadi penadah sepeda motor milik Wina yang digadaikan oleh Paidi sebesar Rp 1 juta.

Kasat Reskrim Polres Bengkulu AKP Indramawan Kusuma Trisna mengatakan, WL ditetapkan sebagai tersangka karena ia mengetahui bahwa sepeda motor yang digadaikan oleh PI merupakan hasil dari tindak kejahatan.

"WL ini menyanggupi permintaan dari terduga pelaku utama pembunuhan ini sebesar Rp 1 juta. Jadi istilahnya terduga pelaku ini menggadaikan sepeda motor yang ternyata milik korban pembunuhan. Kita sudah pastikan bahwa sepeda motor ini milik korban. Kami sudah cek ke Samsat bahwa nomor rangka dan nomor mesin ini sesuai dengan sepeda motor milik korban," katanya di Mapolres Bengkulu.

Upaya bunuh diri

Polisi berhasil menangkap Paidi, pelaku utana pembunuhan Wina di Desa Tanjung Alam, Kecamatan Lintang Kanang, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan.

Selama pelariannya, Paidi sempat sembunyi di dalam hutan di kawasan Empat Lawang dan pulang ke tempat tinggalnya.

Baca: Pekerja Migran Indonesia Asal Bali Meninggal di Kapal Pesiar, Tubuhnya Tergantung di Kamar Mandi

Polisi kemudian berkoordinasi dengan pihak kepala desa dan Paidi mengaku akan menyerahkan diri ke kantor polisi didampingi keluarganya.

Saat hendak diantar ke rumah kepala desa, Paidi pamit ke kamar mandi.

Karena tak kunjung keluar, keluarga pun masuk dan menemukan Paidi dalam kondisi berlumuran darah tergantung di kamar mandi.

Paidi diduga panik hingga nekat bunuh diri.

Padahal, keluarga telah berinisiatif menyerahkan Paidi ke polisi dengan jaminan tidak diamuk massa.

"Jaminan keluarga itu dipenuhi polisi, Namun, belum selesai upaya negosiasi keluarga dan polisi, pelaku nekat menusukkan pisau ke perut dan menggantung dirinya menggunakan tali," ujar Kapolres AKBP Pahala Simanjuntak, Jumat (20/12/2019).

Paidi yang terluka segera dilarikan ke RS Bhayangkara, Bengkulu, untuk mendapatkan perawatan.

Baca: Diduga Tewas Dimangsa Harimau, Makam Asfani Dibongkar

Kondisi Pardi kritis, bahkan ia sempat mendapatkan bantuan pernapasan oleh medis.

"Sabtu (21/12/2019) sekitar pukul 21.40 WIB, tersangka pembunuhan Wina atas nama Paidi meninggal dunia. Sudah dilakukan upaya oleh tim medis, namun tidak tertolong,” kata Kasat Reskrim Polres Bengkulu AKP Indramawan Kusuma Trisna, Sabtu (21/12/2019).

SUMBER: KOMPAS.com (Firmansyah) | Editor: David Oliver Purba, Farid Assifa)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Tragedi Pembunuhan Mahasiswi di Bengkulu, Berawal dari Motor yang Ditabrak dan Pelaku Tewas Bunuh diri


Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas