'Kesaktian' Setya Novanto yang Tak Luntur di Lapas Sukamiskin
Lapas Sukamiskin dihuni mayoritas terpidana kasus korupsi. Konsep kamar tahanan, 1 kamar untuk satu tahanan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG-Sekira 547 kamar tahanan di Lapas Sukamiskin sedang diperbaiki. Perbaikan meliputi standarisasi tempat tidur, pengecatan hingga perbaikan toilet.
Lapas Sukamiskin dihuni mayoritas terpidana kasus korupsi. Konsep kamar tahanan, 1 kamar untuk satu tahanan. Rata-rata, kamar tahanan berukuran 3x4 meter.
Namun, eks Ketua DPR Setya Novanto, Nazarudin dan Joko Susilo menempati kamar yang lebih luas.
Sabrius (46), pimpinan pelaksana proyek yang harus selesai pada 31 Desember.
Saat kunjungan Ombudsman RI ke kamar Setya Novanto, Jumat (20/12), ia sempat disemprot Kepala Kanwil Kemenkum HAM Jabar Liberti Sitinjak.
Saat itu, anggota Ombudsman Adrianus Meliala bertanya kenapa kamar Setnov tidak disentuh perbaikan.
Sabrius menjawab karena ada tekanan.
Baca: Intip Sel Mewah Setya Novanto, Ini Deretan Fasilitas yang Tersedia, Beda dari Tahanan Lainnya
Baca: Dibandingkan Kamar Soekarno, Sel Setnov dan Nazarudin di Sukamiskin Lebih Luas, Digembok Sidik Jari
Baca: Ombudsman: Sel Setya Novanto Tidak Semewah Dulu
Jawaban Sabrius membuat Liberti bernada tinggi.
Sabrius bercerita pengalamannya memperbaiki kamar tahanan terpidana korupsi, termasuk soal tekanan yang ia maksud.
Termasuk saat hendak memperbaiki kamar Setya Novanto, Nazarudin dan Joko Susilo.
"Maksudnya bukan tekanan fisik. Tapi saat kami mau memperbaiki kamarnya, mereka bilang tolong jangan diubah. Mereka bilang begitu kami jadi agak segan. Tapi prinsipnya kami melaksanakan pekerjaan," ujarnya.
Kamar tiga tahanan itu berada di blok timur lantai 2. Blok utara terdiri dari 84 kamar namun yang diperbaiki sebanyak 20 kamar.
"Awalnya sih ada penolakan, kami minta buka tapi merekanya enggak mau. Selalu buka tutup begitu, tapi akhirnya bisa.
Perbaikan di kamar itu jadi hanya untuk pengecatan saja," ujar dia.
Pantauan Tribun, semua kamar khususnya di blok utara, tampak sudah memakai tempat tidur yang bisa ditarik di dinding. Termasuk di blok timur.
"Untuk tiga kamar itu sudah dicat. Untuk perbaikan tempat tidur, sudah diputuskan tidak disentuh karena di anggarannya juga tertulis seperti itu.
Masih dibiarkan, biar nanti orang dalam. Itu ada di kontraknya memang seperti itu. Jadi di blok timur, dari 84 kamar, 20 kamar yang diperbaiki," katanya.
Ia bercerita, sebelum mengecat, sejumlah kamar menggunakan partisi hingga menggunakan wallpaper.
"Itu kami lepas semua. Setelah dilepas baru dicat. Nah jadi masalah di awal itu pas mau bongkar partisi atau wallpapernya, mereka sempat nolak. Tapi setelah berkoordinasi, baru bisa," ujar dia.
Kepala Lapas Sukamiskin, Abdul Kharim mengatakan, seluruh kamar sedang diperbaiki.
"Perbaikan berupa standarisasi tempat tidur, kamar mandi dan pengecatan. Terakhir perbaikan itu Oktober kemarin," katanya.
Ditanya soal kenapa tiga kamar Setnov, Nazarudin dan Joko Susilo lebih besar dibanding kamar lainnya, ia yang baru menjabat pada September mendapat informasi bahwa sejak awal, kamar itu sudah besar.
"Jadi kamar itu sejal awal sudah besar. Dulu informasinya sempat difungsikan untuk mushala, pantry dan klinik.
Tapi syaa tidak tahu sejak kapan dipakai oleh pak Setnov, Joko Susilo dan Nazarudin. Saya kan baru disini September kemarin," ujarnya.
Pihakna berjanji akan memindahkan ke kamar standar sesuai dengan yang ditempati narapidana lainnya.
"Sudah ada rencana kesana nanti setelah serah terima pekerjaan 31 Desember, akan kami samakan semua. Kalau ada yang menolak, kami akan tutup kamarnya. Lagian kamar tahanan masih ada yang kosong,"ujar Abdul Kharim. (Mega Nugraha)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.