Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tulang Belulang di Dekat Pondok Dipercaya Milik Asfani yang Dicabik Harimau, Ada Jejak Mencurigakan

Kemudian berjarak sekitar 40 meter ditemukan tangan dan dari situ atau sekitar 50 meter ditemukan kerangak kepala.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Tulang Belulang di Dekat Pondok Dipercaya Milik Asfani yang Dicabik Harimau, Ada Jejak Mencurigakan
Handout
Benda yang diduga potongan tulang tubuh mendiang Asfani. 

Laporan wartawan Sripoku. Com Ehdi Amin

TRIBUNNEWS.COM, LAHAT -- Warga Lahat, Sumsel, kembali digegerkan penemuan mayat dalam kondisi tak utuh.

Korban diperkirakan Asfani, petani asal Desa Pajar Bulan, Kecamatan Mulak Ulu, Kabupaten Lahat.

Temuan itu diduga akibat ulah hewan buas alias harimau.Sebab tubuh Asfani ditemukan sudah tidak utuh dan ditemukan secara terpisah.

Warga pun dikerahkan untuk mencari keberadaan tubuh Asfani yang belum ditemukan.

Untuk mencari tau penyebab kematian Asfani, pihak kepolisian membongkar makam untuk dilakukan autopsi.

Berikut fakta fakta kematian Asfani warga Lahat yang tewas diduga korban harimau, Senin (23/12/2019).

BERITA TERKAIT

Temukan Tulang

Jarak dari desa sekitar satu jam dengan berjalan kaki ke lokasi pencarian Asfani, korban diduga menjadi mangsa harimau.

Proses pencarian Asfani, warga menemukan tulang yang berada tak jauh dari pondok.

Tulang yang ditemukan sekitar 20 meter dari pondok, diduga kuat oleh warga merupakan bagian tubuh dari Asfani.

Ratusan warga pun disebar untuk mencari bagian tubuh lainnya.

Kawasan pencarian di areal kebun kopi dan belukar yang berada disamping kebun korban.

Warga terpaksa mempersenjatai diri, untuk waspada dari ancaman binatang buas.

Tiga Pekan Bermalam di Kebun

Volta (16) anak ketiga korban bermaksud mengantarkan beras dan makanan kepada ayahnya yang sudah tiga pekan bermalam di kebun kopi.

Namun, setibanya di pondok kebun, Volta mendapati ayahnya dan berusaha mencari disekitaran pondok. Malang, pencarianya tidak berhasil dan kembali memutuskan untuk pulang ke desa untuk menanyakan kepada keluarga.

Karena tak berhasil menemukan sang ayah, Volta kembali ke desa dan memberitahukan kepada keluarga.

Proses pembongkaran kuburan Asfani yang diduga diterkam harimau, Senin (23/12/2019).
Proses pembongkaran kuburan Asfani yang diduga diterkam harimau, Senin (23/12/2019). (Sriwijaya Post/Ehdi Amin)

Setelah itu, bersama Rahmat yang juga ipar dari Asfani memutuskan untuk berangkat lagi ke kebun, untuk mencari keberadaan sang kakak.

Tiba di kebun Asfani, diungkapkapkan Rahmat, langsung dilakukan pencarian. Ia juga terkejut dan cemas ketika ia dan rekanya yang lain menemukan topi dan arit milik korban.

Disitu, kami sudah berpikir ada yang tak beres yang menimpa korban. Bener saja, saat terus mencari ditemukan paha kiri korban yang berjarak sekitar 50 meter dari pondok.

Kemudian berjarak sekitar 40 meter ditemukan tangan dan dari situ atau sekitar 50 meter ditemukan kerangak kepala.

Sejauh ini yang belum ditemukan yakni bagian badan karena hujan deras saat dalam pencarian itu.

Sempat Temukan Jejak Harimau

Saat kejadian korban hanya sendiri, sehingga tidak ada yang melihat korban tewas disebabkan oleh apa.

Namun, kuat dugaan penyebab kematian dikarenakan harimau. Karena pihaknya melihat ada tapaknya. Bahkan, ditemukanya korban bermula dari mengikuti jalur tapak tersebut.

Belum tau Penyebab Kematian

Pihak RSUD Lahat, dr Ira, yang memeriksa tubuh korban hingga saat ini belum dapat disimpulkan korban meninggal akibat apa terlebih saat ini struktur tubuh korban sudah tak utuh .

Namun, kata dr Ira, korban sudah meninggal lebih dari 24 jam dan ada belatung.

Wilayah Jelajah Harimau

Kepala Resort Balai BKSDA Sumsel SKW II Lahat RKW Isau Isau VII, Raswandi, belum bisa memastikan adanya dugaan jika korban tewas akibat diterkam harimau karena belum dilakukan verifikasi.

Menurutnya, BKSDA baru akan ke lokasi besok untuk mengidentifikasi apakah harimau atau bukan. Meski demikian, dikatakanya wilayah kejadian juga masuk wilayah jelajah harimau.

Saat ditanya apa yang akan dilakukan BKSDA jika ternyata Harimau, terebih sudah memakan beberapa korban, Raswandi, berkilah jika BKSDA kesulitan lantaran harimau harimau yang belakangan kontak dengan manusia berada di wilayah hutan lindung sehingga pihaknya tidak bisa masuk.

Jenazah Asfani Diautopsi

Makam Asfani alias Aswadi (56) korban diduga dimangsa harimau dibongkar.

Pembongkaran tersebut dilakukan untuk kepentingan autopsi.

Kapolres Lahat, AKBP Irwansyah, SIK MH melalui Kapolsek Mulak Ulu, AKP Kasmini Dardah, mengatakan, pihaknya akan melakukan autopsi terhadap jenazah Aswadi, untuk mengetahui penyebab kematiannya. (Ehdi Amin)

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Fakta Kematian Asfani Diduga Korban Harimau. Temukan Jejak Hingga Wilayah Jelajah Raja Hutan.

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas