4 Kasus Kematian Pekerja Migran Asal Bali: Tenggelam di Sungai Hingga Sakit Saat Bekerja
Setidaknya ada empat kasus kematian tenaga kerja asal Bali di luar negeri sepanjang tahun 2019 ini.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BALI – Kematian bisa datang kapan saja dan di mana saja. Termasuk ketika bekerja di negeri orang dan jauh dari keluarga.
Terkini, pekerja asal Bali bernama I Komang Sutrisna Putra (26) asal Karangasem, Bali, dikabarkan meninggal dunia di kapal pesiar.
Berdasarkan catatan Tribun Bali, setidaknya ada empat kasus kematian tenaga kerja asal Bali di luar negeri.
1. Dua Remaja Meninggal di Sungai Warashina, Jepang
Dua remaja asal Bali, Wayan Ada (21) dan Wayan Ariana (20) meninggal setelah tenggelam terbawa arus sungai Perfektur Shizuoka Jepang, Minggu (4/8/2019) waktu setempat.
Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 14.20 waktu Jepang, Minggu (4/8/2019), di sungai yang berada dekat Kota Iwaba.
Diketahui dua remaja ini berasal dari Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangsem.
Wayan Ada dan Wayan Ariana yang magang di bidang konstruksi di Jepang dikirim oleh LPK Dwipahara Bali yang beralamat di Jalan Kresna Nomor 87A Metra Kaja, Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli.
"Seseorang kemarin melapor kepada polisi ada dua lelaki meloncat darti batu ketinggian, namun tak muncul lagi di sungai tersebut," ungkap sumber Tribunnews.com, Senin (5/8/2019).
Sekitar satu setengah jam kemudian dua jasad kedua pria tersebut muncul ke permukaan sungai dan langsung dievakuasi masyarakat setempat serta pihak kepolisian yang berdatangan.
Keduanya dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit karena tenggelam.
Kedua WNI tersebut sedang bermain bersama temannya di sungai itu.
Namun pihak kepolisian Jepang masih terus mengusut penyebab kematian dua WNI tersebut.
Kejadian berlangsung sekitar jam 14.20, Minggu (4/8/2019) di sungai yang berada dekat Kota Iwaba.
Mereka bermain di sungai itu bersama 10 teman lainnya yang juga melakukan barbeque di sana.
Baca: Pekerja Migran Indonesia Asal Bali Ditemukan Tewas di Kapal Pesiar, Ada Jeratan Tali di Lehernya
Baca: Penjual Rekaman Pembicaraan Radio Polisi Jepang Ditangkap, Oknum Polisi Dipecat
Seorang penduduk setempat, Kitagawa (63) mengungkapkan sungai tersebut cukup dalam sekitar 3 meter dan cukup membahayakan.
"Oleh karena itu seolah dasar di dekat lokasi tersebut melarang para muridnya berenang di lokasi bahaya tersebut karena sudah pernah ada korban sebelumnya," ungkapnya.
"Saat kejadian kemarin ada sekitar 50 orang mengunjungi sungai tersebut bermain-main di sana," tambahnya.
2. Terapis Spa Meninggal di Turki
Anak Agung Ayu Deni Sustinayani meninggal dunia, Kamis (12/9/2019) di sebuah rumah sakit di Turki.
Baca: Orang Tua di Bali Pingsan dan Syok Dengar Kabar Wayan Ada dan Arsana Tewas di Jepang
Baca: Kadisnaker ESDM Belum Bisa Pastikan Dua WNI yang Tewas di Jepang adalah Warga Bali
Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Banjar Dinas Jungsangyang, Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Buleleng ini meninggal dunia di negara Turki, saat tengah bekerja sebagai terapis spa.
Sebelum meninggal, ia dikabarkan pingsan di tempat kerjanya kemudian dilarikan oleh rekan kerjanya ke rumah sakit.
Ia berangkat ke Turki pada 26 Mei 2019 lalu dan bekerja sebagai terapis spa.
3. Terapis Spa Meninggal Saat Transit di Singapura
Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Banjar Tinungan, Desa Apuan, Kecamatan Baturiti, Tabanan, I Gusti Ayu Nyoman Puspitawati (46) meninggal dunia di Rumah Sakit di Singapura, Senin (2/12/2019).
Wanita yang bekerja sebagai terapis spa di Swiss Hotel, Turki, ini dikabarkan memiliki riwayat penyakit maag akut.
Baca: Mantan Anggota Yakuza Jepang Menangkan Gugatannya terhadap Pemda Kota Shizuoka
Baca: Siapa Bilang Jepang Tak Ada Pemadaman Listrik?
Namun, karena ia tak kuat menahan sakitnya, ia memutuskan untuk pulang ke Bali.
Siapa sangka, ketika tiba di Singapura untuk transit, ia justru tak mampu bertahan dan kemudian ambruk sehingga dilarikan ke Rumah Sakit di Singapura.
Namun, karena penyakitnya yang sudah parah, nyawanya tak bisa tertolong lagi dan meninggal di rumah sakit.
4. Meninggal di Kapal Pesiar
Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bali, I Komang Sutrisna Putra (26), yang berasal dari Banjar Sirang, Desa Pakraman Macang, Bebandem, Karangasem, meninggal dunia di kapal pesiar.
Sutrisna yang bekerja di kapal pesiar Celebrity Ship berbendera Malta ditemukan tewas tergantung di kamar mandi.
Tidak ada luka-luka fatal pada tubuhnya, namun ditemukan adanya bekas jeratan tali pada leher.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter di negara penempatan, yakni Thailand, hanya ditemukan bekas jeratan tali pada lehernya.
Jenazah Sutrisna dipulangkan ke Bali pada 22 Desember 2019 menggunakan maskapai Thai Airways dan seluruh biaya ditanggung oleh asuransi.
Meninggalnya Sutrisna di kapal pesiar Celebrity Ship masih menyisakan tanda tanya.
Apakah menjadi korban pembunuhan atau bunuh diri.
Arda pun menyatakan belum mengetahui betul penyebab kematian Sutrisna.
Ia juga belum mengetahui apakah yang bersangkutan mempunyai masalah di tempatnya bekerja atau tidak.
Pihak Disnaker Bali hanya menerima pemberitahuan dari KBRI Bangkok bahwa Sutrisna ditemukan meninggal di kamar mandi dengan kondisi tergantung.
Baca: Mantan Anggota Yakuza Jepang Menangkan Gugatannya terhadap Pemda Kota Shizuoka
Baca: Jumlah Pendaki Gunung Fuji Jepang Berkurang 5.000 Dibandingkan Tahun Lalu
Dikarenakan belum diketahui secara pasti, Arda telah meminta bantuan kepada KBRI Bangkok untuk kembali menelusuri penyebab kematian Sutrisna.
"Tadi (kemarin, red) sudah kita telepon KBRI agar menelusuri penyebabnya, kalau ada tanda-tanda seperti itu (leher terjerat tali) bagaimana," kata Arda.
Saat ini, KBRI sedang melakukan koordinasi dengan aparat kepolisian setempat.
Oleh karena itu, Arda masih menunggu hasil yang didapatkan oleh KBRI Bangkok.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul 4 Kasus Kematian Pekerja Asal Bali di Luar Negeri Tahun 2019: Tenggelam Hingga Sakit Saat Bekerja