TKW Asal Majalengka Meninggal di Singapura, Keluarga Ikhlas
Pihak keluarga tenaga kerja wanita (TKW) asal Majalengka, Tiah Surti (36), mengikhlaskan kepergian Tian yang meninggal dunia
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNNEWS.COM, MAJALENGKA - Pihak keluarga tenaga kerja wanita (TKW) asal Majalengka, Tiah Surti (36), mengikhlaskan kepergian Tian yang meninggal dunia saat bekerja di Singapura.
Orang tua Tian menganggap, kejadian tersebut merupakan takdir yang diberikan oleh Sang Mahakuasa.
Kapolres Majalengka, AKBP Mariyono melalui Kapolsek Palasah, Iptu Jemiran mengatakan saat jenazah tiba di rumah duka di Blok Pos, RT 1/2, Desa Sindangwasa, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka, tampak pihak keluarga tidak bisa menutupi kesedihannya.
Namun, dengan penuh keikhlasan pihak keluarga/orang tua telah merelakan kepergian wanita yang sudah bekerja di Singapura selama 6 tahun tersebut.
Baca: Waspadai Pengakuan Begal Payudara Ini, Wanita dengan Kreteria Ini yang Diincar
Baca: Fakta-fakta TKW Devi Siti Mulyati 10 Tahun Bekerja 6 Tahun Tak Dibayar, Majikan Larang Pulang
Baca: Operasi Senyap Densus 88, 2 Terduga Teroris Ditangkap di Rajagaluh Majalengka
"Pastinya sedih, ya, tapi semua ini telah menerima dengan ikhlas kepergian almarhumah sebagai takdir," ujar Iptu Jemiran, Selasa (24/12/2019).
Iptu Jemiran menambahkan, almarhumah merupakan seorang janda.
Korban ia meninggalkan seorang anak perempuan yang saat ini masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) kelas VI.
Tian Surti menjadi TKW dan berangkat ke Singapura pada tahun 2013 atau 6 tahun silam.
Namun, 3 bulan terakhir di negara yang dijuluki Kota Singa itu, Tian Surti mengalami sakit dan dirujuk ke Rumah Sakit Singapura.
"Dikarenakan penyakitnya cukup parah, almarhumah akhirnya meninggal dunia pada Jumat (21/12/2019) pada pukul 12.37 waktu Singapura dan langsung dibawa ke Indonesia dan tiba di rumah duka pada pukul 13.15 WIB," kata Kapolsek Palasah.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul TKW Asal Majalengka Tewas di Singapura, Keluarga Anggap Takdir,