Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

26 Tahun, Guru Honorer Ini Mengajar Hanya Dengan Kedua Kakinya

Dia menjadi guru honorer mengajar mata pelajaran Agama Islam di Lembaga MI Miftahul Ulum dan MTs Miftahul Ulum Sumenep, Madura.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in 26 Tahun, Guru Honorer Ini Mengajar Hanya Dengan Kedua Kakinya
Zainal Arif/Surya
Untung penyandang disabilitas menerima penghargaan dar Unesa atas dedikasi di bidang pendidikan, Senin (23/12). 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Untung (49) menjadi penyandang disabilitas yang telah 26 tahun mendedikasikan diri di bidang pendidikan.

Dia menjadi guru honorer mengajar mata pelajaran Agama Islam di Lembaga MI Miftahul Ulum dan MTs Miftahul Ulum Sumenep, Madura.

Untung mengajar murid-muridnya di sekolah dengan menggunakan kedua kakinya.

Ia mendapatkan apresiasi dari Universitas Negeri Surabaya berupa penghargaan Widya Wiyata Dharma Samya atas dedikasinya dalam bidang pendidikan.

Untung berkesempatan menghadiri Rapat Senat Terbuka di Graha Unesa, Senin (23/12/2019).

"Beliau mengajar selama 26 tahun dengan ikhlas, Unesa yang notabennya sebagai pengahasil guru, sangat mengapresiasi apa yang sudah didedikasikan selama ini dibidang pendidikan," kata Prof. Dr. H. Nurhasan M. Kes., Selaku Rektor Universitas Negeri Surabaya.

Baca: Guru Honorer Dwi Hariyadi Pahlawan Pendidikan yang Tak Malu Nyambi Jadi Tukang Sampah

Baca: Fakta-fakta Oknum Guru Pendamping Olimpiade Sains di Sumatera Barat Cabuli Siswinya di Hotel

Baca: Guru Honorer di Cianjur Tertipu Undangan Pengangkatan PNS Palsu

Untung sangat bersyukur atas penghargaan dan Cenderamata yang ia raih di kesempatan kali ini.

Berita Rekomendasi

"Alhamdulilah bahagia sekali, jarang sekali saya mendapatkan penghargaan dan cenderamata yang luar biasa seperti ini, yang pasti ini semua terjadi karena kebarokahan dari tempat saya mengajar," ungkap Untung.

Meski dengan keterbatasannya, ia telah berkomitmen untuk membagi ilmu kepada murid di sekolahnya, karena masyarakat sekitar ditempat ia mengajar, pendidikan agamanya masih sangat tertinggal.

"Saya memikirkan masyarakat desa yang pendidikannya masih tertinggal, ini karena ketertinggalan pendidikan agama di lingkungan saya, itulah mengapa saya terjun di bidang pendidikan, karena menurut saya pendidikan dapat membawa perubahan dimasa depan," ujar Untung.

Selain Unesa, apresiasi juga diberikan oleh Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi kepada Untung yang berprofesi sebagai guru honorer sejak 1993.

"Saya sudah janji untuk datang ke Sumenep, ini sebagai bentuk apresiasi saya kepada beliau yang sangat luar biasa," kata Drs. A. Halim Iskandar, M.Pd. (Zainal Arif)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kisah Guru Honorer di Sumenep 23 Tahun Mengajar dengan Kedua Kakinya, Raih Penghargaan Unesa

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas