Dimas Koki Restoran Meninggal Akibat Ledakan Elpiji, Pernah Berujar 'Sampai Mati Aku di Mie Setan'
Pada hari itu, seolah Dimas telah mengatakan dirinya akan meninggal di resto tempatnya bekerja.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, Dimas Nur Sarifudin (20), koki Restoran Mie Setan Mulyorejo Kota Surabaya yang tewas akibat ledakan elpiji, sempat memperlihatkan sejumlah perangai tak biasa.
Hal ini diungkapkan Rini (58), pemilik warung kopi langganan Dimas.
Perangai aneh itu nampak selama kurun waktu seminggu belakangan.
Rini mengungkapkan, Dimas mengaku kepadanya sangat senang bekerja di tempat Resto 'Mie Setan'.
Kepada Rini, Dimas mengaku sangat nyaman dan merasa akrab dengan para pegawai yang lain.
Tak jarang, meski waktu shift kerjanya sudah selesai, Dimas kerap meluangkan waktunya membantu teman-temannya yang lain di dalam resto.
"Kamis malam dia ke tempat saya, tapi enggak beli apa-apa. Dia mengeluh 'Bun badanku sakit semua. Saya bilang, 'kerja itu ada liburnya'. Dia bilang, 'Enggak bun sungkan sama anak-anak," katanya, Minggu (29/12/2019).
Namun pada hari itu, seolah Dimas telah mengatakan dirinya akan meninggal di resto tempatnya bekerja.
"Dia bilang, 'daripada nganggur saya tak bantu teman, di sini sepi'. Saya bilang 'tumben kerja kok betah. Biasanya kan pindah-pindah'. Dia bilang 'sampai mati aku di mie setan'. Ternyata takdirnya meninggal," jelasnya.
Jumat (27/12/2019) kemarin, setahu Rini, Dimas saat itu mendapat jatah shift kerja pagi.
Artinya, sore hingga malam hari, Dimas bebas tugas.
Dimas telah kembali pulang ke rumah neneknya, Ima yang ditinggali selama ini, pada sore harinya.
Baca: Korban Jiwa Akibat Ledakan Elpiji di Rumah Makan Mie Setan Bertambah Jadi 2 Orang
Baca: Saat Wali Kota Risma Basah-basahan Pantau Pemadaman Kebakaran di Toko Elektronik UFO Kertajaya
Namun aneh, beberapa menit menjelang resto tutup pukul 23.00 WIB, Dimas justru berangkat kembali ke resto dengan alasan mengembalikan motor rekan yang dipinjamnya.
"Malam itu kan sempat ketemu mamanya di jembatan ini, mamanya cerita. Dimas mau kemana, 'Sek bun mau antarkan motor sebentar'. Terus dapat kabar ledakan itu," terangnya.