Kisah Lilik Gunawan, Naik Motor hingga Tanah Suci Demi Hajikan Ibunda, Hanya Bawa Rp 400 Ribu
Lilik Gunawan, seorang pria asal Jambi yang menuju Mekkah dan Madinah dengan bersepeda motor.
Penulis: Muhammad Nur Wahid Rizqy
Editor: Sri Juliati
"Rp 400 ribu saya pakai di jalan. Sampai di Solo, hanya tersisa Rp 200 ribu dari uang fitrahnya Balda dan sampai di Surabaya," kata Lilik.
Dalam perjalanan selanjutnya menuju Mekkah dan Madinah, Lilik menyebut banyak mendapatkan bantuan dari orang-orang baik.
Ia kerap diminta untuk tinggal dan beristirahat di rumah penduduk yang dilewati.
Jika tidak ada, Lilik bersama anaknya membangun tenda untuk beristirahat.
Ia mengaku bisa membangun tenda di mana saja, termasuk di hutan, pantai, dan gurun.
"Kalau tidak ada, saya bisa menginap di pantai, di gurun, dan bisa di hutan. Di mana pun saya bisa beristirahat dengan aman," kata Lilik.
Perjalanan Lilik menuju Tanah Suci juga bukan tanpa kendala.
Lilik mengungkapkan kendala utama yang dihadapi adalah bahasa.
Lilik hanya menguasai bahasa Indonesia dan Inggris.
Sementara dalam perjalanannya, ia banyak melewati berbagai negara.
Penduduk-penduduk di negara yang dilewati, tidak semua bisa berbahasa Inggris.
Jadi ketika Lilik butuh bantuan dan bertanya sesuatu, ia menjadi sedikit kesulitan.
Selebihnya, pria 38 tahun ini menyebut perjalanannya ke Tanah Suci berjalan dengan lancar.
Alasan lain yang mendorong Lilik memilih bersepeda motor menuju Tanah Suci, ingin mengumpulkan 1000 pesan cinta untuk sang ibu.